Kanal

ChatGPT Mulai Gantikan Pekerja Kantoran

RUANGRIAU.COM - Kehadiran chatbot berbasis kecerdasan buatan, seperti ChatGPT bisa memudahkan pekerjaan sehari-hari. Bahkan, beberapa perusahaan mulai menggantikan karyawannya dengan ChatGPT.

Belum lama ini, platform penasihat karier Resumebuilder.com melakukan survei dengan responden 1.000 pemimpin bisnis. Mereka menanyakan apakah mereka sudah atau berencana menggunakan ChatGPT untuk pekerjaan sehari-hari.

Ternyata, hampir separuh perusahaan yang disurvei sudah menggunakan ChatGPT. Hampir setengah perusahaan juga mengaku ChatGPT sudah menggantikan karyawan di bisnis mereka.

"Hasil dari survei ini menunjukkan bahwa pemberi kerja ingin merampingkan beberapa tanggung jawab pekerjaan menggunakan ChatGPT," kata Chief Career Advisor Resumebuilder.com Stacie Haller dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari Fortune, Selasa (28/2/2023).

Perusahaan menggunakan ChatGPT dalam pekerjaannya karena berbagai alasan. 66% mengaku menggunakan ChatGPT untuk menulis kode, 58% untuk copywriting dan kreasi konten, 57% untuk dukungan pelanggan, dan 52% untuk merangkum rapat dan dokumen lainnya.

Untuk proses perekrutan karyawan, 77% perusahaan menggunakan ChatGPT untuk membantu menulis deskripsi lowongan pekerjaan, 66% untuk menyusun permintaan wawancara, dan 65% untuk menanggapi pendaftar.

"Secara keseluruhan, sebagian besar pemimpin perusahaan terkesan dengan pekerjaan ChatGPT. 55% mengatakan kualitas pekerjaan yang dihasilkan ChatGPT 'luar biasa', sementara 34% mengatakan 'sangat bagus'," tulis Resumebuilder.com dalam laporannya.

Hampir semua perusahaan yang menggunakan ChatGPT juga mengaku jadi lebih hemat setelah mengerahkan chatbot itu. 48% perusahaan mengatakan mereka berhasil hemat hingga lebih dari USD 50.000 dan 11% mengatakan mereka menghemat lebih dari USD 100.000.

Meski kehadirannya disambut dengan positif oleh bisnis, banyak pihak yang mengkritik penggunaan ChatGPT untuk hal yang serius karena kekhawatiran tentang isu akurasi, plagiarisme, rasisme, hingga seksisme.

Sam Altman, selaku CEO OpenAI yang melahirkan ChatGPT, bahkan pernah memperingatkan bahwa chatbot tersebut tidak boleh digunakan untuk hal yang penting.

"ChatGPT sangat terbatas, tapi cukup bagus dalam beberapa hal untuk menciptakan kesan kehebatan yang menyesatkan," kata Altman dalam cuitannya di Twitter.

"Sebuah kesalahan untuk mengandalkannya untuk sesuatu yang penting saat ini. Ini adalah preview dari kemajuan; kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan terkait ketahanan dan kejujuran," tambah Altman. (*)

Ikuti Terus RuangRiau

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER