Kanal

NIK Guru Honorer yang Mengundurkan Diri Diblokir, Dilarang Ikut Tes PPPK 2023

JAKARTA (RUANGRIAU.COM) -  Guru honorer yang lulus PPPK 2022 dan kemudian mengundurkan diri tidak bisa ikut seleksi tahun ini. 

Sanksi ini diberlakukan karena guru honorer dianggap merugikan negara, sehingga layak diberikan sanksi berat. 

"Yang mengundurkan diri harus menerima konsekuensinya. NIK atau nomor induk kependudukan diblokir," kata Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian (Sinka) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Suharmen kepada JPNN.com. 

Rencananya, pemerintah akan membuat seleksi CPNS dan PPPK 2023. Sebenarnya, bagi peserta yang belum lulus bisa ikut seleksi lagi tahun ini. 

Namun, kata Deputi Suharmen, peserta yang mengundurkan diri tidak bisa mendaftar dalam seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) 2023. 

"NIK mereka diblokir supaya tidak bisa mendaftar dalam CPNS maupun PPPK 2023," tegasnya. 

Dia menegaskan sanksi juga berlaku bagi peserta yang mengundurkan diri ketika usulan penetapan NIP PPPK atau NIP CPNS sudah masuk ke BKN. 

Yang bersangkutan NIP-nya akan berlaku terus sehingga statusnya tetap ASN. Artinya, yang bersangkutan tidak bisa mendaftar CASN PNS maupun PPPK.  

Deputi Suharmen pun mengimbau kepada para peserta seleksi CASN untuk tidak main-main. Ketika mendaftar CASN, maka siap ditempatkan di mana saja. 

"Salah satu dokumen pengisian DRH dan usulan penetapan NIP PPPK adalah surat pernyataan siap ditempatkan di mana saja. Itu bukan sekadar surat pernyataannya saja," tegasnya. 

Diketahui sebanyak 250.432 guru honorer dinyatakan lulus pascasanggah PPPK 2022. Jumlah ini jauh lebih banyak dari sebelumnya yang hanya 250.320. 

Sayangnya kelulusan ini tidak semuanya disambut sukacita para guru honorer. Sebab, ada yang menolak penempatan PPPK guru 2022 karena alasan jauh dari tempat tinggalnya. 

"Ini cukup banyak guru SMA/SMK yang ingin mengundurkan diri dari PPPK 2022. Alasannya rumahnya jauh dari sekolahnya," kata Wakil ketua Forum Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (F-PPPK) Provinsi Sumatera Selatan Susi Maryani kepada JPNN.com, Minggu (16/4). 

Dia mengungkapkan, di Sumsel terdapat 17 kabupaten/kota. Nah, ada yang tempat tinggal dan sekolah penempatannya berbeda kabupaten/kota. 

Kondisi tersebut menyulitkan para guru karena butuh waktu berjam-jam. Otomatis mereka harus mencari rumah kontrakan lagi sehingga dekat dengan sekolahnya. 

Merespons hal tersebut, Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian (Sinka) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Suharmen mengatakan kalau para guru honorer tersebut menolak, maka sanksinya tidak dilakukan pengangkatan. 

Selain itu, NIK atau nomor induk kependudukan yang bersangkutan akan diblokir sehingga tidak bisa mengikuti seleksi PPPK paling tidak selama satu tahun. 

"Baik CPNS maupun PPPK yang mundur tidak akan diproses pengangkatannya. NIK diblokir dan tidak bisa mendaftar lagi selama 1 tahun," tegasnya saat dihubungi JPNN.com secara terpisah. 

Dia menambahkan sekarang ini ada wacana dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), bagi CPNS maupun PPPK yang mengundurkan diri harus membayar ganti rugi seluruh biaya terkait pelaksanaan tesnya. 

"Sikap tegas pemerintah ini karena yang bersangkutan  menghilangkan kesempatan orang lain yang benar-benar ingin mengabdi," tegasnya. 

Mengenai alasan sekolahnya jauh dari tempat tinggal, Deputi Suharmen mengatakan penempatan PPPK guru adalah kewenangan Kemendikbudristek berdasarkan formasi yang diusulkan pemda dan ditetapkan KemenPAN-RB.  

"Jadi, BKN hanya mengeksekusi data-data yang disampaikan Kemendikbudristek saja," tegas Deputi Suharmen. 

Diketahui sebanyak 250.432 guru honorer dinyatakan lulus pascasanggah PPPK 2022. Jumlah ini jauh lebih banyak dari sebelumnya yang hanya 250.320. 

Peningkatan kelulusan ini disambut sukacita Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. 

"Selamat kepada 250.432 guru yang lulus seleksi pascasanggah Saya berharap berita baik ini dapat mendorong semangat bagi para guru untuk mengabdi dan memberikan layanan terbaik bagi pendidikan di Indonesia," terang Mas Nadien. 

Adapun total guru honorer yang telah lolos semenjak tes seleksi dilaksanakan pada 2021 adalah sebanyak 544.292 guru.   

Menteri Nadiem mengatakan dari hati yang terdalam, dia sangat bangga terhadap guru-guru honorer yang tak pernah patah semangat. (*)

Ikuti Terus RuangRiau

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER