• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Internasional
  • Ruang Bebas
  • Nasional
  • Politik
  • Hukrim
  • Sport
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • More
    • Tekno
    • Mom & Kids
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Travel
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Indeks
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
Pilihan
Aktivasi Siskamling, Bima Arya "Ronda" Bareng Wali Kota Bandung
Harga Beras Mulai Ada Penurunan di Banyak Daerah
Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Mendagri Tekankan Bantuan ke Masyarakat Harus Tepat Sasaran
Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
Ini Respon Kasat Lantas Polres Kampar, Terkait Keresahan Masyarakat Desa Siabu Terhadap Mobil Perusahaan Melebihi Tonase

  • Home
  • Daerah
  • Kuansing

Konflik Gajah - Manusia di Kuansing

Diduga Hilangnya Habitat Gajah Tergerus Konsesi RAPP dan PT WJS

Redaksi

Sabtu, 22 Mei 2021 09:02:42 WIB
Cetak
Diduga Hilangnya Habitat Gajah Tergerus Konsesi RAPP dan PT WJS
Foto: Gajah yang berhasil diabadikan oleh warga.

TELUKKUANTAN (RUANGRIAU) - Pergerakan kawanan gajah liar semakin mendekat ke pemukiman warga di Desa Koto, Kecamatan Inuman, Kuansing. Warga sekitar pun semakin was-was dengan pergerakan hewan berbadan besar ini. Apalagi sudah ada warga yang terluka akibat amukan gajah beberapa waktu yang lalu.

Jan Freddy selaku aktivis lingkungan yang selalu mengikuti perkembangan gajah diwilayah Kantong Tesso Tenggara itu, Jumat (21/05/2021) siang menjelaskan hal itu terjadi diduga kuat akibat habitat gajah yang ada di hutan lindung kawasan Kantong Tesso Tenggara dijadikan hutan produksi. Sebab, di wilayah Kantong Tesso Tenggara itu juga terdapat konsesi atau wilayah perkebunan besar seperti Riau Andalan Pulp And Pappers (RAPP) dan PT Wana Jingga Timur.

''Karena informasi yang kita dapatkan dari masyarakat, ketika turun ke lokasi bersama tim BBKSDA, pergerakkan gajah memasuki Koto Inuman dimulai dari areal HTI PT RAPP kemudian bergerak melalui Perkebunan Sawit PT Wana Jingga Timur selanjutnya mengarah ke perkebunan warga,'' ujar Jan Freddy.

Jadi, menurut Jan Freddy, dugaan itu kuat adanya dan tentu ada sesuatu di areal kedua perusahaan itu hingga membuat gajah lari ke perkebunan dan bahkan mendekat ke pemukiman masyarakat di Inuman. Untuk itu, alumni USU medan meminta kepada pihak perusahaan harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi ditengah masyarakat di Kecamatan Inuman, Kuansing ini sekarang.

''Jadi jangan hanya sekadar ikut-ikutan mendukung pihak BBKSDA setelah semua permasalahan ini terjadi. Kita pertanyakan apa upaya perusahaan ini kepada gajah-gajah itu sebelumnya. Seharusnya hutan lindung itu harus dijaga. Kenapa gajah-gajah tersebut sampai lari hingga membahayakan keselamatan masyarakat seperti sekarang ini?,'' ketus Freddy bertanya.

Sedangkan Kepala Bidang Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Riau, Andri Hansen Siregar ketika dikonfirmasi membenarkan jika wilayah Kantong Tesso Tenggara tempat habitat gajah itu memang ada dua wilayah konsesi dua perusahaan besar, seperti RAPP dan PT Wana Jingga Timur (WJT). Sekarang pihaknya sedang bersiap menunggu waktu yang tepat untuk menggiring kawanan gajah itu masuk ke wilayah dalam Kantong Tesso Tenggara itu kembali dengan dibantu oleh semua pihak baik dari pemerintah, masyarakat dan perusahaan.

''Iya di dalam wilayah Kantong Tesso Tenggara itu berada antara tiga Kabupaten, seperti Kuansing, Inhu dan Pelalawan, juga didalamnya ada konsesi perusahaan, seperti RAPP dan PT WJS," ujarnya.

" Sekarang kita sudah melakukan pertemuan dengan semua pihak terkait baik itu pemerintah, masyarakat dsn swasta. Sekarang tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menggiring kembali gajah masuk ke wilayah dalam di Kantong Tesso Tenggara agar menjauhi wilayah masyarakat,'' tambah Andri.

Sementara itu, pihak RAPP ketika dihubungi melalui Humas Frederick mengatakan, selama ini pihaknya memiliki Tim Elephant Flying Squad (EFS). Tim ini bertugas untuk berpatroli menjaga adanya gajah liar agar tidak melewati batas dan memasuki pemukiman warga. Tim Flying Squad juga rutin melakukan patroli reguler untuk membimbing gajah liar menemukan kembali habitatnya dan menjauh dari daerah pemukiman.

Pihaknya juga mengaku siap mendukung upaya pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama melakukan langkah-langkah penggiringan gajah tersebut kembali ke habitatnya.

''Selama ini kita punya tim EFS. Jadi tidak mungkin gara-gara kita gajah-gajah ini lari,'' kilah Humas yang akrab disapa Erick ini. (*)


 Editor : RR5/Muhar

[ Ikuti RuangRiau.com ]


RuangRiau.com

Berita Lainnya
+INDEKS
Daerah

PWI Pekanbaru Gelar Billiard Championship 2025, 64 Wartawan Siap Adu Skill

Rabu, 26 November 2025 - 21:00:07 WIB

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) - Kelompok Kerja (Pokja) Persatuan Wartawan Indonesia .

Daerah

Nelayan Rantau Kopar Keluhkan Eceng Gondok yang Menumpuk di Aliran Sungai Rokan

Ahad, 23 November 2025 - 13:14:17 WIB

RANTAU KOPAR (RUANGRIAU.COM) - Sejumlah nelayan tradisional di perairan Sungai R.

Daerah

FSP KEP-KSPSI Resmi Tercatat di Disnaker Rohil, Zulfan Effendi dkk Siap Bentuk PUK di 18 Kecamatan

Sabtu, 22 November 2025 - 17:58:43 WIB

CEMPEDAK RAHUK (RUANGRIAU.COM) - Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pert.

Daerah

FGD di Riau Bahas Perlindungan Tanah Ulayat untuk Masyarakat Hukum Adat

Rabu, 19 November 2025 - 15:35:34 WIB

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Perlindungan terhadap masyarakat hukum adat di Ria.

Daerah

Brimob Polda Riau Perkuat Koordinasi dengan DPKP Pekanbaru untuk Tingkatkan Respons Darurat

Selasa, 18 November 2025 - 08:09:13 WIB

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi berbag.

Daerah

Satpol PP Pekanbaru: Hari Ini Peringatan Terakhir, Besok Kami Tindak PKL

Senin, 17 November 2025 - 22:11:05 WIB

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Satpol PP Kota Pekanbaru menegaskan akan memberika.


Tulis Komentar
+INDEKS


Terkini
+INDEKS
PWI Pekanbaru Gelar Billiard Championship 2025, 64 Wartawan Siap Adu Skill
26 November 2025
Nelayan Rantau Kopar Keluhkan Eceng Gondok yang Menumpuk di Aliran Sungai Rokan
23 November 2025
FSP KEP-KSPSI Resmi Tercatat di Disnaker Rohil, Zulfan Effendi dkk Siap Bentuk PUK di 18 Kecamatan
22 November 2025
Menegangkan: Polres Rohil Diserang OTK
20 November 2025
FGD di Riau Bahas Perlindungan Tanah Ulayat untuk Masyarakat Hukum Adat
19 November 2025
Brimob Polda Riau Perkuat Koordinasi dengan DPKP Pekanbaru untuk Tingkatkan Respons Darurat
18 November 2025
Satpol PP Pekanbaru: Hari Ini Peringatan Terakhir, Besok Kami Tindak PKL
17 November 2025
Bupati, Wabup dan Sekda Kampar Tinjau Stand Bazar 21 Kecamatan pada MTQ Ke-54 Tahun 2025
08 November 2025
MTQ Ke-54 Kabupaten Kampar: Amalkan Nilai Al Qur’an dalam Kehidupan
08 November 2025
Dukungan Irwan Nasir Komut BRK Syariah Terus Menguat
08 November 2025
Terpopuler
+INDEKS
  • 1 Nelayan Rantau Kopar Keluhkan Eceng Gondok yang Menumpuk di Aliran Sungai Rokan
  • 2 FSP KEP-KSPSI Resmi Tercatat di Disnaker Rohil, Zulfan Effendi dkk Siap Bentuk PUK di 18 Kecamatan
  • 3 Menegangkan: Polres Rohil Diserang OTK
  • 4 Dukungan Irwan Nasir Komut BRK Syariah Terus Menguat
  • 5 Pemangkasan TKD Rp433 Miliar di 2026, Pemko Pekanbaru Optimalkan PAD
  • 6 Kejari dan PWI Pekanbaru Sepakat Perkuat Kolaborasi Edukasi Hukum untuk Masyarakat
  • 7 Komitmen Pemko Pekanbaru Bangun Infrastruktur, 29 Ruas Jalan Dioverlay Jelang Akhir Tahun

Ikuti Kami


Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

RuangRiau.com©2020 | All Right Reserved