Kanal

Situs Bilik 44, Sejarah Kerajaan Lingga

RUANGRIAU.COM- Bilik 44 merupakan salah satu situs gedung bersejarah yang terdapat di Lingga. Situs bersejarah ini memiliki bentuk pondasi yang belum selesai dibangun menjadi gedung karena Sultan Muhammad Muzafar Syah belum sempat menyelesaikan bangungan gedung yang akan digunakan sebagai tempat tinggal ini.

Situs gedung Bilik 44 yang terdapat di Lingga ini memiliki pesona wisata yang tidak dimiliki wilayah lain di seluruh Indonesia karena situs bersejarah ini terletah di lereng gunung yang asri. Situs bersejarah dengan pondasi yang luas ini memiliki pemandangan hijau dan asri yang tidak akan ditemukan di wilayah perkotaan seperti Jakarta.

Terletak di lereng Gunung Daik

Gedung Bilik 44 yang terletak di lereng Gunung Daik masih berbentuk pondasi ini telah direncanakan pembangunannya sejak zaman Sultan Muhammad dan baru direalisasikan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Muzaffar Syah. Namun pada masa pembangunannya gedung ini tidak selesai dan meninggalkan situs berbentuk pondasi.

Pada masa itu aktivitas kerajinan masyarakat Lingga telah berkembang pesat. Dengan semakin berkembangnya kerajinan dari masyarakat Lingga, Sultan berinisiatif untuk membangun sebuah tempat tinggal yang nyaman dan luas untuk keluarga Sultan dan para pengrajin yang ada di wilayah Kerajaan Lingga.

Namun, belum sempat gedung bilik 44 ini berdiri, Sultan Muhammad Muzafar Syah telah dipecat oleh Belanda dan hal itu menghansurkan cita-cita dari Sultan Muhammad untuk memiliki kerajaan yang luas yang pada saat itu sempat diwujudkan oleh Sultan Muhammad Muzafar Syah yang masih berbentuk pondasi gedung.

Dari jumlah pondasi yang ada di Gedung Bilik 44 ini, dapat Anda bayangkan betapa besarnya keinginan Sultan untuk membangun pusat negeri yang luas dan besar. Dan mungkin jika gedung ini sempat diselesaikan akan menjadikan Lingga sebagai wilayah bersejarah yang sempat menjadi pusat birokrasi pada zamannya.

Ikuti Terus RuangRiau

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER