Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Roem Diani Dewi.
PEKANBARU - Adanya wacana PT Pertamina (persero) yang bertahap akan menukar tabung LPG non subsidi 12 kg berwarna biru yang selama ini banyak beredar di pasar menjadi tabung berwarna pink dengan merek Bright Gas, ditanggapi kalangan legislatif kota Pekanbaru. Seperti yang disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Roem Diani Dewi, dirinya mengetahui hal ini dan meminta masyarakat tak panik.
"Adanya kebijakan pemerintah untuk menetapkan satu brand gas elpiji, yakni Bright Gas sehingga gas tabung biru yang biasa dipakai akan diganti. Artinya, jika masyarakat saat ini memakai gas biru tinggal ditukarkan, tidak perlu membeli gas pink lagi. Jadi cuma satu warna saja (gas non subsidi) yang dipakai sekarang," terang Roem Diani Dewi.
Politisi Demokrat ini juga menyinggung terkait gas elpiji subsidi 3 kg. Dimana ada juga wacana terkait penghapusan subsidi gas elpiji 3kg dan diganti dengan kartu kendali.
Namun kartu kendali yang sudah direncanakan pemerintah belum juga berjalan hingga saat ini karena Pandemi Covid-19.
"Dimana dengan adanya kartu kendali, artinya penerima sudah jelas data masyarakat miskin dan penerima akan tetap sasaran terdata dari Dinas Sosial. Nah sekarang, karna Covid ini belum bisa dilaksanakan jadi subsidi gas 3 kg masih tetap berjalan. Kita menyambut baik karna ditengah pandemi covid ini tingkat pendapatan masyarakat turun, sehingga kalau gas subsidi itu dicabut tentu saja sangat terasa di lapisan masyarakat miskin yang saat ini terdampak," jelas Roem Diani Dewi.
Namun dijumpai juga keluhan masyarakat terkait isi tabung gas yang tidak sesuai ukurannya. Menanggapi hal ini, dirinya meminta masyarakat untuk cerdas.
"Minta agen atau penjual untuk menimbang gas sebelum dibeli. Itu hak konsumen untuk mengetahui berapa sebenarnya isi yang harus tersedia. Kita tahu banyak sekali terjadi tabung diinfus ulang ketabung yang lain. Ini banyak terjadi, jangan sampai nanti konsumen dirugikan. Karna kalau dari pertamina sudah ada standar dalam pengisian artinya tidak mungkin terjadi kekurangan," pungkas Dewi. (*)