Kanal

Pekantua Kampar, kerajaan Sumatera – Prov. Riau, kab. Pelalawan

KERAJAAN Pekantua Kampar adalah kerajaan yang ke-2 dalam sejarah kesultanan Pelalawan. Terletak di Sumatera, Kab. Pelalawan, Prov. Riau. Berdiri 1505-1675.

The kingdom of Pekantua Kampar was the second kingdom in the history of the Sultanate of Pelalawan. Located on Sumatera, Kab. Pelalawan, Prov. Riau. Existed 1505-1675.
For english.

Sejarah kerajaan Pekantua Kampar

Setelah mengalahkan Pekantua, Sultan Mansyur Syah kemudian mengangkat Munawar Syah sebagai Raja Pekantua, yang berkuasa pada tahun 1505-1511. Pada upacara penabalan raja, nama Kerajaan Pekantua diubah menjadi Kerajaan Pekantua Kampar.

Sejak saat itulah Islam berkembang di Kerajaan Pekantua Kampar. Setelah mangkat, Sultan Munawar Syah diganti putranya, Raja Abdullah (1511-1515). Pada masa yang hampir bersamaan, di Malaka Sultan Mansyur Syah mangkat, dan secara berurutan digantikan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah I, kemudian Sultan Mahmud Syah I. Sekitar tahun 1511, Malaka diserang Portugis. Hal ini menyebabkan Sultan Mahmud Syah I menyingkir ke Muar, lalu ke Bintan. Pada tahun 1526, Sultan Mahmud Syah I sampai di Kerajaan Pekantua Kampar.

Tertangkapnya Raja Abdullah saat membantu Malaka melawan Portugis, menyebabkan beliau diasingkan ke Gowa. Hal ini menyebabkan terjadinya kekosongan kekuasaan di Pekantua Kampar. Sultan Mahmud Syah I yang tiba di Pekantua Kampar pada tahun 1526 langsung dinobatkan menjadi Raja Pekantua Kampar (1526-1528). Setelah mangkat, ia digantikan oleh putranya hasil pernikahan dengan Tun Fatimah, yang bernama Raja Ali, bergelar Sultan Alauddin Riayat Syah II (1528-1530).

Tak lama kemudian, Sultan Alauddin Riayat Syah II meninggalkan Pekantua Kampar menuju Tanah Semenanjung dan mendirikan negeri Kuala Johor. Sebelum meninggalkan Pekanbatu (ibu kota Pekantua Kampar), beliau menunjuk dan mengangkat Mangkubumi Pekantua Kampar, bernama Tun Perkasa (1530-1551) bergelar Raja Muda Tun Perkasa. Setelah itu, ia digantikan oleh Tun Hitam (1551-1575) dan kemudian Tun Megat (1575-1590).

Saat dipimpin Sultan Abdul Jalil Syah (cucu Sultan Alauddin Riayat Syah II, Raja Pekantua Kampar), Kerajaan Johor berkembang pesat. Tun Megat merasa sudah seharusnya mengirim utusan ke Johor untuk meminta salah seorang keturunan Sultan Alauddin Riayat Syah II menjadi Raja Pekantua Kampar.

Setelah mufakat dengan orang-orang Besar Pekantua Kampar, maka dikirim utusan ke Johor, yang terdiri dari Batin Muncak Rantau (Orang Besar Nilo dan Napuh), Datuk Patih Jambuano (Orang Besar Delik dan Dayun), dan Raja Bilang Bungsu (Orang Besar Pesisir Kampar).

Sultan Abdul Jalil Syah mengabulkan permintaan Tun Megat. Ia lalu mengirimkan salah seorang keluarga dekatnya bernama Raja Abdurrahman untuk menjadi Raja Pekantua Kampar. Sekitar tahun 1590, Raja Abdurrahman dinobatkan menjadi Raja Pekantua Kampar bergelar Maharaja Dinda (1590-1630). Tun Megat yang sebelumnya berkedudukan sebagai Raja Muda, oleh Raja Abdurrahman dikukuhkan menjadi Mangkubumi, mewarisi jabatan kakeknya, Tun Perkasa.

Setelah mangkat, Maharaja Dinda secara berturut-turut digantikan oleh Maharaja Lela I, bergelar Maharaja Lela Utama (1630-1650), Maharaja Lela Bangsawan (1650-1675), dan kemudian Maharaja Lela Utama (1675-1686).

Daftar raja Pekantua Kampar

Munawar Syah (1505-1511)
Raja Abdullah (1511-1515)
Sultan Mahmud Syah I (1526-1528 )
Raja Ali/Sultan Alauddin Riayat Syah II (1528-1530)
Tun Perkasa/ Raja Muda Tun Perkasa (1530-1551)
Tun Hitam (1551-1575)
Tun Megat (1575-1590)
Raja Abdurrahman/Maharaja Dinda (1590-1630)
Maharaja Lela I/Maharaja Lela Utama (1630-1650)
Maharaja Lela Bangsawan (1650-1675 ).

Sumber

– Sejarah Pekantua Kampar: http://herwandisahputra.blogspot.co.id/2014/10/asal-usul-pelalawan.html
– Sejarah Pekantua Kampar: http://melayuonline.com/ind/history/dig/356/kerajaan-pelalawan
– Sejarah Pekantua Kampar: http://smkmuh2-lomba1.blogspot.co.id/2015/04/kerajaan-yang-ada-di-riau.html


Sumber :sultansinindonesieblog.wordpress.com

Ikuti Terus RuangRiau

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER