RUANGRIAU.COM - Semburan lumpur yang terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ihsan Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru hingga saat ini masih terus terjadi.
Bahkan, akibat dari semburan lumpur yang terus terjadi membuat area sekitar lokasi dipehuni lumpur, baik itu yang masih basah maupun lumpur yang telah mengering berwarna abu-abu. Di lokasi titik semburan terlihat tumpukan lumpur setinggi lima hingga tujuh meter ke atas.
Tentu saja hal ini menjadi sorotan seluruh kalangan, termasuk kalangan legislatif Kota Pekanbaru. Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Ir Nofrizal MM, meminta harus ada pernyataan resmi dari pemerintah terkait adanya gas yang berada di sekitar lokasi tersebut. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa di daerah tersebut berpotensi gas.
"Nah, kalau sudah ada potensi gas, tentu tidak bisa hanya pemerintah daerah (menangani), harus pemerintah pusat turun, yaitu Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. Karena ini terkait eksplorasi. Jika kawasan di sana termasuk kawasan gas, tentu harus dipetakan berapa luas lahan dan berapa lahan yang harus dibebaskan. Kalau enggak, nanti masyarakat yang sudah membangun kan repot. Apalagi disana sudah wilayah pengembangan daerah industri tenayan," jelas Nofrizal, Senin (8/2).
Lanjut Politisi PAN, ini meskipun wilayah Kawasan Industri Tenayan (KIT) masih jauh, namun rencana 1.000 hektare termasuk dalam wilayah Tenayan juga. Oleh karena itu jika nantinya (wilayah) dianggap tidak aman tentu akan berbahaya untuk pembangunan lingkungan masyarakat.
"Apalagi ketika masyarakat menggali sumur bor timbul rasa kekhawatiran takut keluar gas, padahal enggak. Jadi perlu dinas terkait turun. Jangan menunggu nunggu karna ini sudah menjadi berita nasional," pungkas Nofrizal. (*)