Kemenag menyusun desain Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama untuk mengukur kompetensi keagamaan siswa. (Foto: Kemenag)
BOGOR (RUANGRIAU.COM) – Kementerian Agama (Kemenag) tengah menyusun desain operasional Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama bagi peserta didik. Program ini digagas oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam bekerja sama dengan Pusat Strategi Kebijakan (Pustrajak) Pendidikan Agama dan Keagamaan Kemenag.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, M. Arskal Salim, menegaskan bahwa peningkatan kualitas pembelajaran, khususnya dalam literasi keagamaan, harus terus dilakukan. Salah satu aspek penting dalam asesmen ini adalah kemampuan membaca Al-Qur’an bagi siswa beragama Islam.
“Peningkatan akses pendidikan harus diimbangi dengan instrumen evaluasi yang jelas. Kita perlu alat ukur yang terstandar untuk mengukur kompetensi keagamaan peserta didik,” ujar Arskal dalam kegiatan Penyusunan Desain Pelaksanaan Asesmen Nasional PAI di Bogor, Selasa (11/3/2025).
Tiga Aspek Penilaian dalam Asesmen Nasional
Arskal menjelaskan bahwa asesmen nasional ini akan mencakup tiga aspek utama, yaitu:
• Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) – untuk menilai pencapaian akademik siswa.
• Survei Karakter – untuk mengukur nilai-nilai keagamaan dan moral siswa.
• Moderasi Beragama – untuk menilai pemahaman dan sikap toleransi beragama.
“Kami berterima kasih kepada Pustrajak Penda yang telah membantu menyusun survei karakter dalam asesmen ini. Ini penting agar hasil asesmen bisa menjadi acuan dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam,” tambah Arskal.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya pemerataan guru PAI di seluruh Indonesia. “Harus ada data akurat mengenai jumlah guru PAI yang direkrut dalam lima tahun terakhir, termasuk perbedaan jumlah antarwilayah. Jangan sampai daerah tertentu mengalami kekurangan tenaga pengajar,” tuturnya.
Kolaborasi Lintas Unit untuk Sukseskan Asesmen
Kepala Pustrajak Penda BMBPSDM, Rohmat Mulyana Sapdi, menekankan pentingnya sinergi antarunit dalam merancang asesmen nasional ini.
“Kami siap mendukung penuh asesmen nasional ini. Sebagai dapurnya kebijakan Kemenag, kami bisa mengetahui kebutuhan unit teknis jika duduk bersama. Meski anggaran terbatas, kami tetap akan menyisihkan dana untuk program ini,” ujarnya.
Penyusunan desain asesmen ini melibatkan peneliti dari BRIN, pengawas sekolah dari berbagai daerah, serta tim dari Direktorat PAI dan Pustrajak Penda. Kegiatan ini berlangsung di Padjadjaran Suite Resort & Convention Hotel, Kota Bogor, Jawa Barat.
Dengan adanya asesmen ini, Kemenag berharap dapat memperoleh gambaran komprehensif tentang kompetensi keagamaan siswa serta menciptakan kebijakan yang lebih tepat dalam meningkatkan mutu pendidikan agama di Indonesia. (*)