RUANGRIAU.COM - Mulai Senin (16/11/2020), 23 sekolah menangah pertama (SMP) negeri di Pekanbaru mulai menerapkan sistem pembelajaran tatap muka. Menyikapi kebijakan itu, Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Ir Nofrizal MM, meminta pihak sekolah menjalankan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 secara ketat.
Nofrizal mengatakan, hal ini sebagai antisipasi munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 di Kota Pekanbaru.
"Kebijakan ini tentunya disambut baik oleh orangtua dan siswa, karena selama beberapa bulan harus belajar secara daring. Informasi yang kita dapat bahwa pembelajaran tetap dalam waktu yang terbatas, yakni hanya tiga jam yang dimulai dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Tapi, kita tetap ingatkan agar pihak sekolah menjalankan protokol kesehatan secara ketat, " ujar Nofrizal, Senin (16/11/2020).
Agar tidak menimbulkan klaster baru penularan Covid-19, Politisi PAN ini mengingatkan pihak sekolah tetap disiplin dan gencarkan melakukan sosialisasi serta edukasi kepada siswa terkait penyebaran Covid-19, mengingat sebaran siswa di satu sekolah cukup luas atau dari alamat yang bebeda-beda.
"Tidak boleh abai jalankan protokol kesehatan, karena siswa inikan dari alamat yang berbeda. Ini pikir buruk saja kalau terjadi klaster sekolah Covid-19 ini tentu akan susah untuk dipantau, tapi mudah-mudahan tidak terjadi jika sekolah lakukan pengawasan secara melekat, " ucap Nofrizal.
Ia juga mengingatkan agar pihak sekolah menyiapkan masker untuk siswa agar bisa dimanfaatkan dan diganti setiap harinya ketika sebelum proses belajar mangajar dimulai. Tidak hanya itu, mencuci tangan, menjaga jarak dijalankan.
"Pihak sekolah tidak hanya menyerahkan siswa pakai makser yang dipakai dari rumah, tapi juga sediakan masker yang bisa diganti setiap kali proses belajar dimulai. Tidak hanya itu, dihari pertama belajar tatap muka ini, sekolah kita harapkan berikan materi tentang penyebaran Covid dan cara pencegahan. Tujuannya agar anak-anak ikut berperan dalam melakukan pencegahan virus corona dan mencegah adanya klaster baru di sekolah," pungkas Nofrizal.
Sebagaimana diketahui, pembelajaran tatap muka untuk 23 SMPN di Kota Pekanbaru dimulai Senin (16/11/2020). Selain mengatur pelaksanaan protokol kesehatan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru juga membagi jadwal masuk tiap tingkatan kelas.
Plt Kepala Disdik Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas mengatakan, pembelajaran dalam kelas dilakukan hanya selama tiga jam. Tidak ada keluar main dalam sekolah tatap muka ini.
"Kemudian, dibentuk panitia atau tim Covid-19 yang akan memantau penerapan protokol kesehatan di sekolah. Misalnya anak-anak permisi ke luar kelas untuk ke toilet, ada petugas yang mengantarnya," kata Ismardi, Minggu (15/11/2020).
Di kelas jika biasanya ada empat baris meja, maka saat ini yang akan dipakai hanya dua baris. Setiap meja diberi nama peserta didik.
"Yang terpenting itu adalah, adanya surat pernyataan dari orangtua. Jadi orangtua membuat pertanyaan bersedia anak mereka melakukan sekolah tatap muka, dan bersedia mengantar dan menjemput anak tepat pada waktunya," jelasnya.
Sedangkan jadwal sekolah tatap muka, yaitu Senin, Rabu, dan Jumat. Kelas IX masuk hari Senin, Kelas VIII Rabu, dan Kelas VII hari Jum'at. Masing-masing hanya 50 persen dari jumlah peserta didik.
Ismardi menegaskan, selain tingkat SMP dan sekolah yang sudah ditunjuk, Disdik Kota Pekanbaru tidak memperbolehkan sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka dahulu. Jika ada yang menerapkan tanpa izin, maka akan diberi teguran.
"Seiring berjalan sekolah tatap muka, kita juga akan melakukan evaluasi. Jika dirasa aman dan efektif akan dilanjutkan dengan penerapan sekolah tatap muka bagi seluruh SMP negeri," jelasnya.