Hati-Hati di Jalan! Gagal Jaga Jarak Jadi Pemicu Utama Kecelakaan Mudik

Selasa, 04 Maret 2025

Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A Purwantono, mengungkap bahwa lecelakaan diakibatkan pengemudi tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya.

JAKARTA (RUANGRIAU.COM) – Mudik Lebaran seharusnya menjadi perjalanan penuh kebahagiaan, tapi justru banyak yang berakhir tragis di jalan. Berdasarkan data kecelakaan dalam Operasi Ketupat 2022-2024, penyebab utama kecelakaan saat mudik ternyata bukan sekadar faktor kelelahan atau kendaraan bermasalah, melainkan gagal menjaga jarak aman. 

Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A Purwantono, mengungkap bahwa lebih dari 1.100 kecelakaan dalam tiga tahun terakhir terjadi akibat pengemudi tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya. 

"Ini yang paling utama. Gagal menjaga jarak menyumbang kecelakaan paling banyak, baik di jalan tol maupun jalan nasional," ungkapnya dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (4/3/2025). 

Kecerobohan Pengemudi Jadi Faktor Utama 

Selain gagal menjaga jarak, faktor kecerobohan lain juga menjadi penyebab utama kecelakaan. Tidak memperhatikan lalu lintas dari depan, seperti mengabaikan rambu atau persimpangan, menempati posisi kedua dengan 956 insiden. 

Kemudian, ceroboh saat berbelok menyebabkan 553 kecelakaan, disusul pelanggaran aturan lajur sebanyak 442 insiden, dan melampaui batas kecepatan dengan 397 kecelakaan. 

"Banyak yang tidak melihat rambu dengan baik. Seharusnya mereka lebih waspada, terutama di titik-titik rawan seperti simpangan dan tikungan," tegas Rivan. 

Jam Rawan Kecelakaan: Menjelang Petang Jadi Waktu Paling Berisiko 

Banyak yang mengira kecelakaan lebih sering terjadi pada malam hari. Namun, data menunjukkan bahwa periode paling rawan justru terjadi antara pukul 15.00 hingga 17.59, menyumbang 18% dari total kecelakaan. 

Posisi kedua adalah pukul 09.00-11.59 (16%), diikuti pukul 18.00-20.59 (14%), dan pagi hari pukul 06.00-08.59 (13%). 

"Menariknya, dugaan awal kami kecelakaan lebih banyak di malam hari. Ternyata fakta di lapangan berbeda—menjelang petang, pengemudi justru lebih tergesa-gesa ingin sampai di tujuan," jelas Rivan. 

Jangan Tergesa-Gesa, Keselamatan Lebih Utama! 

Dengan tingginya angka kecelakaan akibat kecerobohan, para pemudik diimbau untuk lebih waspada dan tidak terburu-buru di jalan. Menjaga jarak, mengikuti aturan lalu lintas, serta berkendara dengan tenang bisa menyelamatkan nyawa. 

Mudik seharusnya membawa kebahagiaan, bukan duka. Jadi, lebih baik lambat asal selamat!