Roni Pasla, Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru.
PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) - Pasca Kota Pekanbaru menerima sertifikat Adipura dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Komisi IV meminta Pemko jangan hanya berpuas dengan setifikat Adipura tersebut. Target kembalinya Piala Adipura yang pernah dimiliki Kota Pekanbaru secara tujuh tahun berturut-turut harus kembali.
"Tentu sertifikat ini awalnya. Ada perubahan yang lebih baik," ungkap Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Roni Pasla.
Lanjut Politisi PAN ini, untuk mencapai Adipura ini tidak hanya dengan pengangkutan sampah. Namun juga pengelolaan sampah dari hulu ke hilir hingga pemanfaatan sampah.
"Inovasi yang harus dilakukan DLHK tentu kita harapkan. Bagaimana mereka mengurangi volume sampah yang ke TPS, mengolah sampah untuk energi maupun yang lainnya. Inovasi ini penilaiannya jauh lebih besar. Kalau ini tercapai, tentu Adipura dapat kita raih," jelas Roni.
Lanjut Roni, dengan adanya sertifikat Adipura ini diharapkan ke depan ada perubahan yang lebih baik. Banyak kota-kota yang saat ini mendapatkan Adipura, seperti Dumai hingga Siak. Seharusnya hal ini menjadi pembelajaran.
Akan tetapi, bukan hanya Pemko maupun DLHK saja yang bekerja, namun juga seluruhnya, termasuk kepepedulian masyarakat dalam penanganan sampah.
"Masyarakat ini kan kontribusi terbesar penyumbang sampah. Sehingga bila dari masyarakat sendiri tidak memulai untuk mengurangi maupun mengurai sampah, akan sangat berdampak kedepannya. Sepertu kekurangan lahan untuk menampung sampah," jelas Roni.
Oleh karna itu, Roni menyarankan harus dari sekarang mengolah, mengurai dan mengurangi penggunaan sampah, apalagi sampah plastik.
"Masyarakat juga berkontribusi permasalahan banjir. Karna memang penyempitan drainase diakibatkan oleh sampah-sampah yang berserakan di parit. Oleh karna itu, banjir, sampah, jalan-jalan berlubang harus menjadi perhatian kita semua. Tidak cukup hanya pemerintah, tapi masyarakat juga harus ikut," pungkas Roni. (*)