Surga Yang Tersembunyi di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh Riau

Jumat, 28 Mei 2021

Taman Nasional Bukit Tigapuluh bagi sebagian wisatawan dianggap sebagai 'surga' yang tersembunyi di Provinsi Riau.

TAMAN Nasional Bukit Tiga Puluh (juga disebut Bukit Tigapuluh) adalah taman nasional yang terletak di Sumatra, Indonesia. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh terletak pada lintas provinsi dan kabupaten, yaitu di Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Indragiri Hilir di provinsi Riau, dan Kabupaten Tebo dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat di provinsi Jambi. [1] Taman Nasional Bukit Tiga Puluh ditetapkan sebagai kawasan taman nasional melalui SK Menteri Kehutanan Nomor 539/KPTS-II/1995. 

Taman ini memiliki luas kira-kira 143.143 hektare dan secara ekologis, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh merupakan kawasan yang memiliki tipe ekosistem hutan tropis dataran rendah (low land tropical rain forest), sehingga mempunyai keragaman hayati yang tinggi dan hampir seluruh spesies flora dan fauna di Pulau Sumatera, terdapat di kawasan Taman Nasional ini. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh terkenal sebagai tempat terakhir spesies terancam seperti orangutan sumatera, harimau sumatera, gajah sumatera, badak sumatera, tapir asia, beruang madu dan berbagai spesies burung yang terancam. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh juga merupakan tempat tinggal bagi Orang Rimba dan Talang Mamak.

Taman Nasional Bukit Tiga Puluh kini mendapat ancaman serius dari penebangan hutan ilegal dan penanaman minyak sawit.[3] Melansir Kompas (2019), mnyusutnya habitat kawasan ini, mengakibatkan peningkatan konflik antara manusia dan gajah sumatra 4 kali lipat selama 10 tahun terakhir. Menurut Frankfurt Zoological Society, 346 konflik pada tahun 2018 mengakibatkan 9.161 pohon karet dan sawit, 2.475 batang tanaman dan pondok rusak, serta kematian seekor gajah, terjadi seiring menyusutnya tutupan hutan hujan dataran rendah ekosistem Bukit Tigapuluh ini.

Hutan TNBT ini punya 84.042 ha arela penyangga berupa tutupan hutan alam pada 2009, dan merosot tersisa 34.814 ha saja. Pada 1980an, ada sekitar 400 ekor gajah yang hidup dan tak sampai 150 ekor tersisa 3 dekade kemudian.

Kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh menjadi 20 kawasan prioritas global untuk konservasi harimau oleh pakar spesies pada tahun 2006 dan juga dijadikan sebagai daerah konservasi untuk proyek pelepasliaran orangutan Sumatera.

Surga Tersembunyi

Taman Nasional Bukit Tigapuluh bagi sebagian wisatawan dianggap sebagai 'surga' yang tersembunyi di Provinsi Riau. Anggapan tersebut bukan tanpa alasan, apalagi di taman nasional ini kondisi hutannya memang tergolong masih 'perawan', ditambah lagi dengan aneka satwa seperti harimau, beruang, rusa, aneka jenis primata, ikan-ikan di sungai dan lutung berbulu keemasan yang jarang dijumpai ditempat lain.

Tidak hanya itu saja, daerah ini juga sangat terkenal dengan hasil hutan seperti petai, salak serta buah durian yang sangat melimpah. Disini juga tersedia objek wisata kantong semar dan air terjun yang merupakan ikon wisata paling menarik bagi para wisatawan.

Jika anda memiliki hobi jalan-jalan sambil berpetualang sembari menikmati keindahan alam, tidaklah lengkap jika belum sempat berkunjung ke taman nasional yang berada di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Provinsi Riau ini.

Apalagi saat ini di Taman Nasional Tigapuluh juga sedang dilaksanakan iven bertajuk 'Festival Batang Gangsal" yang berlangsung selama empat hari, pada tanggal18-22 Nopember 2015.

"Festival Batang Gangsal" merupakan ivent tahunan yang bertujuan untuk terus melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan Suku Talang Mamak dan pastinya adalah mempromosikan potensi wisata Taman Nasional Bukit Tigapuluh.

Berbagai atraksi budaya serta perlombaan seperti pacu sampan, silat tradisional, lempar galah, festival musik gambus, dan sepeda gunung, juga dihadirkan untuk memanjakan para wisatawan yang hadir di acara Festival Batang Gangsal yang dipusatkan di Desa Rantau Langsat , Kecamatan Batang Gangsal, Indragiri Hulu Riau.