Luhut Ajak Work From Bali, Maksudnya?

Rabu, 19 Mei 2021

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

JAKARTA (RUANGRIAU) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menggencarkan program Work From Bali untuk kementerian di bawah koordinasinya. Maksudnya, pegawai kementerian akan melakukan pekerjaannya dari Pulau Bali.
Hal ini dinilai Luhut dapat membantu mengoptimalkan pemulihan pariwisata di Bali. Khususnya untuk mendorong keterisian hotel di Bali.

Pihak Luhut pun sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dukungan penyediaan akomodasi pada kawasan The Nusa Dua Bali, Selasa (18/5/2021) kemarin.

"Nota kesepahaman ini dibuat sebagai upaya dalam mendukung peningkatan pariwisata The Nusa Dua Bali dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Akan berlaku untuk tujuh kementerian dan lembaga di bawah koordinasi Kemenko Marves," jelas Luhut dalam keterangannya, dikutip Rabu (19/5/2021).

Setidaknya akan ada 16 hotel yang berada dalam kawasan The Nusa Dua yang dikelola Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) akan melakukan kerja sama dalam penyediaan akomodasi dan fasilitas hotel dengan Kemenko Marves.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang juga hadir dalam penandatanganan tersebut berharap program ini dapat menarik para pegawai pemerintah, bahkan swasta untuk bekerja dari Bali. Dengan begitu, bisa membantu mendorong tingkat keterisian hotel di Bali.

"Work From Bali mudah-mudahan dapat menarik para profesional di sektor pemerintahan maupun dunia usaha, untuk memastikan peningkatan tingkat kunjungan hotel," kata Sandiaga.

Kawasan The Nusa Dua sendiri dipastikan telah memperoleh sertifikasi pariwisata sehat dan aman, berupa sertifikat Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Saat ini, ITDC dan stakeholder setempat tengah menyelesaikan vaksinasi bagi hampir 10.000 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan The Nusa Dua dan masyarakat sekitar desa penyangga.

Program Work From Bali sendiri sudah disebutkan oleh Sandiaga sejak Februari lalu. Dalam catatan detikcom, program ini dirancang bersama Badan Pimpinan Pusat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPP PHRI) dan Badan Pimpinan Daerah (BPD) PHRI Bali.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Pak Wagub dan sudah ada beberapa inisiatif yang kita usung. Jika kita membawa suatu ekosistem seperti Work From Bali tentunya harus keluarganya juga. Dan keluarganya juga membutuhkan sekolah untuk anak-anaknya," ujar Sandiaga saat menghadiri rapat kerja daerah (Rakerda) PHRI Bali di Taman Dedari Restoran, Ubud, Gianyar, Kamis (11/2/2021).

Sandiaga sempat menyebutkan pada Maret lalu saja, potensi pasar program Work From Bali sudah sangat besar. Paling tidak bisa menginisasi antara 5.000 sampai 7.500 orang untuk bekerja dari Bali.

Potensi untuk pasar dari program bekerja dari Bali ini paling banyak berasal dari masyarakat yang tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Selain itu juga ada potensi dari kota lain seperti Surabaya dan sebagainya.

"Saya sendiri sudah (bekerja dari Bali). Ketua Umum Kadin juga sudah bekerja dan anak-anaknya juga sudah ikut ke sini (Bali) dan juga hari Sabtu ini kepala BKPM juga berkegiatan di Bali," ungkap Sandiaga. (*)