• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Internasional
  • Ruang Bebas
  • Nasional
  • Politik
  • Hukrim
  • Sport
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • More
    • Tekno
    • Mom & Kids
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Travel
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Indeks
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
Pilihan
Aktivasi Siskamling, Bima Arya "Ronda" Bareng Wali Kota Bandung
Harga Beras Mulai Ada Penurunan di Banyak Daerah
Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Mendagri Tekankan Bantuan ke Masyarakat Harus Tepat Sasaran
Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
Ini Respon Kasat Lantas Polres Kampar, Terkait Keresahan Masyarakat Desa Siabu Terhadap Mobil Perusahaan Melebihi Tonase

  • Home
  • Nasional

Penyebab Utama Kasus Covid-19 Naik Bukan Mudik, tapi...

Redaksi

Senin, 28 Juni 2021 13:39:23 WIB
Cetak
Penyebab Utama Kasus Covid-19 Naik Bukan Mudik, tapi...
Ilustrasi Corona (Edi Wahyono/detikcom)

JAKARTA (RUANGRIAU) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan penyebab utama naiknya kasus Corona di Indonesia akhir-akhir ini. IDI menyebut penyebab kasus melonjak adalah masuknya virus Corona varian Delta ke Indonesia.

"Kalau (penyebabnya) mudik, mudik yang mana? tanggal 4-17 (Mei) sudah selesai masa inkubasi, nah setelah tanggal 17 saya nggak tahu, itu bisa dikaitkan, karena 4-17 (Mei) kalau dia mudik dia sudah nulari, dan saat itu 7 hari sudah keluar gejala. Jadi ini tidak mungkin, mungkin ada salah satunya iya. Tapi faktor pencetus utama adalah masuknya virus delta ke Indonesia," ujar Wakil Ketua Umum Pengurus IDI, Slamet Budiarto saat dihubungi, Senin (28/6/2021).

Menurut dia, virus Corona varian Delta ini parah sekali. Virus Corona biasa, kata dia, untuk bisa menulari manusia butuh waktu 3 bulan. Tapi varian Delta ini hanya butuh waktu 2-3 minggu untuk menyebarkan virus.

"Virus lama butuh berapa bulan? 3 bulan kan? Oktober, November, Desember, Januari akhir meledak kan? Butuh waktu 4 bulan. Ini (varian delta) butuh waktu berapa? 3 minggu," jelasnya.

"Jadi mudik itu bukan satu-satunya penyebab, penyebab utamanya adalah masuknya virus delta dari luar negeri, baik yang dibawa oleh orang asing ataupun dibawa orang Indonesia yang bekerja di sana. Artinya, tidak ketat (pengawasan keluar masuk)," sambungnya.

Meski begitu, Slamet menyebut bisa saja mudik ini menjadi salah satu penyebab naiknya kasus. Tapi itu mudik yang dilakukan setelah masa pelarangan, yakni setelah 17 Mei 2021.

"Kalau mau menyalahkan mudik, mungkin mudik setelah tanggal 17 (Mei), kan dilarang mudik 4-17, setelah tanggal 17 nggak disekat lagi, kalau mudik terkait lebaran, berarti yang pulang kampung itu, jadi pulang kampung setelah tanggal 17 mungkin itu bukan penyebab tapi memperberat. Tapi tidak bisa menyalahkan 100 persen, yang disalahkan 100 persen kenapa virus itu masuk Indonesia? Penjagaan orang keluar masuk Indonesia gimana itu?" tuturnya.

80 Persen Orang Terkena Varian Delta

Slamet mengatakan IDI menduga sebanyak 80 persen orang yang terkena virus Corona varian delta di Indonesia. Dia menyebut penularan varian delta itu sangat cepat.

"Penelitian LIPI itu 70-80 persen (orang terkena varian delta), kalau kita perkiraan IDI tuh 80 persen virus delta, karena sangat menular sekali, orang pakai masker tembus kok, masker satu lapis tembus, ini baru analisa kita ya, maka kita (anjurkan) 2 lapis," sebutnya.

Slamet pun menyarankan agar pemerintah melakukan PSBB ketat seperti awal pandemi Corona. Slamet menilai itu efektif menurunkan kasus.

"Saran saya tenaga kesehatan itu sekarang sudah tertular kebanyakan, sudah vaksin, tertular lagi sehingga jumlah nakes kita sudah mulai kewalahan, sudah mulai kurang, ini harus kita hentikan dari hulunya, untuk mengurangi jumlah pasien yang ke rumah sakit dilakukan e-mobilisasi jadi mobilisasinya dihentikan, seperti PSBB pada saat di awal pandemi, kalau itu nggak bisa dilakukan ya sudah 4 jam aja misal orang kerja 8 jam, terus hanya dibolehkan 4 jam makanya PSBB yang dimodifikasi jadi ekonomi tetap jalan tapi (kasus) itu turun, cuma lebih lama, cuma kalau dilakukan seperti PSBB di awal pandemi itu cepat sekali (kasus turun)," ungkapnya.

Dipaparkan Slamet, sisa virus itu kalau tidak ada pergerakan berhenti, mati dengan sendirinya. Oleh karena itu pemerintah diminta membatasi pergerakan masyarakat.

Dia juga meminta pemerintah waspada akan bahaya virus Corona varian baru. Dia meminta pemerintah membatasi keluar-masuk orang asing masuk.

"Ini masuknya virus Delta ke Indonesia jadi pelajaran sangat berharga, di India sudah ada lagi varian delta plus, nah kalau nggak ketat lagi, kalau kita tak bisa kendalikan nanti meledak lagi. Jadi percuma kita melakukan PSBB kalau arus orang keluar-masuk tidak diatur juga dengan ketat," pungkasnya. (*)


Sumber : detik.com /

[ Ikuti RuangRiau.com ]


RuangRiau.com

Berita Lainnya
+INDEKS
Nasional

Aktivasi Siskamling, Bima Arya "Ronda" Bareng Wali Kota Bandung

Selasa, 09 September 2025 - 10:33:26 WIB

RUANGRIAU.COM – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto men.

Nasional

Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Mendagri Tekankan Bantuan ke Masyarakat Harus Tepat Sasaran

Senin, 08 September 2025 - 14:50:00 WIB

RUANGRIAU.COM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meneka.

Nasional

Mendagri Instruksikan Kepala Daerah Perkuat Satlinmas dan Dorong Forkopimda untuk Jaga Situasi Kondusif di Daerah

Ahad, 07 September 2025 - 10:01:36 WIB

RUANGRIAU.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta .

Nasional

Akan Lakukan Pengawasan, Puan Dukung Rencana Beli Gas LPG 3 Kg Pakai NIK

Kamis, 28 Agustus 2025 - 10:00:00 WIB

RUANGRIAU.COM - Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyambut positif wacana pembelian .

Nasional

Prabowo Singgung Kasus Mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer: Dia Belum Kader tapi Saya Tetap Malu

Kamis, 28 Agustus 2025 - 12:00:00 WIB

RUANGRIAU.COM - Presiden Prabowo Subianto menyinggung mantan Wakil Menteri Keten.

Nasional

Ada Mahasiswa dan Pelajar di Demo Buruh , Ketum Partai Buruh: Jangan Di-framing akan Melakukan Kekerasan

Kamis, 28 Agustus 2025 - 14:00:00 WIB

RUANGRIAU.COM - Aksi demo buruh di depan gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta Pusat p.


Tulis Komentar
+INDEKS


Terkini
+INDEKS
Satpol PP Pekanbaru Tegaskan PKL Wajib Jualan di Lokasi Resmi
10 September 2025
Aktivasi Siskamling, Bima Arya "Ronda" Bareng Wali Kota Bandung
09 September 2025
Harga Beras Mulai Ada Penurunan di Banyak Daerah
09 September 2025
Pemda Kampar dan KONI Gelar Upacara Peringati HAORNAS Ke 42 Tahun 2025, di Lapangan Pelajar Bangkinang, Ini Kata Ketua Pengkab PBSI Kampar
09 September 2025
Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Mendagri Tekankan Bantuan ke Masyarakat Harus Tepat Sasaran
08 September 2025
Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
08 September 2025
Tingkatkan Rasa Cinta Kebangsaan, Bupati Kampar Undang Forkopimda dan Stakeholder Gelar Apel
08 September 2025
Mendagri Instruksikan Kepala Daerah Perkuat Satlinmas dan Dorong Forkopimda untuk Jaga Situasi Kondusif di Daerah
07 September 2025
Futsal Bareng ASN, Cara Wali Kota Pekanbaru Bangun Kekompakan
04 September 2025
Gebrakan Wali Kota Pekanbaru: Penurunan Parkir, Infrastruktur, Persampahan, hingga Program Sosial
03 September 2025
Terpopuler
+INDEKS
  • 1 Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
  • 2 Ini Respon Kasat Lantas Polres Kampar, Terkait Keresahan Masyarakat Desa Siabu Terhadap Mobil Perusahaan Melebihi Tonase
  • 3 Warga Siabu Melapor ke Polres Kampar, Protes Truk dan Teronton CPO yang Keluar Masuk PT Ciliandra Over Tonase dan Merusak Jalan
  • 4 Antusias Ribuan Peserta Meriahkan Karnaval HUT RI Ke-80 Lenggadai Hulu
  • 5 Masalah PT.Ciliandra Perkasa dan KSMB, Diperdagkop Kabupaten Kampar Berpatokan Kesepakatan di Masa Bupati H.Aziz Zaenal
  • 6 2 Helikopter Dikerahkan, 10 Ha Karhutla di Rupat Berhasil Dipadamkan
  • 7 Spanduk Kecaman Terhadap PT.Ciliandra Bertabur, Saat Demo Anggota Koperasi Siabu

Ikuti Kami


Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

RuangRiau.com©2020 | All Right Reserved