Pilihan
Como 1907: "Parma 90-an" yang Siap Mengguncang Serie A?

RUANGRIAU.COM - CLAUDIO Ranieri tak ragu menyebut Como 1907 sebagai "Parma di tahun 90-an", tim yang ditakdirkan untuk naik dan menggebrak Serie A. Klub yang baru saja promosi ini memang punya banyak kesamaan dengan Parma 90-an: ambisi besar, finansial kuat, dan strategi yang menarik.
Tetapi, apakah Como benar-benar bisa meniru jejak Parma yang sukses menantang raksasa Italia dan meraih trofi di Eropa? Atau mereka hanya akan menjadi tim promosi yang berjuang sekadar bertahan di kasta tertinggi?
Jika melihat perjalanan kedua klub ini, ada beberapa kesamaan yang membuat perbandingan Ranieri tampak masuk akal.
Kebangkitan dari Serie B dengan Ambisi Besar
• Parma: Promosi ke Serie A pada 1990 dan langsung mengejutkan Italia dengan permainan atraktif.
• Como: Setelah bertahun-tahun terjebak di kasta bawah, mereka akhirnya kembali ke Serie A pada 2024 dengan proyek besar.
Keduanya bukan hanya tim promosi biasa, tetapi datang dengan tekad besar untuk bertahan dan bersaing di level tertinggi.
Dukungan Finansial yang Kuat
• Parma: Disokong oleh Parmalat, raksasa industri susu Italia yang memberikan suntikan dana besar untuk mendatangkan pemain bintang.
• Como: Kini dimiliki oleh Djarum Group, perusahaan Indonesia yang mendukung klub dengan investasi jangka panjang.
Sama seperti Parma dulu, Como kini memiliki stabilitas finansial yang memungkinkan mereka berinvestasi pada tim dan infrastruktur.
Perekrutan Pemain Bintang dan Figur Berpengaruh
• Parma: Membangun skuat dengan nama besar seperti Gianfranco Zola, Hernán Crespo, Fabio Cannavaro, dan Lilian Thuram.
• Como: Sudah menarik perhatian dengan kehadiran Cesc Fàbregas (sebagai pelatih) dan Thierry Henry (sebagai pemilik saham klub).
Meskipun Como belum merekrut pemain bintang dalam skala yang sama, mereka sudah menggunakan strategi yang mirip: menarik figur besar untuk meningkatkan daya saing tim.
Gaya Bermain yang Atraktif
• Parma: Dikenal sebagai tim yang memainkan sepak bola menyerang dan progresif, berbeda dari banyak klub Italia yang lebih defensif.
• Como: Di bawah Fàbregas, Como ingin menerapkan gaya permainan berbasis penguasaan bola yang atraktif dan agresif.
Dua tim ini memiliki filosofi yang mirip: bukan hanya ingin bertahan di Serie A, tetapi juga tampil dengan gaya permainan menarik.
Perbedaan Como dan Parma 90-an: Masih Jauh dari Level yang Sama?
Meskipun memiliki banyak kemiripan, ada beberapa aspek yang membuat Como belum bisa disebut sebagai Parma baru secara utuh.
Level Investasi dan Belanja Pemain
Parma dulu memiliki kekuatan finansial yang memungkinkan mereka belanja besar dan mendatangkan banyak pemain bintang dalam waktu singkat.
Sebaliknya, Como masih membangun tim secara bertahap dan belum menggelontorkan dana besar untuk membeli pemain bintang.
Prestasi Internasional
Parma langsung mencatatkan namanya di level Eropa dengan menjuarai Coppa Italia (1991-92) dan Piala Winners (1992-93). Mereka kemudian meraih Piala UEFA 1995 dan 1999 serta Supercoppa Italiana.
Como, di sisi lain, baru saja promosi ke Serie A dan masih jauh dari persaingan di kompetisi Eropa.
Stabilitas Finansial
Parma akhirnya mengalami kebangkrutan di tahun 2000-an akibat skandal keuangan Parmalat. Como, dengan model kepemilikan yang lebih stabil, tampaknya memiliki strategi finansial yang lebih berhati-hati agar tidak mengalami nasib serupa.
Mampukah Como Bertahan dan Mengukir Sejarah?
Tantangan terbesar Como kini adalah bertahan di Serie A dan membuktikan bahwa mereka bukan sekadar tim promosi yang akan kembali turun kasta. Kompetisi semakin ketat, tetapi dengan manajemen yang solid, strategi yang jelas, serta investasi yang berkelanjutan, Como memiliki peluang besar untuk menjadi tim kuda hitam di Serie A.
Jika mereka mampu belajar dari kesalahan yang membuat Parma akhirnya bangkrut di awal 2000-an, bukan tidak mungkin Como akan terus berkembang dan bahkan bersaing di papan atas Serie A.
Como, "Parma Baru" di Serie A?
Dengan semua kesamaan yang mereka miliki, Como 1907 memang terlihat seperti Parma 90-an yang terlahir kembali. Mereka bukan hanya tim promosi biasa—mereka adalah tim dengan ambisi besar, dukungan finansial kuat, serta strategi yang matang.
Namun, untuk benar-benar menyamai Parma, Como masih harus membuktikan diri. Mereka perlu memperkuat tim, bertahan di Serie A, dan membangun identitas mereka sendiri di sepak bola Italia.
Apakah Como bisa mengulang dongeng Parma dan bahkan melangkah lebih jauh? Serie A musim ini akan menjadi panggung pembuktian mereka. (*)
Berita Lainnya
Fraksi Golkar Dukung Naturalisasi, Karmila Sari: Jangan Abaikan Pemain Lokal
JAKARTA (RUANGRIAU.COM) – Fraksi Golkar DPR RI menyatakan dukungan penuh terha.
Naturalisasi Plus-plus ala Ahmad Dhani: Timnas Masa Depan Dimulai dari Pelaminan?"
JAKARTA (RUANGRIAU.COM) – Biasanya, naturalisasi pemain sepak bola dilakukan a.
Dispora Pekanbaru Ajak Cabor Bina Atlet Muda, Dukung Prestasi Sejak Dini!
PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Pembinaan atlet sejak usia dini jadi kunci utama d.
Si Ikonik yang Makin Gila
LIVERPOOL (RUANGRIAU.COM)– Mohamed Salah kembali membuktikan dirinya sebagai s.
Dispora Mau Gelar Turnamen E-Sport, Tapi Anggarannya Masih Loading...
PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Kabar soal turnamen e-sport di Pekanbaru mulai ram.
PSPS, Kami Tak Pernah Pergi—Bersama Kita Bangkit
Sepak bola bukan hanya tentang menang dan kalah. Ia tentang harapan, kebanggaan, dan s.