Honorer Mengeluh: 10 Tahun Honor Cuma Digaji Rp1,5 Juta, yang Baru Masuk Rp3,5 Juta

Kamis, 02 Maret 2023

Ilustrasi

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) - Honorer lingkungan Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, keluhkan kebijakan pimpinan yang dinilai pilih kasih dan tidak adil. Isunya, pimpinan Diskes beda-bedakan penghasilan honorer yang jumlah cukup signifikan. Terutama yang bertugas di Puskesmas maupun di lingkungan Diskes Pekanbaru.

Keluhan honorer ini sudah lama menyebar dan juga menjadi pembicaraan antar sesama honorer. Keluhan itu tidak hanya pada gaji, tapi juga pada penempatan yang tidak sesuai dengan keahlian masing-masing honorer.

Informasi ini disampaikan oleh salah seorang honorer lingkungan Diskes Kota Pekanbaru yang tidak mau disebutkan namanya, Kamis (2/3). Ia mengungkapkan, permasalahan ini terjadi semenjak tahun 2022 lalu.

"Sudah lama kami mengeluhkan ini, tapi kami takut dan tidak tahu ngomong sama siapa. Masa kami sudah bekerja ada yang mulai 5 hingga 10 tahun gaji cuma Rp1,5 juta, sementara yang baru keluar SK gajinya sampai Rp3,5 juta. Padahal, mereka banyak yang hanya tamatan SMA," katanya.

Ia menyampaikan, sebelumnya pernah dapat informasi jika kesenjangan ini kabarnya diduga ada permainan nyata Diskes Pekanbaru dengan bidang umum yang mengeluarkan SK. Sehingga penempatannya pun tidak sesuai.

"Seperti di bidang Multimedia, SK Multimedka tamatan SMA gaji Rp3,5 juta, sementara yang dibidang kesehatan D3, S1 gajinya hanya Rp1,5 juta. Itupun gaji ditunda-tunda," katanya.

Sesuai Perwako, tambahnya, ia menerima gaji hanya Rp67 ribu perhari kerja atau sekitar Rp1,4 juta selama 22 hari Kerja. Namun dibidang lain bisa terima Rp3,5 juta.

"Kami berharap ini bisa dijelaskan agar kami merasa tidak ada yang dianak tirikan. Hanya saja kami tidak tahu ngadu sama siapa," tuturnya.

Kepala Diskes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu masalah tersebut. Kecuali masalah di Rumah Sakit Madani yang masalahnya ada pemotongan. Hanya saja ia juga tidak tahu terkait pemotongan apa.

"Saya tidak tahu itu, honorer yang mana. Yang saya tahu di Madani (Rumah Sakit Madani) katanya ada potongan. Tapi untuk lebih jelasnya coba hubungi Sekretaris Diskes," katanya.

Sementara, Sekretaris Diskes Kota Pekanbaru dr David Holoan mengatakan, informasi tersebut salah dan tidak benar. Tidak ada pembayaran gaji sebesar itu, semuanya sesuai aturan, hanya saja seperti admin atau khusus admin, dinas-dinas lain memang sudah menaikkan kalau pihaknya terlambat mengajukan maka tidak ada kenaikan.

Namun dalam menaikkan gaji ini juga resikonya, yaitu jika kenaikan itu menjadi temuan tidak sesuai maka dikembalikan. Karena itu tidak jadi dinaikkan, karena kita yakin pasti mereka tidak akan mau mengembalikan.

“Jadi kita belum ada menaikkan belum ada yang kita naikkan. Salah itu, memang dinas-dinas lain sudah, tapi kita belum ada,” katanya.

Untuk lebih jelasnya ada pada Kasubag Umum (Kasum), karena mereka yang dibidang tersebut. “Seharusnya bapak Kadis tahu lah, nggak mungkin pak Kadis nggak tahu. Tapi untuk jelasnya lagi Kasubag Umum saja,” katanya.

Kasubag Umum dan Kepegawaian, Medy Surtiawati S.Kep, mengatakan, para honorer tidak paham dan mengerti dengan pola gaji ini. Karena untuk gaji ini ada bidangnya masing-masing dan sesuai keahliannya. Baik dibidang THL, admin, multimedia dan lainnya.

“Jadi kita tidak menaikkan gaji, karena untuk gaji ini sudah ada standar Perwakonya yang secara keseluruhan. Maka itu, mereka juga seharusnya bertanya dulu dan tidak sembarangan bicara,” jelasnya.

Ia menegaskan, untuk masalah gaji ini tidak ada yang dibedakan dan sesuai dengan keahlian masing-masing.

“Jadi gaji ini tidak ada pandai-pandai kita karena semua itu ada landasannya. Termasuk penempatan yang sesuai dengan keahlian orangnya," katanya.

"Saya berharap untuk informasi ini silahkan bertanya dan cari informasi yang benar dan tidak bicara sembarangan dan tidak mau bertanya. Kadang kita paham juga memang ini kembali ke pengetahuan mereka dan pendidikannya,” tuturnya. (tim)