Menteri PAN-RB Rini Widyantini.
JAKARTA (RUANGRIAU.COM) – Jumlah formasi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ditetapkan untuk 2024 mengalami pengurangan dari yang diusulkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Salah satu penyebab utamanya adalah keterbatasan anggaran.
Pada tahun sebelumnya, kebutuhan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) ditetapkan sebanyak 2,3 juta formasi, yang terdiri dari:
• 429.183 formasi untuk instansi pusat
• 1.867.333 formasi untuk instansi daerah
• 6.027 formasi untuk lulusan sekolah kedinasan
Namun, Menteri PAN-RB Rini Widyantini mengungkapkan bahwa setelah diusulkan ke pemerintah pusat dan daerah, jumlah formasi yang akhirnya ditetapkan mengalami penurunan. Misalnya, untuk CPNS awalnya direncanakan 690.822 formasi, tetapi instansi pusat dan daerah hanya mengusulkan 278.427 formasi. Dari jumlah itu, formasi yang akhirnya disetujui hanya 248.970 formasi.
Formasi PPPK Juga Alami Penyesuaian
Sementara itu, untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), usulan awal mencapai 1.605.694 formasi, tetapi instansi pusat dan daerah hanya mengajukan 1.011.397 formasi, dengan jumlah final yang ditetapkan 1.017.111 formasi.
Secara keseluruhan, dari target 2,3 juta formasi, instansi pusat dan daerah hanya mengusulkan 1,28 juta formasi, dan yang akhirnya ditetapkan dalam formasi ASN 2024 adalah 1.266.081 formasi.
Keterbatasan Anggaran Jadi Faktor Utama
Rini menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama pengurangan formasi ini adalah keterbatasan anggaran di pemerintah pusat dan daerah. Selain itu, beberapa instansi juga mengajukan perubahan alokasi formasi untuk menyelesaikan penataan tenaga non-ASN.
"Sebetulnya, formasi yang kita sediakan cukup besar, tetapi usulan dari daerah berkurang karena adanya keterbatasan anggaran. Selain itu, beberapa instansi meminta tambahan alokasi untuk penyelesaian tenaga non-ASN," ujar Rini dalam Rapat Kerja dengan Komisi II DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Evaluasi Pengadaan CASN 2024
Dalam rapat tersebut, Rini juga menyampaikan beberapa evaluasi terkait pengadaan CASN 2024:
• Beberapa instansi menunda rekrutmen CPNS, sehingga jumlah formasi yang diusulkan tidak optimal.
• Usulan formasi tidak sesuai dengan kebutuhan riil, berdasarkan data yang dimiliki pemerintah.
• Ketidaksesuaian kualifikasi dan jabatan, di mana beberapa instansi tidak mengusulkan formasi sesuai dengan kualifikasi pendidikan pelamar yang terdata di Badan Kepegawaian Negara (BKN).
• Pelamar mendaftar di unit kerja yang tidak sesuai, sehingga menimbulkan ketidakseimbangan dalam distribusi formasi.
Dengan berkurangnya jumlah formasi ASN yang tersedia, seleksi CASN 2024 diprediksi akan semakin kompetitif. Pemerintah diharapkan dapat mengoptimalkan rekrutmen agar tetap sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia. (*)