Kanal

Unggas di Kampar Terjangkit Flu Burung, Masyarakat Diminta Waspada

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) - Pasca ditemukannya unggas yang positif flu burung di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Kota Kampar, Kabupaten Kampar, Dinas Kesehatan (Diskes) Riau belum menerima laporan adanya manusia atau masyarakat Riau yang terjangkit flu burung.

Meski demikian, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan saling berkoordinasi untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran flu burung pada manusia.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Zainal Arifin mengatakan, pasca adanya temuan unggas yang positif flu burung di Kampar tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau. Tujuannya untuk melakukan upaya koordinasi pencegahan penyebaran virus tersebut.

"Sampai saat ini kami belum dapat laporan ada masyarakat Riau yang terjangkit flu burung. Kami juga sedang berkoordinasi dengan pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau," kata Zainal dikutip dari mediacenter.riau.go.id. 

Ditambahkan Zainal, terkait virus flu burung, pihaknya sudah menerima surat edaran kewaspadaan terkait kasus flu burung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hal tersebut menindaklanjuti adanya kasus flu burung pada manusia di Kamboja.

"Kami sudah menerima surat edaran dari Kemenkes, kami diminta untuk mengingatkan Dinas Kesehatan kabupaten/kota agar mengambil langkah-langkah pencegahan," ujar Zainal. 

Lebih lanjut dikatakannya, berdasarkan surat edaran dari Kemenkes RI, seluruh institusi diminta untuk saling berkoordinasi untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran flu burung pada manusia.

"Pemda juga diminta untuk menyiapkan fasilitas kesehatan dan kapasitas Labkesmas sebagai upaya pemeriksaan sampel dari kasus gejala flu burung dan penatalaksanaan kasus suspek flu burung sesuai pedoman yang berlaku," ujarnya. 

Sebelumnya, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau drh Faralinda Sari mengaku meskipun hasil dari Laboratorium BVET Bukittinggi belum keluar, namun kematian ratusan ayam itu dinyatakan sudah positif H5N1 atau flu burung.

"Ayam mati mendadak di Desa Koto Masjid, XIII Koto Kampar itu positif flu burung/avian influenza (H5N1)," kata drh Faralinda Sari, Sabtu (25/3/2023).

Faralinda mengatakan, kematian ratusan ayam akibat flu burung itu baru terjadi di Kabupaten Kampar. Pihaknya belum mendapatkan laporan ada atau tidaknya unggas di daerah lain yang ditemukan mati mendadak.

"Kami imbau masyarakat tetap waspada, terutama saat bersentuhan dengan unggas. Intinya jaga pola hidup bersih," jelasnya.

Faralinda juga meminta agar masyarakat segera melaporkan ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di pemerintah daerah masing-masing atau ke petugas Puskeswan setempat, jika ada kematian ayam yang cukup tinggi.

"Diharapkan agar warga menjalankan biosekuriti di wilayah kandang. Mulai dari pembatasan lalu lintas orang dari luar, menempatkan cairan desinfektan di wilayah masuk awal peternakan. Penggantian baju setiap masuk dan keluar kandang dan langsung dicuci setiap harinya sampai dengan pembersihan kandang dan penyemprotan desinfektan yang berkala," terangnya.

Selain itu, ibu rumah tangga yang berbelanja ke pasar untuk membeli ayam diminta untuk menjaga kebersihan personal, dengan cara mencuci baju yang digunakan dari pasar. Dia juga meminta ibu-ibu mencuci tangan dan peralatan yang digunakan untuk menangani produk unggas dengan sabun.

"Jadi jangan khawatir untuk mengkonsumsi ayam dan produknya, karena tidak menular melalui cara dikonsumsi. Yang perlu dikhawatirkan adalah sekresi, cairan, lendir atau kotoran dari ayam yang menempel pada produk unggas," katanya.

Faralida mengatakan, virus avian influenza mati ketika dipanaskan pada suhu 80 derajat celcius selama minimal 2-10 menit. Selama produk unggas dimasak secara sempurna, warga tidak perlu khawatir tertular.

"Periksakan ke dokter, jika ada anggota keluarga yg mengalami demam atau gejala flu, setelah ada kontak dengan unggas," terangnya.

Dinas Kesehatan Pemprov Riau juga telah menerima surat edaran kewaspadaan terkait kasus flu burung dari Kementerian kesehatan (Kemenkes). Hal tersebut menindaklanjuti adanya kasus flu burung pada manusia di Kamboja. (*)

Ikuti Terus RuangRiau

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER