Pilihan
Gajah Masuk Kampung, Ketua LAMR Kuansing Tegaskan RAPP Harus Bertanggung Jawab

TELUKKUANTAN (RUANGRIAU) - Kasus kawanan gajah liar yang masuk ke pemukiman warga di Desa Koto Inuman, Kecamatan Inuman, Kuansing yang hampir mencelakai seorang warga makin mendapat sorotan. Kali ini, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Kuansing Febri Mahmud Dt Malakewi, sangat marah dan heran kenapa hal tersebut bisa terjadi.
Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Kuansing Febri Mahmud Dt Malakewi, Rabu (26/5/2021) malam, mengaku sangat heran kenapa bisa gajah-gajah yang memiliki habitat yang luas di areal Tesso Nilo atau lebih tepatnya Kantong Tesso Tenggara itu, bisa lari dari habitatnya dan malah lari ke perkampungan warga. Tentu dengan larinya kawanan gajah liar ini kuat dugaan karena ada terjadi sesuatu di areal habitat gajah tersebut.
''Pasti ada terjadi sesuatu di areal habitat gajah itu. Makanya kawanan gajah lari ka wilayah pemukiman,'' ujar Febri.
Apalagi, menurutnya, ada juga beberapa perusahaan perkebunan yang memakai lahan diareal habitat gajah itu seperti PT Riau Andalan Pulp And Pappers (RAPP) dan PT Wana Jingga Timur (WJT), tentu dugaan penyebab larinya gajah-gajah itu tertuju karena akibat beroperasinya kedua perusahaan tersebut. Sebab waktu kedua perusahaan itu belum beroperasi tidak pernah terjadi gajah sampai masuk ke wilayah perkebunan dan pemukiman di Kuansing ini.
''Dulu sebelum perusahaan itu ada, tidak ada terjadi gajah masuk pemukiman di Kuansing ini. Setelah mereka beroperasi baru terjadi seperti itu. Tentu kuat dugaan larinya gajah-gajah ini akibat mereka,'' tegas Febri.
Untuk itu, selaku perwakilan adat masyarakat Kuansing, Febri menegaskan, agar pihak perusahaan yang beroperasi di areal habitan gajah di wilayah Kantong Tesso Tenggara itu agar bisa bertanggung jawab atas apa yang sudah terjadi di wilayah pemukiman warga itu. Tak hanya itu pihaknya juga meminta agar perusahaan juga turut menjaga kelestarian alam diwilayah tersebut dan jangan sampai kejadian gajah masuk ke pemukiman seperti ini terulang kembali.
''Perusahaan yang beroperasi diwilayah itu seperti RAPP dan WJT harus tanggung jawab dengan apa yang terjadi di masyarakat. Juga bertanggung jawab atas keberlangsungan kelestarian alam diwilayah itu. Dan jangan sampai masyarakat marah akibat kejadian seperti ini terulang lagi,'' tambah Febri.
Sementara itu, Kepala Bidang Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Riau, Andri Hansen Siregar ketika di Konfirmasi Pekanbaru MX beberapa waktu lalu juga membenarkan jika wilayah Kantong Tesso Tenggara tempat habitan gajah itu memang ada dua wilayah konsesi dua perusahaan besar seperti RAPP dan PT Wana Jingga Timur (WJT).
''Iya di dalam wilayah Kantong Tesso Tenggara itu berada antara tiga Kabupaten, seperti Kuansing, Inhu dan Pelalawan, juga didalamnyabada konsesi perusahaan seperti RAPP dan PT WJS,'' ungkap Andri. (*)
Berita Lainnya
Satpol PP Pekanbaru Tegaskan PKL Wajib Jualan di Lokasi Resmi
PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Satpol PP Kota Pekanbaru mengingatkan para Pedagan.
Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
KAMPAR (RUANGRIAU.COM) - Rapat permasalahan Lahan Sawit yang di serahkan pihak p.
Pemda Kampar dan KONI Gelar Upacara Peringati HAORNAS Ke 42 Tahun 2025, di Lapangan Pelajar Bangkinang, Ini Kata Ketua Pengkab PBSI Kampar
KAMPAR(RUANGRIAU.COM) - Pemerintah Daerah Kabupaten menggelar upacara memperinga.
Tingkatkan Rasa Cinta Kebangsaan, Bupati Kampar Undang Forkopimda dan Stakeholder Gelar Apel
KAMPAR (RUANGRIAU.COM) - Dalam rangka menjaga, memelihara, meningkatkan rasa cin.
Futsal Bareng ASN, Cara Wali Kota Pekanbaru Bangun Kekompakan
PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, mengisi sore h.
Gebrakan Wali Kota Pekanbaru: Penurunan Parkir, Infrastruktur, Persampahan, hingga Program Sosial
PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Genap 100 hari sejak dilantik pada 20 Februari 202.