Kanal

Ruangan Laboratorium Biomolekuler di RSD Belum Rampung

PEKANBARU - Pengadaan laboratorium biomolekuler oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru belum kunjung terealisasi. Hingga saat ini Pemko Pekanbaru masih memproses pengadaan laboratorium yang digunakan dalam pemeriksaan sampel swab tersebut. 

Sekretaris Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih, Rabu (21/10/2020) mengatakan, salah satu kendala belum terealisasinya laboratorium biomolekuler itu, karena ruangan laboratorium yang belum rampung. 

''Masih finishing ruangan laboratorium. Saat ini sedang pemasangan eva filter. Kan ruangan lab itu kedap udara,'' kata Zaini. 

Ia mengungkapkan, laboratorium biomolekuler itu nantinya berada di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru, Jalan Garuda Sakti Km.2 Kecamatan Tampan. 

Zaini mengungkapkan, ada perluasan ruangan yang dipersiapkan untuk tempat laboratorium. Ada tiga unit alat laboratorium yang saat ini tengah di proses. Laboratorium itu masuk dalam pengadaan lelang cepat. 

Pemko Pekanbaru mempersiapkan anggaran untuk pengadaan laboratorium biomolekuler itu mencapai Rp10 miliar. Anggaran itu bersumber dari anggaran penanganan covid-19 Kota Pekanbaru yang dipersiapkan mencapai Rp115 miliar dari APBD tahun 2020. 

''Ada tiga alat (laboratorium), anggaran nya itu sekitar Rp7 miliar,'' terang Zaini. 

Menurutnya, saat ini pihaknya hanya menanti persiapan ruangan laboratorium. Jika ruangan itu rampung, laboratorium itu sudah dapat dioperasikan oleh Diskes Pekanbaru. 

''Mudah-mudahan minggu ini bisa selesai agar laboratorium itu dapat kita gunakan,'' pungkasnya. 

Sebelumnya, Walikota Pekanbaru Firdaus, meminta agar pengadaan laboratorium biomolekuler tersebut segera digesa. Saat ini Pemko Pekanbaru membutuhkan laboratorium biomolekuler sendiri dalam percepatan penanganan Covid-19.

Selama ini Pemko Pekanbaru menggunakan laboratorium biomolekuler milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam pemeriksaan sampel swab. 

''Kita minta agar dua pekan kedepan sudah beroperasi untuk melayani pemeriksaan swab. Karena kalau menggunakan milik Pemerintah Provinsi harus menunggu beberapa hari,'' kata Firdaus, Kamis (1/10/2020). 

Firdaus menyebut, jika laboratorium biomolekuler milik Pemko sudah beroperasi akan mempercepat dalam pemeriksaan sampel swab. Hasil swab yang dikirim ke laboratorium dapat keluar hari itu juga. (*)

Ikuti Terus RuangRiau

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER