Pemerintah Harus Hadir, DPRD Kampar Haswinda : Seorang Ibu ibu Terjerat Narkoba, Pasti Ada Penyebabnya !

Rabu, 16 Februari 2022

Anggota DPRD Kampar Haswinda

KAMPAR (RUANGRIAU.COM) - Anggota DPRD Kampar Haswinda, mengamati selama pandemi Covid 19, yang terjadi banyak Ibu Rumah Tangga (IRT) yang terlibat dalam penjualan barang haram Narkoba jenis sabu sabu dan lainnya.

" Tentunya ini menjadi hal buruk, seorang Ibu bisa terjerat Narkoba. Pasti ada penyebabnya ini, bisa menyangkut masalah ekonomi atau lainnya, " ujarnya, Rabu (16/2/2022).

Politis wanita Partai Demokrat Kampar ini, mengatakan, ini kemungkinan salah satu jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, jika seorang ibu yang usianya sudah mau masuk setengah abad beralih profesi jadi penjual barang haram.

" Jadi banyak faktor yang menyebabkan ini dan perlu didalami. Karena kalau dilihat perbuatan ini jalan pintas dalam menafkahi keluarganya, "  ungkapnya.

Karena itu, perlu ditarik lagi kebelakang jika ibu ibu yang sekarang terjerat narkoba tersebut. Kemungkinan pekerjaan bukan itu. " Namun ada yang mengiminginya  cara cari uang gampang dan dapatnya lumayan. Sehingga pikiran positifnya hilang " ucapnya.

Lanjutnya lagi, sebut Haswinda, karena dirinya seorang ibu juga tentunya dirinya faham juga apa yang dirasakan seorang ibu. Apalagi yang ekonominya tiba tiba bermasalah suami tidak kerja, anak mau sekolah dan makan juga. " Jadi faktor faktor tersebut yang harus didalami, " ungkapnya

Pemerintah Harus  Menyikapi

Karena Kejahatan dapat terjadi karenakan beberapa faktor penyebab, yaitu kesulitan ekonomi, pendidikan pelaku, lingkungan, lemahnya iman dan faktor rendahnya pemahaman tentang hukum.

" Maka dari itu hendaknya pihak Lembaga tertentu haru hadir dalam melakukan pembinaan kepada  ibu rumah tangga difokuskan tentang pembinaan mental dan
akhlak, " pesannya.

Sedangkan untuk Pemerintah Daerah selalu menyelanggarakan penyuluhan hukum mulai dari
RT/RW atau Desa atau Kelurahan hal ini untuk memberi pemahan tentang narkotika terutama terhadap anak-anak, remaja dan  wanita/ibu rumah tangga agar
mereka jangan sampai terjebak ikut mengkonsumsinya juga.

" Hendaknya dalam pembinaan lebih ditekankan mengenai pendidikan agama, moral atau etika juga tentang ketarampilan, " pesannya lagi.

Terhadap Kepala Desa dan Dinas Terkait begitu juga PKK di Pemerintah Kabupaten dan Kota, kata Haswinda , jangan hanya melakukan kegiatan seremonial saja.

" Jadi buatlah kegiatan itu benar berguna. Sehingga perekonomian ibu rumah tangga benar bergerak. Lalu lakukan pemantauan dan jangan dibiarkan begitu saja, " harapnya.