Kanal

Distankan Gelar Pelatihan Budidaya Anggur

RUANGRIAU.COM - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Pekanbaru, kembali mengadakan Pelatihan Perbanyakan Anggur untuk petani dan penggiat anggur, Ahad (22/11).

Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru diwakili oleh Sekretaris Dinas Drh HM Firdaus MSi.

“Anggur adalah produk tanaman hortikultura ekslusif, tapi cepat menghasilkan sehingga saat umur 8 sampai 12 bulan sudah dapat dipanen," kata Firdaus.

Ia memaparkan, berbagai upaya dilakukan oleh pecinta tanaman anggur Kota Pekanbaru saat ini. Terutama melakukan berbagai budidaya, baik secara okulasi (sambung) maupun stek karena prospeknya sangat menjanjikan.

"Kota Pekanbaru saat ini lagi demam tanaman anggur, beberapa bulan yang lalu dilakukan audiensi bersama Walikota Pekanbaru dan sempat menyinggung tanaman ini. Oleh sebab itu, Distankan mengadakan pelatihan bagaimana membudidayakan tanaman anggur ini dengan sasaran utama adalah petani yang tergabung di kelompok tani di bawah binaan dinas, sehingga nantinya akan membantu dalam peningkatan ekonomi," paparnya.

Sementara, Ketua Pelaksana Kegiatan Sri Alam SP menjelaskan, pelatihan ini dibuat selama dua hari, yaitu tanggal 22 dan 23 November 2020. Disamping pelatihan perbanyakan buah seperti anggur ini, juga dilakukan pelatihan budidaya sayuran guna membantu petani untuk akses pengetahuan budidaya dan sarana prasarananya seperti adanya pembagian benih tanaman.

Menurut data yang disampaikan oleh Sri Alam, saat ini hampir 365 kelompok tani di Pekanbaru yang terdampak Covid-19 dan membutuhkan bantuan dinas untuk memfasilitasi dalam peningkatan, baik kelembagaannya maupun aktifitas budidayanya. "Kita harus hadir dengan berbagai upaya yang bisa kita lakukan. Mudah-mudahan pelatihan yang diberikan akan bermanfaat bagi mereka,” sambungnya.

Beberapa petani menyampaikan permasalahan-permasalahan yang terkait dengan pertanian kota saat ini. Seperti yang disampaikan oleh  Widodo, Ketua Kelompok Maju Lestari   dari petani Sungai Sibam.

“Petani Pekanbaru sebenarnya tidak kalah dengan petani-petani daerah lain, baik sarana dan prasarananya. Namun, petani saat ini mentok pada pemasaran dan harga yang rendah,” jelasnya.

Menurut Sri Alam, seharusnya petani mencontoh pada negara lain, seperti Malaysia dan Thailand. Mereka melakukan pada batas budidaya saja dan pada pasca panen negara harus hadir untuk membantu petani baik harga maupun pasarnya.

Sektor agraris masih sangat menjanjikan terhitung pada kwartal III tingkat Nasional. Sektor pertanian masih peringkat pertama yang menyelamatkan perekonomian Indonesia dari keterpurukan oleh wabah Covid-19. (*)

Ikuti Terus RuangRiau

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER