Tidak Hanya Bikin Baper, Drama Korea Start-Up Sampaikan 5 Pesan Parenting Mom

Kamis, 03 Desember 2020

Drama Korea Start-up. (Foto: dok. tvN via hancinema.net)

RUANGRIAU.COM - Drama Korea Start-Up banyak membikin Baper penontonnya. Drama romantis yang dibintangi Bae Suzy dan Nam Joo Hyuk ini berhasil menarik perhatian pecinta drama Korea di Tanah Air, termasuk para Mom.

Start-Up bercerita tentang perjuangan Seo Dal Mi (Bae Suzy) meraih mimpi di bidang Start Up. Sejak kecil, Dal Mi hidup bersama sang nenek setelah orang tuanya bercerai.

Ibu Dal Mi menikah lagi dengan seorang pria kaya dan pindah ke luar negeri. Sang ibu membawa serta kakak perempuan Dal Mi, Mom.

Perjalanan hidup Dal Mi hingga akhirnya bisa berkarier sebagai pendiri Start Up tidaklah mudah. Berawal dari keinginan untuk membalas sang kakak yang sombong, Dal Mi justru semakin tertarik berkarier di bidang ini.

Kisah jatuh dan bangun Dal Mi untuk meraih kesuksesan tidak lepas dari didikan ayah dan neneknya. Pola parenting sang ayah dinilai menjadi sumber keberanian Dal Mi mengambil risiko dalam berkarier.

Selain Dal Mi, penonton juga dibuat baper alias terbawa perasaan dengan kisah hidup Nam Do San (Nam Joo Hyuk). Pemeran utama pria ini berhasil meraih kesuksesan dengan cara yang berbeda.

Lalu seperti pesan moral dan gaya parenting di drama Korea Start-Up? Berikut dilansir dari HaiBunda.com, rangkumannya dari berbagai sumber:

1. Menanamkan Rasa Optimisme Sejak Dini

Sejak sang ayah meninggal dunia, Dal Mi hidup bersama neneknya. Meski hidup sederhana, Dal Mi selalu optimis bisa meraih mimpinya.

Sikap ini ditunjukkan saat menghadapi kakaknya yang sombong. Sikap optimisme Dal Mi ini merupakan hasil didikan dari nenek dan mendiang ayahnya, Bunda.

Penelitian menunjukkan bahwa mendorong anak optimis bisa mendatangkan banyak manfaat, termasuk kesejahteraan mental dan fisiknya. Dilansir Psych Central, sikap optimis juga bisa membuat anak memiliki kemampuan yang baik dalam mengatasi tekanan hidup dan meningkatkan peluang mereka untuk memiliki kehidupan sosial yang sehat.

2. Jadi Role Model untuk Anak

Ayah Dal Mi adalah seorang pekerja keras. Sejak bercerai dari istrinya, dia berusaha membahagiakan Dal Mi dengan giat bekerja.

Kegigihannya ini menjadi role model bagi sang putri. Dal Mi tumbuh menjadi anak yang giat bekerja untuk meraih mimpinya.

Sikap ini bisa kita tanamkan pada si kecil sejak dini ya, Mom. Kata penulis The Formula: Unlocking the Secrets to Raising Highly Successful Children, Ronald Ferguson, salah satu gaya pengasuhan 'role model' bisa memengaruhi kesuksesan anak lho.

"Orang tua sudah pasti harus jadi role model anak-anaknya dengan dengan memberi contoh, sehingga anak bisa tahu nilai-nilai mana yang paling penting untuk mereka," kata Ferguson, mengutip Indian Express.

3. Tidak Menjatuhkan Mimpi Anak

Mom pasti ingat cerita Nam Do San, kan? Ya, Do San akhirnya bisa meraih kesuksesan setelah bertahun-tahun terjebak dalam mimpinya.

Orang tua Do San kerap kali menjatuhkan mimpi anaknya yang berbakat di dunia teknologi. Padahal orang tua seharusnya bisa membantu mengarahkan mimpi anak agar bisa bermanfaat.

Melansir dari Medium, hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk anak adalah membantu mereka mewujudkan mimpi tersebut. Caranya dengan memperkenalkan kehidupan seperti apa yang dibutuhkan agar bisa menggapai mimpinya.

4. Menjadi Pendengar yang Baik untuk Anak

Sebagai orangtua, ayah Dal Mi selalu menjadi pendengar yang baik untuk anak-anaknya. Saat Dal Mi bercerita tentang sahabatnya, sang ayah selalu tersenyum dan memberikan nasihat dengan bijak.

Menurut psikolog klinis Laura Markham Ph.D., banyak anak ingin berbicara dengan orang tua mereka, tetapi orang tua tidak mendengarkan. Beberapa orang tua lain ada yang bereaksi berlebihan atau bahkan tidak mengerti, Mom.

"Mendengarkan anak adalah keterampilan yang bisa kita kembangkan. Faktanya, kembali menunjukkan sikap ini menjadi dasar yang penting untuk berdamai dengan anak-anak kita," kata Markham.

5. Jangan Membandingkan Anak

Dalam drama Korea Start-Up, ibu Dal Mi sempat membandingkan kedua putrinya. Ia membandingkan kehidupan Dal Mi yang mandiri dengan sang kakak yang sombong dan hanya bisa menumpang hidup dari ayah tiri.

Mungkin sebagian Mom setuju dengan sikap ibu Dal Mi membadingkan kedua buah hatinya. Namun, membandingkan anak itu enggak baik ya. Mom mesti ingat, setiap anak itu dilahirkan berbeda.

"Keyakinan orangtua tentang anak mereka bukan cuma soal pola asuh, tapi apa yang dapat memengaruhi mereka kelak," kata peneliti, Alexander Jensen, dikutip dari Medical Daily.

Meski begitu, membandingkan anak untuk mengevaluasi kemajuannya tidaklah buruk. Pakar parenting Dr.Justin Coulson mengatakan, orangtua bisa mengevaluasi kemajuan anak dengan membandingkan kekuatan dan kelemahan, serta melihat perbedaan ini dengan cara pandang positif. (*)