Sapa Buruh Desa Terjauh Perbatasan Selat Malaka, Polsek Bengkalis Gencarkan Misi Pemilu Damai 2024

Ahad, 07 Januari 2024

Kapolsek Bengkalis AKP Faisal SH dan jajaran terus dengan semangat mengencarkan misi Pemilu Damai 2024.

BENGKALIS (RUANGRIAU.COM) - Kepolisian Sektor (Polsek) Bengkalis terus menggencarkan misi Pemilu Damai 2024. Kini giliran buruh pelabuhan rakyat penyeberangan masyarakat yang berada di pulau terjauh Selat Bengkalis berbatasan dengan Selat Malaka, Kamis (4/1/2024). 

Tepat pukul 14.00 WIB, Kapolsek Bengkalis AKP Faisal SH didampingi Kanit Patroli Aiptu Dodi Darmanto, Kanit Intelkam Aipda Tri Mardoni dan Bhabinkamtibmas Bripka Nandra Marden melakukan cooling sistem Pemilu damai kepada masyarakat yang berprofesi sebagai buruh tersebut. 

AKP Faisal bersama jajaranya lalu menyambangi masyarakat di pulau terluar dengan misi yang sama di Desa Ketam Putih, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, yang berjarak tempuh dua jam dari Mapolsek Bengkalis. 

Kegiatan ini juga dilakukan demi menyukseskan pemilu yang digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. Pria lulusan Sekolah Inspektur Polisi Angkatan 42 ini melakukan komunikasi dengan buruh angkut kendaraan dengan menggunakan sampan atau pompong yang  bermuatan sebanyak enam unit sepeda motor. 

Pemilik pompong Idon menuturkan, bahwa setiap hari ia bekerja mencari rezeki dengan membawa kendaraan dari Pulau Bengkalis yang berbatasan dengan Selat Malaka ke Pulau Padang Kabupaten Meranti. Diperkirakan lebih kurang satu jam perjalanan yang melintasi Selat Bengkalis. 

‘’Setiap satu unit kendaraan dihargai lebih kurang Rp25 ribu, dengan risiko apabila kendaraan yang dibawa mengalami kecelakaan jatuh ke laut akan diganti rugi. Untung dan resiko tidak berimbang, namun gimana lagi itulah resiko yang harus dihadapi,’’ ujarnya. 

Sementara itu, Zaidir selaku buruh di pelabuhan masyarakat Ketam Putih menjelaskan, jumlah buruh bekerja sebanyak lima orang yang diketuai oleh Amdat. ‘’Kami di sini bekerja sebagai buruh sebanyak lima orang dan bekerja secara bergantian,’’ jelasnya.

Zaidir mengatakan, resiko yang dihadapi lebih tinggi dan sangat berbahaya dibandingkan dengan penghasilan yang hanya didapat ada sebanyak 5.000 per unit. 

"Gimana lagi, kita tidak ada kerja lagi dan ini lah kerja yang bisa menghasilkan uang untuk keluarga kita," ucapnya. 

Kapolsek Bengkalis AKP Faisal SH mengimbau kepada buruh dan pemilik pompong jangan berputus asa. ‘’Mari syukuri apa yang didapatkan saat ini, dan tidak perlu berputus asa dengan kondisi yang ada, tapi tetap berusaha semampu kita dengan cara berusaha dan berdoa,’’ ucapnya.  

Kapolsek juga mengatakan, saat ini bangsa Indoneaia menghadapi pemilihan umum tahun 2024. "Mari kita sukseskan bersama, demi kemajuan bangsa Indonesia. Dan jangan terpancing dengan isu-isu yang tidak benar (hoaks,red)," pinta pria kelahiran daerah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau ini. (*)