Ilustrasi Demam Berdarah (Liputan6.com/Johan Fatzry)
PEKANBARU (RUANGRIAU) - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru saat ini mulai mencuat. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, jumlah kasus DBD saat ini mencapai 112 kasus.
Jumlah ini dihimpun dari Januari 2021 hingga pekan ke-20 tahun 2021. Kecamatan Marpoyan Damai menjadi salah satu kecamatan penyumbang kasus tertinggi.
"Dari data kita di Kecamatan Marpoyan Damai ini ada 22 kasus DBD," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih, Senin (24/5/2021).
Kemudian, lanjut Zaini, Kecamatan Tenayan Raya 19 kasus, Kecamatan Tuah Madani 12 kasus. Kecamatan Limapuluh 10 kasus, Payung Sekaki 12 kasus, Rumbai 10 kasus, Sail 6 kasus, Bukit Raya 5 kasus, Bina widya 5 kasus, Rumbai Timur 5 kasus, Sukajadi 3 kasus, Pekanbaru Kota 1 kasus, Senapelan 1 kasus, dan Kacamata Kulim 1 kasus.
"Sementara Kecamatan Rumbai Barat belum ada kasus sampai saat ini," terangnya.
Zaini mengungkapkan, berdasarkan klasifikasi usia pasien yang terserang DBD, jumlah tertinggi pada usia 10-14 tahun. Ada 34 kasus pada rentan usia ini. Kemudian di usia 25-44 tahun, ada 19 kasus pada rentan usia ini.
Sebagian besar pasien yang terserang DBD sudah dinyatakan sembuh. Hanya tinggal beberapa saja yang dirawat.
Ia mengimbau agar masyarakat menerapkan polah hidup bersih dan sehat. Jika menemukan gejala-gejala DBD, seperti demam turun naik dan bintik merah pada kulit agar segera memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan.
Zaini menilai, DBD sendiri harus mendapatkan penanganan yang cepat.
"Jika lambat dapat penanganan berbahaya, bisa berujung kematian. Karena DBD ini siklus nya turun naik," ujar Zaini.
Pihaknya juga melakukan edukasi kepada masyarakat, melalui Puskesmas di setiap kecamatan dalam memerangi kasus DBD. Penyemprotan fogging juga dilakukan terhadap wilayah rawan tempat berkembang biaknya nyamuk aedes agepty. (*)