RUANGRIAU.COM - Persoalan banjir masih menjadi keluhan masyarakat saat Anggota DPRD Kota Pekanbaru H Suherman melaksanakan kegiatan reses masa sidang ke II.
Setelah lima titik reses yang dilaksanakannya di beberapa tempat di Daerah Pemilihannya Payung Sekaki-Senapelan, diketahui bahwa banjir masih menjadi sorotan dan permasalahan bagi warga.
Tak hanya masalah banjir, masalah sampah yang menumpuk dan tidak terangkut juga menjadi aspirasi warga agar dapat diberikan solusi.
"Drainase dan pengelolaan sampah yang buruk masih menjadi persoalan masyarakat," kata Suherman saat ditemui usai reses di Jalan Samratulangi, Kelurahan Sago, Kecamatan Senapelan, Kamis (25/3/2021).
Diakui Suherman, kedua permasalahan tersebut memang masih menjadi pekerjaan rumah Pemko Pekanbaru yang belum terselesaikan, meskipun sudah menggaungkan perbaikan dan pembenahan di sana-sini.
"Kalau banjir, Pemko bilang akan ada masterplan penanganan. Begitu juga soal sampah, katanya sudah teken kontrak, namun ya tetap saja belum kelihatan hasilnya," ujar Suherman.
Suherman juga sedikit membandingkan pengelolaan kota di zaman Wali Kota Pekanbaru terdahulu Herman Abdullah, yang mana, kala itu peran masyarakat sangat dimanfaatkan untuk mengelola kebersihan dan kerapian lingkungan.
"Dulu itu drainase bersih, berbeda dengan sekarang. Lebih khawatirnya, saat ini tinggi drainase sudah sama dengan jalan. Silahkan itu dinas terkait cek di Jalan Senapelan," tuturnya.
Untuk itu, kata Suherman, ia bersama dengan Fraksi Hanura akan mengupayakan agar penanganan perbaikan drainase, dan pengelolan sampah berjalan dengan baik itu bisa terlaksana.
"Aduan warga akan kita perjuangkan untuk segera ditindak lanjuti oleh Pemko Pekanbaru,” jelas Suherman.
Selanjutnya pada saat reses, beberapa warga juga meminta adanya dilakukan foging secara berkala. Hal ini sebagai antisipasi agar tidak ada kasus DBD diwilayah tempat para warga tinggal.
"Masyarakat juga minta foging berkala. Kita juga sering melakukan foging ke rumah-rumah warga. Hal ini untuk antisipasi agar tidak ada meningkatnya kasus DBD," pungkas Suherman. (*)