LSM Perkara Somasi PTPN V Sei Garo, Terkait Dugaan Meracuni Sawit Milik Komarudin

Selasa, 05 April 2022

LSM Perkara Somasi PTPN V Sei Garo, Terkait Dugaan Meracuni Sawit Milik Komarudin

KAMPAR (RUANGRIAU.COM) - PTPN  V Sei Garo diduga telah melakukan perusakan 74  pohon sawit milik Komarudin (38), di Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tapung. Hal ini terjadi 24 Februari 2022 lalu.

Yang mana menurut Ketua LSM Perkara V.Freddy,  H, mengatakan seorang warga (Komarudin.red) melaporkan hal ini kepada Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Swadaya Masyarakat Permerhati Kinerja Aparatur Negara (DPD LSM-Perkara) Provinsi Riau.

Yang mana pihak PTPN V Sei Garo dengan sengaja mematikan pohon sawit milik warga tersebut, kata Freddy.

" Untuk itu warga (Komarudin.rer) memberikan kuasa terhada DPD LSM Perkara Provinsi Riau, dalam permasalahan yang dirinya alami ini, " ungkapnya, Selasa (05/4/2022).

Freddy menyampaikan, terkait masalah ini DPD LSM Perkara Provinsi Riau, melakukan somasi dan peringatan keras terhadap pihak PTPN V Sei Garo, yang mana. Komarudin telah mengusai lahan yang terletak di Desa Pantai Cermin,  Kecamatan Tapung,  Kabupaten Kampar-Riau. Tepatnya lahannya berada di konsesi Pertamina Hulu Rokan (PHR) sejak bulan September 2021.

" Lahan  tersebut, terdapat tanaman pisang, sawit serta tanaman kacang dan umbi- umbian, " kata Freddy.

Kemudian pada bulan Februari 2022, pihak PTPN V Sei Garo yang diwakili oleh security mendatangi korban Komarudin, ungkap Freddy.  Saat itu langsung melakukan perusakan beberapa pohon sawit dan bahkan melakukan pengancaman dengan mengatakan akan mencabuti pohon sawitnya.

" Dengan kebingungan yang dirinya hadapi korban (Komarudin.red) atas sikap PTPN V Sei Garo. Korban mencoba bersabar, " sebutnya.

Lanjutnya  tanggal 9 Februari 2022, pihak PTPN V Sei Garo berserta oknum TNI dan Polisi datang bersama sama ke lahan milik korban. Pada saat itu mengatakan akan membunuh pohon sawit milik korban dan mereka memberi waktu 2 minggu agar korban mematikan sendiri, sebelum disuntik mati oleh PTPN V Sei Garo.

" Korbanpun melaporkan masalahnya ke Kepala Desa Pantai Cermin Muklis. Saat itu Kepala Desa mengatakan sawit korban tidak akan ditumbang dan boleh mengelolah sawit karena berada di lahan PHR, " sebut Freddy, yang menceritakan kejadian yang di alami korban.

Namun ternyata tangga 24 Februari 2022,  pihak PTPN V Sei Garo tanpa pemberitahuan  kepada korban, telah membunuh pohon sawit korban dengan cara di bor kemudian disuntik racun tanaman berwarna kuning. " Pohon sawit yang sudah di bor dan diracun ditutup kembali dengan tanah agar tidak terlihat, " ucapnya.

Dengan adanya perbuatan yang diduga dilakukan pihak PTPN V Sei Garo tersebut berdasarkan keterangan dan bukti bukti. Kami menduga perbuatan tersebut telah melanggar Pasal 406 ayat (1) Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP).

"Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan, merusak, membikin tak dapat dipakai atau menghilangkan barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah."

Selanjutnya Senin 28 Maret 2022 , pertemuan yang fasilitasi pihak PTPN V Sei Garo di kantor mereka yang dihadiri pihak PHR. Saat itu didapati fakta yang disampaikan PTPN V  Sei Garo alasan alasan yang tidak masuk akal. 

" Alasannya lahan sawit milik korban menjadi lintasan pencuri sawit. Yang mencuri sawit milik PTPN V. Jadi alasan yang dikemukan tidak bisa menjadi pembenar perbuatan pidana yang sudah dilakukan, " tuturnya.

Dengan kejadian ini kata Freddy, pihak LSM Perkara yang diberikan kuasa oleh korban (Komarudi.red) mengirimkan somasi dan kami berkayikanan pihak PTPN V akan bertanggungjawab untuk menyelesaikan masalah ini dengan jalan kekeluargaan.

" Jika tidak merespon somasi ini  kami pihak DPD LSM Perkara Provinsi Riau, akan menempuh jalur hukum berdasarkan bukti dan keterangan saksi saksi. Karena perbuatan ini telah melanggar pasal 406 ayat (1) kitab Undamg Undang Hukum Pidana, " tegasnya.