KAMPAR(RUANGRIAU.COM)- Masih banyaknya wilayah Kabupaten Kampar yang perlu Pelayanan Kesehatan untuk itu pemerintah perlu memperhatikannya. Karena dalam pelayanan ini semua masyarakat berhak untuk mendapatkan. Untuk itu penyebaran tenaga kesehatan harus merata.
Demikian disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Kampar, Ropii Siregar, yang megungkapkan selama ini penyebaran dokter yang bertugas di Pemerintah Kabupaten Kampar belum merata di seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Kampar.
" Jadi masalah ini masih terus menjadi keluhan masyarakat. Karena banyak dokter dan tenaga kesehatan yang bertumpuk di beberapa kecamatan,"ujarnya.
Ditambah lagi masalah gizi buruk dan anak stunting yang menjadi perhatian penting Pemerintah Pusat, harusnya Pemerintah Kabupaten Kampar menyikapinya .
" Untuk itu pemerintah daerah dalam hal ini, melakukan upaya penyebaran tenaga kesehatan ke kecamatan yang masih kekurangan. Terutama lagi mengenai penanganan stunting untuk dapat bekerja lebih serius dan lebih maksimal," sebutnya.
Sebelumnya Penjabat Bupati Kampar, Muhammad Firdaus tidak main main dalam mengejar target menurunkan stunting. Bahkan ia akan menyiapkan sanksi bagi kepala puskesmas (kapus) camat hingga kepala desa yang tak becus atasi stunting di wilayah masing-masing. Ia bahkan tak akan segan segan mencopot mereka yang tak serius bekerja menurunkan angka stunting maupun gizi buruk.
Kata Firdaus, angka stunting Kabupaten Kampar pada 2023 ini sebesar 14, 5 persen. Ia meminta angkanya bisa ditekan hingga menjadi 8 atau 7 persen saja di 2024.
"Bagi kepala puskemas, camat yang tak becus atasi stunting akan kita beri sansi, demikian juga kepala desa, cuma kepala desa ini karena dia dipilih langsung, nanti kita lihat betul kinerjanya," ujar Muhammad Firdaus, di sela pelantikan pengurus organisasi perangkat desa Kabupaten Kampar. ****