Siap-siap... Harga CPO Diprediksi Turun ?

Sabtu, 26 Maret 2022

Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik tipis di sesi awal perdagangan pada hari ini, Jumat (25/3/2022)

RUANGRIAU.COM- Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik tipis di sesi awal perdagangan pada hari ini, Jumat (25/3/2022). Namun, harga CPO diprediksi akan turun ke kisaran MYR 5.744-5.855/ton.

Mengacu pada data Refinitiv, pukul 08:20 WIB, harga CPO dibanderol di level MYR 5.979/ton atau naik 0,61%. Dengan begitu, harga CPO berhasil melesat naik sebanyak 61,94% secara tahunan, tapi masih masih mengakumulasi penurunan 5,08% secara bulanan.

Dari sisi teknikal, Analis Reuters, Wang Tao menilai harga CPO hari ini akan turun ke kisaran MYR 5.744-5.855/ton karena harga CPO kemarin gagal menembus titik resistance di MYR 6.326/ton.

Akan tetapi, harga CPO yang menembus di atas titik support di MYR 6.104/ton, maka akan menunjukkan kenaikan ke titik target MYR 6.326/ton.

Kemarin, produsen minyak sawit utama Indonesia dan Malaysia tetap berkomitmen pada program biodiesel guna mencapai energi hijau, meskipun harga bahan baku lebih mahal.

Indonesia dan Malaysia menggunakan minyak sawit sebagai campuran biodiesel, di mana Indonesia menggunakan B30 yang hanya mengandung 30% bahan dasar kelapa sawit campuran.

Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan bahwa Indonesia tidak akan berhenti di B30 saja, tapi merambah ke B40 yang mengandung 40% bahan berbasis kelapa sawit. Biodiesel ini nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar diesel, bensin, dan bahan bakar jet.

Komitmen pemanfaatan kelapa sawit sebagai bahan biofuel akan mendorong Indonesia mencapai ketahanan energi dan target bauran energi sebesar 23% pada tahun 2025.

Sisi lainnya, Malaysia juga berkomitmen untuk memperluas program biodieselnya setelah sempat tertunda karena pandemi Covid-19.

Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Zuraida Kamaruddin mengatakan Malaysia berencana untuk menerapkan program biofuel minyak sawit B20 secara nasional pada akhir tahun ini.

Sebenarnya, mandat untuk memproduksi B20 untuk sektor transportasi sudah diumumkan pada Januari 2020, tapi terhalang oleh pembatasan kegiatan ketika pandemi. Selanjutnya, Malaysia juga akan meningkatkan produksi biodieselnya ke B30.