Kolaborasi Inovatif! STTP dan BRIDa Ciptakan Mesin Pengolah Sampah Plastik untuk UMKM

Sabtu, 01 Maret 2025

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Sampah plastik kini bukan sekadar masalah, tetapi peluang bagi UMKM. Untuk mendukung pengolahan limbah plastik secara lebih efektif, Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kota Pekanbaru menyerahkan Shredder Machine (Mesin Pencacah) dan Mesin Moulding Injection Plastik kepada UMKM ROM, usaha yang bergerak di bidang daur ulang sampah plastik. 

Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya membantu UMKM meningkatkan produktivitas, tetapi juga menjadi solusi berkelanjutan bagi permasalahan sampah plastik di Pekanbaru. Penyerahan mesin berlangsung pada Kamis (27/2/2025) di Gedung Lontiok, Kantor BPP Kota Pekanbaru, Tenayan Raya, hasil kerja sama antara Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDa) Provinsi Riau, BPP Kota Pekanbaru, Inkubator Bisnis dan Teknologi Komunitas Masyarakat Inovatif Pekanbaru (IBT-KMIP), serta Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru (STTP). 

Kepala BPP Kota Pekanbaru,  Muhammad Jamil, berharap mesin ini dapat mendorong UMKM mengolah sampah plastik lebih efisien. “Dengan usaha ini, kita bisa membuka lapangan pekerjaan sekaligus mengurangi limbah plastik,” ujarnya. 

Sementara itu, Lukman Hakim Nasution dari BRIDa Riau dan  Wiryono dari STTP menambahkan bahwa mesin ini merupakan hasil tugas akhir mahasiswa STTP sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Inovasi ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat memberikan kontribusi langsung bagi sektor industri kecil dan menengah. 

Direktur IBT-KMIP,Yudi Adrian, menekankan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam menciptakan solusi inovatif. “Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, komunitas, dan pelaku usaha sangat penting untuk membangun Pekanbaru yang lebih maju dan berdaya saing,” katanya. 

Dampak bagi UMKM
Dengan adanya Shredder Machine dan Mesin Moulding Injection Plastik, UMKM ROM kini dapat mengolah sampah plastik menjadi bahan baku bernilai jual. Proses pencacahan dan pencetakan ulang ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga membuka peluang usaha baru berbasis ekonomi sirkular. 

Mesin ini diharapkan mampu mempercepat produksi dan memperluas jangkauan UMKM dalam memasarkan produk hasil daur ulang. Dengan dukungan teknologi dan kolaborasi lintas sektor, Pekanbaru semakin dekat menuju solusi pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan. (*)