Kanal

Sampah Menumpuk, DPRD Pertanyakan Kesiapan DLHK Dalam Pengangkutan sampah

RUANGRIAU.COM - Pasca berakhirnya kontrak pengangkutan sampah di kota Pekanbaru yang dilakukan PT Godang Tua Jaya dan PT Samhana Indah di akhir tahun 2020, dan belum didapatinya pihak ketiga untuk mengangkut sampah diawal tahun ini menyebabkan menumpuknya sampah di rumah warga. 

Menanggapi hal ini, Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru akan memanggil pihak DLKH Kota Pekanbaru guna mempertanyakan langkah yang akan diambil dinas tersebut untuk menyikapi hal ini. Disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Roni Pasla, setelah berakhirnya kontrak dari pihak ketiga sebagai pengangkut sampah, pihak DLHK belum mendapatkan kontraktor yang baru. Hal inilah yang menyebabkan sampah menumpuk dan tidak adanya yang bertanggung jawab untuk pengangkutan sampah.

"Kelalaian ini dari DLHK. Harusnya mereka cepat tanggap, begitu habis (kontrak) 1 Desember, jauh-jauh hari sebelumnya mereka tentu harus melakukan lelang untuk mencari kontraktor baru. Atau setidak-tidaknya bisa juga mengadendum pekerjaan ini kepada PT Samhana Indah ataupun PT Godang Tua Jaya sampai dapat kontraktor yang baru," papar Roni.

Politisi Partai Amanat Nasional ini juga menegaskan menjelang mendapatkan pihak ketiga, pihak DLHK dapat turun langsung dan memaksimalkan armada yang ada. Namun memang armada yang adapun tidak juga mencukupi. Sehingga pihak DLHK dapat bekerjasama dengan angkutan sampah lain. 

"Oleh karna itu, yang harus mereka lakukan bisa bekerja sama dengan angkutan lain," saran Roni.

Lanjut Roni, dijadwalkan Komisi IV memanggil pihak DLHK pada hari ini Senin (4/1) untuk mendengar pihak DLHK memaparkan jalan keluar terkait pengangkutan sampah ini. 

"Tentu kita mau lihat paparan dari kepala dinas seperti apa mengantisipasi penumpukan sampah-sampah ini terkait tidak adanya pengakutan sampah yang baru. Nanti kita lihat solusi seperti apa yang disampaikan, dan kita juga bisa memberikan masukan seperti apa. Karna sampah inikan tidak bisa ditunda, pengangkutannya merupakan kegiatan rutin. Kalau satu hari saja ditunda, bisa jadi 700-an ton sampah menumpuk apalagi sampai seminggu. Inilah yang kita minta solusinya seperti apa," pungkas Roni. (*)

Ikuti Terus RuangRiau

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER