DPD-RI Edwin Pratama Putra
JAKARTA (RUANGRIAU.COM) - Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI), Edwin Pratama Putra, menyampaikan pesan untuk para Peminpin Negeri ini, agar bersikap bijak dan humanis terhadap masyarakatnya. Terutama pada masa krisis Pandemi Covid-19 ini, kita harus banyak belajar sehingga dapat menjadi teladan bagi rakyat.
Karena itu ada 4 pesan yang harus dirinya sampaikan, kata Edwin Pratama. Semoga dengan pesan ini bermanfaat untuk untuk saling mengingatkan selaku sesama manusia ciptaan Tuhan. Yang tidak luput dari berbuat salah dan khilaf.
Pesan Pertama, kata Edwin Pratama, menjadi seorang pemimpin itu tidaklah mudah, harus punya visi dan sensifitas yang tinggi, jika tidak baik maka siaplah diri untuk dikritik bahkan dihujat.
Yang Kedua, menjadi rakyat jauh lebih tidak mudah jika tidak mendapat pemimpin yang care dan paham terhadap kesulitan rakyat, masa sekarang adalah masa cukup sulit, namun bukan berarti kita tidak bisa membuat rencana setelah masa sulit ini berakhir, susun mimpi kita dan wujudkan segera.
Sedangkan yang Ketiga, menjadi penyambung lidah dan harapan rakyat itu tidaklah gampang, karena harus banyak berkorban, "JANGAN PULA MINTA DIBANGUNKAN FASILITAS KHUSUS PEJABAT", memangnya kamu siapa ?.
Kemudian Keempat, menjadi abdi negara janganlah sok-sokan dan arogan, anda dibayar dan dikasih makan adalah dari uang saku rakyat, cerdaslah dalam bersikap, ikhlaslah dalam berbuat.
"Jangan anda menyamaratakan semua orang, karena kita memang diciptakan berbeda-beda kaya ragam dan cara berkehidupan, jika sekarang anda sedang diatas dan berkuasa, jangan serakah, yang diatas jangan merampok yang dibawah karena bawahanmu punya ingatan kuat dan rakyat senang menilai. Jabatan itu ada limitnya, jangan sampai kalah menahan nafsu dunia, " pesan DPD RI Perwakilan Riau ini.
Terakhir kata Edwin, dirinya berharap semoga Riau dan Indonesia bisa melewati krisis pandemi ini dengan baik, dan semoga para pemimpin Riau dan Indonesia kelak dipilih dari orang-orang terbaik di negeri ini.
"Untuk itu jangan lagi uang yang menjadi patokan utama, jika berdemokrasi tidak berubah maka siap-siaplah untuk menyambut bencana,"pesannya lagi.