• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Internasional
  • Ruang Bebas
  • Nasional
  • Politik
  • Hukrim
  • Sport
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • More
    • Tekno
    • Mom & Kids
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Travel
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Indeks
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
Pilihan
Aktivasi Siskamling, Bima Arya "Ronda" Bareng Wali Kota Bandung
Harga Beras Mulai Ada Penurunan di Banyak Daerah
Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Mendagri Tekankan Bantuan ke Masyarakat Harus Tepat Sasaran
Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
Ini Respon Kasat Lantas Polres Kampar, Terkait Keresahan Masyarakat Desa Siabu Terhadap Mobil Perusahaan Melebihi Tonase

  • Home
  • Internasional

Penembak Jitu Amerika Ngaku Melihat UFO Raksasa di Padang

Redaksi

Selasa, 13 Juni 2023 13:13:40 WIB
Cetak
Penembak Jitu Amerika Ngaku Melihat UFO Raksasa di Padang
Herrera, marinir penembak jitu Amerika yang ngaku melihat UFO raksasa di Padang. Foto: Daily Mail

JAKARTA (RUANGRIAU.COM) - Seorang mantan Marinir Amerika Serikat, mengaku melihat UFO ketika bertugas di Indonesia, tepatnya di Kota Padang. Dia mengklaim, bersama lima rekannya melihat piring terbang yang sangat besar dan penuh senjata saat bertugas di Indonesia tahun 2009. Dia juga diancam dengan todongan senjata oleh pasukan AS di tempat kejadian. 

Berkenaan dengan penyelidikan intensif UFO di AS, beberapa saksi mulai berbicara termasuk Michael Herrera ini. Herrera adalah marinir penembak jitu yang dikirim dalam misi kemanusiaan usai gempa bumi Sumatera tahun 2009, tepatnya di Padang. 
 

Dalam wawancara eksklusif dengan DailyMail yang dikutip detikINET, dia mengklaim saat menjaga penerjunan pasokan bantuan di luar kota Padang bulan Oktober tahun itu, unitnya yang beranggotakan enam orang melihat kapal aneh segi delapan melayang, yang tampaknya dipakai oleh pasukan rahasia AS. 

Setelah 14 tahun diam, Herrera berani mengisahkannya di bawah perlindungan pengungkap fakta UFO yang baru dan bersaksi di bawah sumpah pada tim investigasi UFO pemerintah, All-domain Anomaly Resolution Office (AARO), serta komite Senat. 

Ia gabung dengan Marinir setelah lulus SMA, lalu ditugaskan ke Filipina untuk membantu mendistribusikan bantuan setelah bencana topan. Ketika gempa bumi hebat melanda Sumatera di 2009, ia turut dialihkan untuk membantu menjaga pengiriman bantuan dari udara di sekitar Kota Padang. 

Sekitar Oktober, dia dan lima marinir diturunkan di tempat terbuka di bagian timur laut kota dengan helikopter dan mendaki untuk mengambil pasokan yang masuk. Saat itulah dia melihat benda aneh di sisi lain bukit. "Saya bisa lihat sesuatu bergerak dan berputar. Warnanya berubah antara abu-abu matte yang sangat terang jadi hitam matte sangat gelap," katanya. 

Benda itu sangat besar, menurutnya seukuran lapangan sepak bola. "Pesawat itu berputar searah jarum jam sambil mengubah warna. Ada dengungan terdengar. Bentuknya segi delapan dengan piramida di atasnya berwarna hitam." 

Ada semacam sisik menutupi seluruh pesawat dan tepi tajam yang diduga buatan manusia. Herrera mengklaim ketika dia dan lima rekannya makin dekat dari pesawat, mereka disergap delapan orang mengenakan kamuflase serba hitam, rompi anti peluru, senapan, dan alat penglihatan malam kelas atas yang diberikan pada pasukan elit AS. 

"Mereka mengacungkan senjata ke arah kami. Siapa kalian? Apa yang kamu lakukan di sini?' dua dari mereka berteriak dengan aksen Amerika. Mereka bilang kita tidak seharusnya ada di sana, dan mereka bisa membunuh kami," klaimnya. 

Ketika diperiksa, Herrera mengatakan dia melihat orang lain membawa semacam 'kotak senjata besar' dan kontainer lain dari truk Ford yang dimodifikasi ke platform di bawah pesawat itu. Ketika dua truk terakhir selesai membongkar muatan, bagian bawah platform naik dari tanah dan menyatu ke pesawat. 

"Di sudut pesawat, ada lampu yang berubah-ubah antara biru, merah, kuning, dan hijau. Pesawat itu naik dan melewati pepohonan, lalu meluncur menuju laut dengan kecepatan sekitar 4.000 mph. Kami tidak percaya ini terjadi," kisahnya. 

Herrera mengatakan, delapan tentara tak bertanda mengembalikan senjata mereka dan menggiring mereka untuk pergi. Keenam marinir itu diam tentang kisah itu. "Saya sangat takut. Saya berpikir saya bisa saja terbunuh, bagaimana saya akan menjelaskan hal ini?" katanya. 

Beberapa hari kemudian, mereka kembali ke Filipina. Setelah minum-minum di malam hari dengan rekan-rekannya, mereka mendapati memori kamera dan ponsel masing-masing telah hilang. 

Pada awal Desember 2009 dia kembali ke Camp Hansen di Okinawa, Jepang. Dia disuruh melapor ke kantor, di mana dia berjumpa seorang letnan kolonel Angkatan Udara berseragam lengkap tetapi tidak beridentitas. 

"Dia mulai memberi tahu saya, 'Anda tidak diizinkan berbicara tentang apa yang terjadi, tidak pada rantai komando Anda, bahkan seorang jenderal. Kamu bisa masuk penjara, atau kamu akan mati," kisah Herrera. 

"Dia mengatakan kepada saya tutup mulut dan menyelipkan kertas pada saya. Satu-satunya hal yang dapat saya ingat adalah tertulis 'TS/SCI', Top Secret/Sensitive Compartmented Information. Dan ada Indonesia di dalamnya," tambahnya. 

Dia pun menandatanganinya dan keluar dari sana. "Saya berlari kembali ke barak dan tidak pernah membicarakannya lagi sejak itu. Itu adalah sesuatu yang saya rahasiakan selama hampir 14 tahun. Tapi saya memikirkannya setiap hari." 

Dia meninggalkan Angkatan Laut pada Oktober 2011. Perlindungan whistleblower UFO baru yang diberlakukan pada bulan Desember silam, mendorong mantan marinir itu untuk akhirnya menceritakan kisahnya. 

Herrera mengatakan pada 2017 dia bertemu aktivis UFO Dr. Steven Greer dan Greer membujuknya untuk berbicara, menghubungkannya dengan staf kongres dan AARO awal tahun ini. Herrera juga berencana menceritakan kisahnya pada konferensi pers di Washington DC yang diselenggarakan oleh Greer, bersama empat saksi UFO lainnya. Mantan marinir itu mengklaim lima mantan rekannya terlalu takut untuk maju. (*)


Sumber : DetikNet /  Editor : Bam

[ Ikuti RuangRiau.com ]


RuangRiau.com

Berita Lainnya
+INDEKS
Internasional

Cekcok Trump vs Zelensky di Ruang Oval: Perdebatan Sengit yang Mengguncang Diplomasi Global

Sabtu, 01 Maret 2025 - 13:51:49 WIB

WASHINGTON DC (RUANGRIAU.COM) -Apakah ini negosiasi geopolitik atau s.

Internasional

Elon Musk Perintahkan Pegawai Federal AS Laporkan Kinerja atau Mengundurkan Diri

Ahad, 23 Februari 2025 - 22:29:35 WIB

AMERIKA SERIKAT (RUANGRIAU.COM) - Pemerintahan Trump, melalui email yang dikirim.

Internasional

Trump Desak Ukraina Kembalikan Dana Bantuan AS, Minta Kompensasi Minyak dan Mineral

Ahad, 23 Februari 2025 - 21:29:10 WIB

RUANGRIAU.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menggebrak .

Internasional

Tahukah Anda? Di Jepang, Popok Dewasa Lebih Laku daripada Popok Bayi!

Rabu, 14 Agustus 2024 - 13:33:41 WIB

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) - Tahukah anda? Di negara Jepang, popok dewasa ternyat.

Internasional

Korsel Darurat Angka Kelahiran

Rabu, 31 Januari 2024 - 09:17:30 WIB

KORSEL (RUANGRIAU.COM) - Korea Selatan (Korsel) kembali memecahkan rekor angka k.

Internasional

Pengeboman RS Gaza: Kejahatan Keji!

Rabu, 18 Oktober 2023 - 12:46:33 WIB

RIYADH (RUANGRIAU.COM) - Pemerintah Arab Saudi mengutuk keras p.


Tulis Komentar
+INDEKS


Terkini
+INDEKS
Satpol PP Pekanbaru Tegaskan PKL Wajib Jualan di Lokasi Resmi
10 September 2025
Aktivasi Siskamling, Bima Arya "Ronda" Bareng Wali Kota Bandung
09 September 2025
Harga Beras Mulai Ada Penurunan di Banyak Daerah
09 September 2025
Pemda Kampar dan KONI Gelar Upacara Peringati HAORNAS Ke 42 Tahun 2025, di Lapangan Pelajar Bangkinang, Ini Kata Ketua Pengkab PBSI Kampar
09 September 2025
Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Mendagri Tekankan Bantuan ke Masyarakat Harus Tepat Sasaran
08 September 2025
Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
08 September 2025
Tingkatkan Rasa Cinta Kebangsaan, Bupati Kampar Undang Forkopimda dan Stakeholder Gelar Apel
08 September 2025
Mendagri Instruksikan Kepala Daerah Perkuat Satlinmas dan Dorong Forkopimda untuk Jaga Situasi Kondusif di Daerah
07 September 2025
Futsal Bareng ASN, Cara Wali Kota Pekanbaru Bangun Kekompakan
04 September 2025
Gebrakan Wali Kota Pekanbaru: Penurunan Parkir, Infrastruktur, Persampahan, hingga Program Sosial
03 September 2025
Terpopuler
+INDEKS
  • 1 Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
  • 2 Ini Respon Kasat Lantas Polres Kampar, Terkait Keresahan Masyarakat Desa Siabu Terhadap Mobil Perusahaan Melebihi Tonase
  • 3 Warga Siabu Melapor ke Polres Kampar, Protes Truk dan Teronton CPO yang Keluar Masuk PT Ciliandra Over Tonase dan Merusak Jalan
  • 4 Antusias Ribuan Peserta Meriahkan Karnaval HUT RI Ke-80 Lenggadai Hulu
  • 5 Masalah PT.Ciliandra Perkasa dan KSMB, Diperdagkop Kabupaten Kampar Berpatokan Kesepakatan di Masa Bupati H.Aziz Zaenal
  • 6 2 Helikopter Dikerahkan, 10 Ha Karhutla di Rupat Berhasil Dipadamkan
  • 7 Spanduk Kecaman Terhadap PT.Ciliandra Bertabur, Saat Demo Anggota Koperasi Siabu

Ikuti Kami


Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

RuangRiau.com©2020 | All Right Reserved