SURABAYA (RUANGRIAU.COM) – Dunia sepak bola Indonesia berduka. Bejo Sugiantoro, mantan bek PSPS Pekanbaru, meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025) petang. Ia wafat usai bermain sepak bola bersama rekan-rekannya di Surabaya Selatan.
Kepergian Bejo mengejutkan banyak pihak, terutama komunitas sepak bola nasional. Persebaya Surabaya, klub yang turut membesarkan namanya, menyampaikan belasungkawa melalui akun media sosial resmi mereka.
"Kami kehilangan sosok yang begitu berarti bagi Persebaya dan sepak bola nasional. Bejo Sugiantoro adalah legenda yang tak hanya berkontribusi sebagai pemain, tetapi juga sebagai pelatih. Selamat jalan, Coach Bejo. Namamu akan selalu menjadi bagian dari sejarah Persebaya," tulis akun @officialpersebaya.
Karier Bejo Sugiantoro: Dari Persebaya ke PSPS Pekanbaru
Bejo Sugiantoro lahir di Sidoarjo pada 2 April 1977 dan dikenal sebagai salah satu bek terbaik Indonesia. Ia memulai karier profesionalnya bersama Persebaya Surabaya pada 1994 dan menjadi bagian penting dari skuad Bajol Ijo selama hampir satu dekade.
Pada 2003, Bejo Sugiantoro bergabung dengan PSPS Pekanbaru, klub yang saat itu sedang bersaing di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Selama membela PSPS Pekanbaru pada musim 2003-2004, ia bermain bersama sejumlah nama besar seperti Hendro Kartiko, Aples Tecuari, Uston Nawawi, Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, dan Erol Iba.
Sebagai bek tangguh, Bejo memberikan kontribusi besar dalam menjaga pertahanan PSPS Pekanbaru. Pengalamannya selama satu musim di Riau menjadi salah satu fase penting dalam perjalanan kariernya sebelum ia kembali memperkuat Persebaya.
Setelah itu, Bejo juga sempat bermain untuk Mitra Kukar, Persidafon Dafonsoro, Deltras Sidoarjo, dan Perseba Bangkalan sebelum akhirnya pensiun.
Jejak Bejo Sugiantoro di Timnas Indonesia
Tak hanya bersinar di level klub, Bejo Sugiantoro juga menjadi bagian penting dari tim nasional Indonesia. Ia mencatatkan 45 penampilan untuk skuad Garuda dan turut membawa Indonesia meraih berbagai prestasi.
Salah satu momen yang paling dikenang adalah saat ia mencetak dua gol dalam kemenangan besar Indonesia atas Filipina dengan skor 13-1 di Piala Tiger 2002. Selain itu, ia juga membantu timnas meraih medali perak di SEA Games 1997 dan medali perunggu di SEA Games 1999.
Perjalanan Sebagai Pelatih dan Warisan untuk Sepak Bola Indonesia
Setelah pensiun sebagai pemain, Bejo Sugiantoro tetap berkontribusi di dunia sepak bola dengan menjadi pelatih. Ia mengawali karier kepelatihan di Persik Kediri, kemudian kembali ke Persebaya sebagai asisten pelatih pada 2018.
Pada 2019, Bejo sempat menjadi pelatih interim Persebaya sebelum melanjutkan kiprahnya di klub lain, termasuk Serpong City FC dan Deltras Sidoarjo. Musim 2024-2025, ia dipercaya menjadi pelatih kepala Deltras, klub dari daerah kelahirannya.
Selamat Jalan, Bejo Sugiantoro
Kepergian Bejo Sugiantoro meninggalkan duka mendalam bagi sepak bola nasional. Ia bukan hanya seorang pemain dan pelatih, tetapi juga sosok inspiratif bagi banyak pesepak bola muda dengan dedikasi serta semangat juangnya.
Jejaknya di lapangan hijau akan terus dikenang, baik oleh para penggemar maupun generasi penerus sepak bola Indonesia. Selamat jalan, Coach Bejo. Namamu akan selalu menjadi bagian dari sejarah sepak bola Indonesia, termasuk di PSPS Pekanbaru. (*)
Mantan Pemain PSPS Pekanbaru, Bejo Sugiantoro, Tutup Usia di Surabaya
Ikuti Terus RuangRiau