Pilihan
Sekdako Paparkan 8 Aksi Konvergensi Pemko Pekanbaru Dalam Percepatan Penurunan Stunting

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) - Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution ST MSi memaparkan 8 langkah konvergensi percepatan penurunan stunting di Kota Pekanbaru kepada tim Pemprov Riau.
Pemaparan sendiri disampaikan pada kegiatan penilaian kinerja kabupaten/ kota dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting, bertempat di ruang pertemuan Hotel Aryaduta, Kamis (25/5/2023).
Dalam pemaparannya, Indra menyebutkan ada beberapa inovasi yang telah dilakukan Pemko Pekanbaru untuk percepatan penurunan stunting l, di antaranya Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).
"Untuk program ini dana dikumpulkan dari masyarakat, kemudian kelompok pendamping membuat sarapan pagi untuk anak-anak. Kemudian ada juga Bosilo, yang anak-anak susah makan, dibuatkan bola singkong dan ikan lele (Bosilo) sehingga anak-anak tersebut mau makan. Dan itu sehat," ungkapnya.
Inovasi selanjutnya adalah Cerenting, atau Celengan Remaja Stunting. Ini adalah inovasi remaja di semua wilayah Kota Pekanbaru.
"Jadi jika ada masyarakat yang masukkan uang ke cerenting ini akan dikelola remaja dan kemudian dibagikan ke keluarga yang masuk kategori stunting. Bukan hanya dengan pakai tabungan manual, pakai QRIS juga bisa dan kita awasi dengan baik. Dijamin sampai ke anak-anak," ucapnya.
Selain itu, lanjut Sekdako, dalam mempercepat penurunan stunting pihaknya juga sudah melaunching program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).
Pemko Pekanbaru sudah menetapkan 115 Bapak Asuh Anak Stunting dari baik seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD), para camat hingga Forkopimda. Bantuan telah diserahkan Bapak Asuh Anak Stunting tahap pertama kepada 115 anak berisiko stunting senilai Rp500.000. Bantuan itu berupa telur, beras, susu, dan makanan bergizi lainnya. Intervensi stunting ini dilakukan selama enam bulan.
"Jadi, setiap anak mendapat bantuan Rp3 juta selama enam bulan itu. Pada September atau Oktober, kami harap angka stunting menurun, di bawah rata-rata nasional yaitu di bawah 16 persen," harap Indra Pomi.
Meski begitu, pemko tetap melakukan pendampingan terhadap keluarga-keluarga berisiko stunting, baik remaja putri yang akan menikah maupun keluarga berkemampuan ekonomi rendah. Agar, bayi yang lahir tidak stunting.
"Makanya, kami melalukan penanganan stunting dengan baik dan terukur," pungkasnya. (adv)
Berita Lainnya
Satpol PP Pekanbaru Tegaskan PKL Wajib Jualan di Lokasi Resmi
PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Satpol PP Kota Pekanbaru mengingatkan para Pedagan.
Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
KAMPAR (RUANGRIAU.COM) - Rapat permasalahan Lahan Sawit yang di serahkan pihak p.
Pemda Kampar dan KONI Gelar Upacara Peringati HAORNAS Ke 42 Tahun 2025, di Lapangan Pelajar Bangkinang, Ini Kata Ketua Pengkab PBSI Kampar
KAMPAR(RUANGRIAU.COM) - Pemerintah Daerah Kabupaten menggelar upacara memperinga.
Tingkatkan Rasa Cinta Kebangsaan, Bupati Kampar Undang Forkopimda dan Stakeholder Gelar Apel
KAMPAR (RUANGRIAU.COM) - Dalam rangka menjaga, memelihara, meningkatkan rasa cin.
Futsal Bareng ASN, Cara Wali Kota Pekanbaru Bangun Kekompakan
PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, mengisi sore h.
Gebrakan Wali Kota Pekanbaru: Penurunan Parkir, Infrastruktur, Persampahan, hingga Program Sosial
PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Genap 100 hari sejak dilantik pada 20 Februari 202.