Mom Penasaran Kenapa Dokter Kandungan Lebih Banyak Pria?

Senin, 27 Februari 2023

Ilustrasi

RUANGRIAU.COM - Mom tentu pernah penasaran kenapa dokter kandungan lebih banyak pria? Ingin tahu penjelasannya, terus baca tulisan ini ya, Mom.

Dokter kandungan yang dimaksud adalah Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi atau dikenal juga Obgyn atau SpOG.

Dikutip dari HaiBunda, Ginekolog Dr Anita Mitra dalam akun Instagram miliknya @gynaegeek menjelaskan, alasan kenapa banyak dokter pria yang spesialisasinya di kesehatan reproduksi wanita. Salah satu alasannya ini cukup 'menakjubkan', yakni berhubungan dengan alat kesehatan yang tersedia, Mom.

"Alat bedah umumnya dirancang untuk pria karena memiliki pegangan yang besar yang bisa merepotkan untuk orang dengan tangan kecil (wanita), dan sejauh ini saya tidak mengetahui ada perusahaan yang membuat instrumen untuk tangan wanita yang kecil. Ketika saya memberi tahu ini, sepertinya akan mengejutkan orang," kata Mitra, dilansir Huffpost.

Ada alasan lain kenapa banyak dokter kandungan berjenis kelamin pria. Alasan ini dapat ditemukan dalam data dari Royal College of Obstetrics and Gynaecology, seperti dijelaskan Mitra.

Menjelang akhir pendidikan dokter, mereka diminta untuk memilih spesialisasi. Menurut data, pria cenderung memiliki ginekologi, sementara wanita banyak yang memiliki spesialisasi kebidanan (obstetri) yang fokus pada kehamilan, persalinan, dan masa nifas.

"Ginekologi adalah spesialisasi bedah yang bila dibandingkan dengan obstetri, ini banyak didominasi pria karena memiliki tantangan tersendiri," ujar Mitra.

"Pelatihan bedah bisa sangat intens dengan hari yang sangat panjang dan bisa menjadi rumit bisa anda menjalaninya saat memiliki keluarga dan bekerja sambilan, ini tidak selalu mudah," sambungnya.

Menurut Mitra, wanita juga masih menghadapi isu seksisme di tempat kerja. Meskipun berubah, harus diakui bahwa isu ini juga masih terjadi di luar profesi medis.

"Tapi syukurlah ada banyak ginekolog dan ahli bedah wanita yang menginspirasi di luar sana. Jadi jangan menunda bila itu adalah jalur karier yang ingin Anda jalani. Tidak ada yang tak mungkin," katanya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada aturan khusus yang mewajibkan dokter kandungan harus pria ya, Mom. Terkait gender ini juga dijelaskan oleh Dr. Xiavier Rusizana, pemilik Klinik swasta di Remera, Kigali di Rwanda.

Dokter Kandungan Adalah Profesional Dibidangnya

Dr. Xiavier Rusizana tidak menganggap gender berperan dalam profesi ginekologi. Bisa saja pria memilih profesi ini memang karena ingin membuat perbedaan dan pilihan kariernya.

"Sama halnya ketika seorang wanita menjadi spesialis testis, beberapa pria mungkin merasa tidak nyaman karenanya (profesi dokter kandungan). Pada akhirnya, orang-orang yang berprofesi sebagai dokter melakukan tugasnya dan semua sangat profesional. Orang biasanya terjun ke bidang yang menurut mereka dapat membuat perbedaan," ujar Rusizana.

"Pria itu bisa saja memiliki ibu, saudara perempuan, bibi, sepupu, teman, istri, dan lainnya dengan masalah reproduksi yang dapat menginspirasi dia untuk menjadi seorang ginekolog. Ia ingin mencoba dan mencegah masalah tersebut terjadi," sambungnya.

Menurut Rusizana, semua dokter, entah itu pria atau wanita, pada akhirnya adalah profesional. Mereka tidak akan mundur hanya karena perbedaan gender dengan pasiennya.

"Saya juga ingin mengatakan bahwa ginekolog pria tidak 'mundur' saat memeriksa pasien wanita. Mereka adalah para profesional yang menjadi dokter untuk membantu masyarakat," ungkapnya, dikutip dari The New Times Rwanda. (*)