Pilihan
PSPS, Kami Tak Pernah Pergi—Bersama Kita Bangkit

Sepak bola bukan hanya tentang menang dan kalah. Ia tentang harapan, kebanggaan, dan semangat yang tak pernah padam. Sebagai penggemar PSPS Pekanbaru, musim ini adalah perjalanan yang penuh emosi—saat di mana impian itu begitu dekat, hanya untuk kemudian tergelincir di detik-detik terakhir.
PEKANBARU - RUANGRIAU.COM
Kami memulai musim ini dengan satu keyakinan: PSPS Pekanbaru bisa kembali ke Liga 1. Setiap pertandingan adalah pertarungan, bukan hanya di lapangan, tetapi juga di hati para suporter yang setia berdiri di tribun. Stadion Kaharuddin Nasution menjadi saksi bagaimana ribuan suara menyatu dalam satu tujuan. Setiap yel-yel, setiap sorakan, setiap doa yang dipanjatkan adalah bukti bahwa sepak bola lebih dari sekadar permainan bagi kami. Ini adalah harga diri. Ini adalah identitas.
Namun, sepak bola juga bisa kejam. Saat harapan itu sudah hampir tergenggam, kenyataan berkata lain. Laga playoff melawan Persijap Jepara, Selasa (25/2/2025) menjadi malam yang ingin kami kenang sekaligus ingin kami lupakan. Gol tunggal dari Leo Lelis di menit ke-85 mengakhiri mimpi kami. Sisa pertandingan menjadi perjuangan mati-matian, dengan PSPS mencoba segala cara untuk menyamakan kedudukan. Kami yang menyaksikan dari layar kaca menahan napas, berharap ada keajaiban di menit-menit akhir. Tapi peluit panjang berbunyi, dan kenyataan pahit pun harus diterima.
Tangisan pecah di stadion, baik di lapangan maupun di balik layar kaca. Beberapa pemain tertunduk lesu, beberapa terjatuh di lapangan, tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.
Kami tahu, Fardan Harahap, mewakili pemain, dengan suara bergetar menyampaikan permintaan maafnya.
"Kami minta maaf kepada seluruh suporter dan masyarakat Pekanbaru serta Riau. Kami belum bisa membawa PSPS ke Liga 1."
Sebuah ucapan yang tulus. Namun, ia juga menegaskan bahwa perjuangan belum selesai.
"Insyaallah, musim depan kami akan kembali lebih kuat."
Begitu juga Pelatih Aji Santoso, yang dengan tegas mengatakan:
"Kami sudah berjuang. Tapi ini belum akhir. Kami akan kembali lebih kuat."
Namun, ada satu kekhawatiran yang menggantung di hati para suporter: apakah Aji Santoso akan tetap bersama PSPS musim depan? Kontraknya akan segera berakhir, dan desas-desus mulai berhembus bahwa ia mungkin kembali ke Persebaya atau Arema.
Aji Santoso, Bertahanlah!
Kami tahu, sepak bola adalah dunia yang dinamis. Tapi kami juga tahu, PSPS Pekanbaru membutuhkan sosok seperti Aji Santoso—seorang pelatih yang bukan hanya mengajarkan strategi, tetapi juga membangun mentalitas juara di dalam tim ini. Ia telah membawa PSPS sejauh ini, dan kami percaya ia bisa membawa tim ini lebih jauh lagi.
Jika ada satu harapan besar yang ingin disuarakan suporter saat ini, itu adalah:
Aji Santoso, bertahanlah. Jangan tinggalkan PSPS di tengah perjuangan yang belum selesai. Kami ingin melihatmu kembali memimpin tim ini, kembali membakar semangat para pemain, kembali berjuang untuk membawa PSPS ke tempat yang seharusnya—Liga 1.
Dan untuk para pemain, jangan bersedih terlalu lama. Kami tahu kalian telah memberikan segalanya. Kami tahu kalian telah berjuang hingga peluit akhir. Kekalahan ini menyakitkan, tapi itu bukan akhir dari segalanya.
Kami, suporter PSPS, tidak akan meninggalkan kalian.
Kami akan tetap ada di tribun, meneriakkan nama kalian. Kami akan tetap ada di belakang kalian, mengibarkan bendera kebanggaan ini. Kami akan terus mendukung, karena PSPS bukan hanya sebuah tim—PSPS adalah keluarga, PSPS adalah kebanggaan.
Sepak bola mengajarkan satu hal: tak peduli seberapa keras kita jatuh, kita harus selalu bangkit.
Musim depan, Stadion Kaharuddin Nasution akan kembali bergemuruh. Akan ada lebih banyak keringat yang tumpah di lapangan, lebih banyak suara yang bersatu di tribun, lebih banyak harapan yang diperjuangkan. Kami akan kembali, lebih kuat, lebih siap.
Dan ketika saat itu tiba, tidak ada yang bisa menghentikan PSPS Pekanbaru.
Karena ini bukan sekadar sepak bola. Ini adalah kebanggaan, dan kebanggaan tidak akan pernah mati.
PSPS, kami tak pernah pergi—bersama kita bangkit! (***)
Berita Lainnya
Fraksi Golkar Dukung Naturalisasi, Karmila Sari: Jangan Abaikan Pemain Lokal
JAKARTA (RUANGRIAU.COM) – Fraksi Golkar DPR RI menyatakan dukungan penuh terha.
Naturalisasi Plus-plus ala Ahmad Dhani: Timnas Masa Depan Dimulai dari Pelaminan?"
JAKARTA (RUANGRIAU.COM) – Biasanya, naturalisasi pemain sepak bola dilakukan a.
Dispora Pekanbaru Ajak Cabor Bina Atlet Muda, Dukung Prestasi Sejak Dini!
PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Pembinaan atlet sejak usia dini jadi kunci utama d.
Si Ikonik yang Makin Gila
LIVERPOOL (RUANGRIAU.COM)– Mohamed Salah kembali membuktikan dirinya sebagai s.
Como 1907: "Parma 90-an" yang Siap Mengguncang Serie A?
RUANGRIAU.COM - CLAUDIO Ranieri tak ragu menyebut Como 1907 sebagai ".
Dispora Mau Gelar Turnamen E-Sport, Tapi Anggarannya Masih Loading...
PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Kabar soal turnamen e-sport di Pekanbaru mulai ram.