• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Internasional
  • Ruang Bebas
  • Nasional
  • Politik
  • Hukrim
  • Sport
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • More
    • Tekno
    • Mom & Kids
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Travel
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Indeks
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
Pilihan
Aktivasi Siskamling, Bima Arya "Ronda" Bareng Wali Kota Bandung
Harga Beras Mulai Ada Penurunan di Banyak Daerah
Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Mendagri Tekankan Bantuan ke Masyarakat Harus Tepat Sasaran
Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
Ini Respon Kasat Lantas Polres Kampar, Terkait Keresahan Masyarakat Desa Siabu Terhadap Mobil Perusahaan Melebihi Tonase

  • Home
  • Pendidikan

Apakah Tumbuhan Itu Tidur?

Redaksi

Sabtu, 25 Februari 2023 15:48:57 WIB
Cetak
Apakah Tumbuhan Itu Tidur?
Daun tumbuhan modern dengan lubang bekas gigitan serangga simetris. Foto: Zhuo Feng dkk.

RUANGRIAU - Banyak di antara kita bertanya-tanya: Apakah tumbuhan itu tidur? Jawabannya: Ya, tumbuhan itu tidur! Bahkan, kebiasaan tumbuhan tidur sudah berlangsung sejak 250 juta tahun lalu.

Penelitian Zhuo Feng dkk di jurnal Current Biology menemukan kebiasaan ini pada fosil Gigantopterid, yaitu fosil kelompok tumbuhan yang hidup pada periode Permian, sekitar 299- 252 juta tahun yang lalu.

Berdasarkan penelusuran pada ratusan spesimen dan foto fosil Gigantopterid, mereka menemukan lubang-lubang bekas gigitan simetris pada bagian daun.

Keberadaan lubang simetris di daun tersebut menunjukkan bahwa daun-daun dari tumbuhan purba tersebut merupakan daun dewasa yang terlipat atau menggulung ketika dimakan serangga.

Karena terlipat, bagian yang digigit dan dimakan menyisakan lubang di posisi simetris dari sisi-sisi daun yang menempel saat tumbuhan tidur.

Kenapa tumbuhan tidur? Feng dan rekan-rekan mendapati, tumbuhan tidur sebagai respons terhadap stimuli atau pemicu eksternal.

Responsnya macam-macam, mulai dari bunganya yang seolah-olah layu di malam hari tetapi segar kembali di pagi hari, atau daun yang menggulung atau melipat diri sejak matahari terbenam, lalu terbuka lagi saat matahari terbit.

Pada tumbuhan purba Gigantopterid, tumbuhan tidur dengan adanya gerak foliar nyctinastic.

Gerak foliar nyctinastic adalah gerak tumbuhan akibat rangsangan dari luar (gerak nasti) berupa munculnya kegelapan (nycto), sekitar waktu matahari terbenam sampai matahari terbit.

Feng semula menemukan daun tumbuhan hidup punya lubang simetris di daunnya. Kemudian, ia baru menyadari bahwa lubang itu terbentuk karena serangga memakan daun-daun tersebut saat sedang terlipat di malam hari, dikutip dari Phys.org.

Stephen McLoughlin, salah satu penulis penelitian ini, menambahkan bahwa mereka lalu mencari tahu apakah asal-usul tumbuhan tidur sudah berlangsung sejak zaman purba.

"Karena tidak mungkin tahu apakah daun melipat karena tidur atau karena hendak gugur atau terlipat setelah mati, kami mencari pola unik bekas gigitan serangga pada tumbuhan-tumbuhan dengan perilaku nyctinastic. Kami menemukan satu kelompok fosil tumbuhan yang menguak asal-usul strategi perilaku ini dari zaman purba," kata McLoughlin.

Feng menuturkan, timnya lalu meneliti kelompok fosil tumbuhan periode Permian tersebut karena dikenal mengalami serangan serangga pemakan tumbuhan.

Di samping itu, tanaman purba tersebut punya daun lebar dan tulang yang kuat sehingga gigitan akibat serangga relatif lebih mudah dideteksi.

Bermula dari satu spesimen, Feng lalu mencari tahu lubang gigitan serangga di spesimen kedua dari kelompok tumbuhan purba yang sama.

Lalu, ia melanjutkan penelitian pada ratusan sampel dan foto tumbuhan di Xishuangbanna Tropical Botanical Garden untuk menemukan lebih banyak bukti meyakinkan akan adanya aktivitas nyctinasty.

"Bukti fosil kerusakan daun akibat dimakan serangga ini memberi lebih banyak informasi penting tentang 'perilaku' tumbuhan dan ekologi, ketimbang sekadar konsumsi tumbuhan oleh hewan (herbivora)," kata McLoughlin, dikutip dari Live Science.

"Rekaman fosil atas interaksi tumbuhan dan hewan ini banyak sekali, dan kebanyakan data ekologi ini belum disentuh," ungkapnya. (*)


Sumber : DetikEdu /  Editor : Bam

[ Ikuti RuangRiau.com ]


RuangRiau.com

Berita Lainnya
+INDEKS
Pendidikan

Mahasiswa KKN Universitas Abdurrab Kelompok 19 Sungai Pinang Penyuluhan di SMAN 1 Kampar Timur

Kamis, 28 Agustus 2025 - 16:31:16 WIB

KAMPAR (RUANGRIAU.COM) - Mahasiswa KKN Universitas Abdurrab Sungai Pinang Kelompok 19 melakukan s.

Pendidikan

Mahasiswa KKN Universitas Abdurrab Gelar Sosialisasi di SMKS Global Cendekia

Kamis, 28 Agustus 2025 - 16:25:44 WIB

KAMPAR (RUANGRIAU.COM) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Abdurrab Kelompok 19 Su.

Pendidikan

Cegah Depresi dan Bunuh Diri, Pemerintah Hadir Lewat healing119.id

Sabtu, 02 Agustus 2025 - 13:00:00 WIB

RUANGRIAU.COM - Bunuh diri tidak terjadi begitu saja. Dalam banyak kasus, ini me.

Pendidikan

Kombes Wawan Menjadi Narasumber Seminar Penguatan Kolaborasi Pencegahan Narkoba di Sekolah

Kamis, 15 Mei 2025 - 20:32:01 WIB

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) - Kepala BNN Kota Pekanbaru Kombes Pol Dr Wawan SH MH, menjadi narasumb.

Pendidikan

Quran Camp di Pekanbaru Dapat Dukungan Penuh dari Wakil Wali Kota

Sabtu, 22 Maret 2025 - 09:39:46 WIB

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Wakil Wali Kota Pekanbaru Markarius Anwar, memberi.

Pendidikan

10 Prodi Paling Diminati di UGM pada SNBP 2025, Referensi untuk SNBT 2025

Sabtu, 22 Maret 2025 - 00:42:33 WIB

RUANGRIAU.COM – Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima 2.783 mahasiswa baru me.


Tulis Komentar
+INDEKS


Terkini
+INDEKS
Satpol PP Pekanbaru Tegaskan PKL Wajib Jualan di Lokasi Resmi
10 September 2025
Aktivasi Siskamling, Bima Arya "Ronda" Bareng Wali Kota Bandung
09 September 2025
Harga Beras Mulai Ada Penurunan di Banyak Daerah
09 September 2025
Pemda Kampar dan KONI Gelar Upacara Peringati HAORNAS Ke 42 Tahun 2025, di Lapangan Pelajar Bangkinang, Ini Kata Ketua Pengkab PBSI Kampar
09 September 2025
Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Mendagri Tekankan Bantuan ke Masyarakat Harus Tepat Sasaran
08 September 2025
Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
08 September 2025
Tingkatkan Rasa Cinta Kebangsaan, Bupati Kampar Undang Forkopimda dan Stakeholder Gelar Apel
08 September 2025
Mendagri Instruksikan Kepala Daerah Perkuat Satlinmas dan Dorong Forkopimda untuk Jaga Situasi Kondusif di Daerah
07 September 2025
Futsal Bareng ASN, Cara Wali Kota Pekanbaru Bangun Kekompakan
04 September 2025
Gebrakan Wali Kota Pekanbaru: Penurunan Parkir, Infrastruktur, Persampahan, hingga Program Sosial
03 September 2025
Terpopuler
+INDEKS
  • 1 Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
  • 2 Ini Respon Kasat Lantas Polres Kampar, Terkait Keresahan Masyarakat Desa Siabu Terhadap Mobil Perusahaan Melebihi Tonase
  • 3 Warga Siabu Melapor ke Polres Kampar, Protes Truk dan Teronton CPO yang Keluar Masuk PT Ciliandra Over Tonase dan Merusak Jalan
  • 4 Antusias Ribuan Peserta Meriahkan Karnaval HUT RI Ke-80 Lenggadai Hulu
  • 5 Masalah PT.Ciliandra Perkasa dan KSMB, Diperdagkop Kabupaten Kampar Berpatokan Kesepakatan di Masa Bupati H.Aziz Zaenal
  • 6 2 Helikopter Dikerahkan, 10 Ha Karhutla di Rupat Berhasil Dipadamkan
  • 7 Spanduk Kecaman Terhadap PT.Ciliandra Bertabur, Saat Demo Anggota Koperasi Siabu

Ikuti Kami


Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

RuangRiau.com©2020 | All Right Reserved