Pilihan
PIN Polio di Pekanbaru, 54.981 Anak Sudah Diimunisasi
PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) - Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap I sudah berlangsung sejak tanggal 23 Juli kemarin. Berdasarkan data pada Ahad (28/7/2024) pukul 16.00 WIB, hingga Senin (29/7/2024) pukul 10.34 WIB, ada 54.981 anak di Pekanbaru telah diimunisasi atau 37,72 persen dari taget 145.754 anak.
Adapun anak yang ikut imunisasi, adalah kelompok usia 0 hinggal 7 tahun. Rinciannya, usia 0-59 bulan sudah 27.215 anak yang diimunisasi atau 32,15 persen dari target 84.661 anak.
Kemudian usia 5 hingga 7 tahun ke bawah 11.992 anak atau 29,34 persen dari target 40,878 anak. Lalu, usia 7 tahun 15.774 anak atau 78,03 persen dari target 20.215 persen.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadiakes) Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut menjelaskan, ada 1.533 Pos PIN yang tersebar di seluruh wilayah kota. Masyarakat bisa mendapat layanan imunisasi Polio di Posyandu, Puskemas, sekolah serta rumah sakit.
Disampaikannya, pemberian imunisasi tahap pertama berlangsung hingga 29 Juli. Sedangkan, untuk tahap kedua akan dibuka lagi pada 6-12 Agustus mendatang.
"Kita mengimbau dan mengajak masyarakat untuk membawa anak mereka ke Pos PIN terdekat. Masyarakat bisa membawa anak untuk PIN di Posyandu, sekolah, rumah sakit, Puskesmas, dan pos PIN lainnya," ucap Ingot.
Plt Kadiskes mengungkapkan, pelaksanaan PIN Polio 2024 setelah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) di sejumlah daerah. Ada tujuh provinsi yang terdapat KLB Polio.
”Maka perlu digelar imunisasi untuk mencegah anak-anak berusia di bawah delapan tahun terjangkit Polio,” ujarnya.
PIN Polio Tidak Menghambat Imunisasi Rutin
Selain itu, ada orang tua yang ragu membawa anak-anak mereka mengikuti imunisasi polio tambahan pada pelaksanaan PIN Polio, saat jadwal imunisasi rutin lainnya seperti DPT2 (difteri, pertusis, tetanus), PCV2 (Pneumococcal Conjugate Vaccine), dan RV2 (Rotavirus), sedang berlangsung.
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Prima Yosephine, M.K.M menjelaskan, pemberian imunisasi polio tambahan yang dilakukan secara massal pada PIN Polio tidak menghambat layanan imunisasi rutin.
Artinya, anak-anak yang mengikuti imunisasi tambahan polio tetap aman mendapatkan imunisasi rutin lain sesuai jadwalnya.
“Pelaksanaan PIN Polio tidak menghambat pelayanan imunisasi rutin. Vaksin polio tetes yang diberikan saat PIN aman untuk diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya,” jelas Prima dikutip dari laman kemkes.go.id
Baru-baru ini, beredar narasi “Setop Vaksin Polio Tipe 2” di media sosial. Narasi dalam video yang beredar menyebutkan, “Seharusnya yang dilakukan untuk mencegah polio adalah meningkatkan imunitas, bukan dengan berkali-kali vaksin yang justru dapat menyebabkan wabah kembali jika diberikan kepada anak yang tidak sehat.”
Menurut Prima, pemberian vaksin polio tambahan saat PIN justru sangat penting dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok yang optimal. Vaksin yang digunakan saat PIN adalah vaksin polio tetes (bivalent Oral Polio Vaccine/bOPV)) yang dapat memberikan perlindungan terhadap virus polio tipe 2.
Apalagi, menurut penilaian risiko menggunakan tool standar yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia dikategorikan sebagai wilayah risiko tinggi penularan polio. Sebanyak 32 provinsi (84 persen) dan 399 kabupaten/kota (78 persen) di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio.
“Untuk menghentikan penularan, harus dilakukan pemberian imunisasi tambahan secara massal dan serentak dengan cakupan tinggi dan merata agar dicapai kekebalan kelompok yang optimal sehingga dapat menghentikan transmisi virus polio yang saat ini mengancam kesehatan anak-anak kita,” terang Prima.
Berdasarkan catatan Kemenkes, Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio tipe 2 sejak akhir 2022 hingga saat ini dilaporkan terjadi di Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten.
“Status KLB ini belum dicabut karena kasus masih saja terus dilaporkan. Ini artinya, penularan virus polio masih berlangsung bahkan dapat meluas ke wilayah lainnya,” sambung Prima.
Bentuk Antibodi Terhadap Penyakit Polio
Imunisasi adalah upaya untuk memberikan perlindungan khusus pada tubuh. Dengan pemberian imunisasi polio, tubuh seseorang yang mendapatkan vaksin akan membentuk antibodi spesifik terhadap penyakit polio.
“Selain pemberian imunisasi, untuk mencegah penularan polio juga perlu diimplementasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,” kata Direktur Pengelolaan Imunisasi Prima Yosephine.
Upaya pemberian imunisasi tambahan saat PIN Polio turut dilatarbelakangi dengan capaian tren imunisasi polio suntik (Inactivated Poliovirus Vaccine/IPV) yang rendah. Cakupan imunisasi IPV rutin selama 7 tahun masih di bawah target 95%.
Akibatnya, terjadi kesenjangan atau gap imunitas, terutama untuk perlindungan terhadap virus polio tipe 2 yang kekebalannya hanya bisa diperoleh dari imunisasi polio suntik.
“Kita melihat tren cakupan imunisasi IPV rutin rendah selama hampir 7 tahun, sehingga anak-anak kita tidak memiliki cukup perlindungan dari bahaya polio tipe 2. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan seluruh anak-anak kita yang berusia 0-7 tahun mendapatkan 2 dosis imunisasi tambahan saat PIN ini berlangsung,” ucap Prima. (*)
Berita Lainnya
SK Terbit, TPK Meranti Abdul Wahid-SF Haryanto Gerak Cepat
MERANTI (RUANGRIAU.COM) - Tim Pemenangan Kabupaten Kepulauan Meranti, pasangan c.
Rakor Persiapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024, Mustaqim Sampaikan Regulasi Tentang Pengawasan
BANGKINANG KOTA (RUANGRKAU.COM) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupa.
KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
BANGKINANG KOTA (RUANGRIAU.COM) - Memasuki tahapan masa kampanye dan dana kampan.
Anggota TP PKK, Ingat ya Pesan Bu Ketua Ini: Jangan Berpolitik Praktis di Pilkada 2024
PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) - Seluruh anggota Tim Penggerak Pemberdayaan dan .
Sempat Berulang Kali Salah Ucap, Akhirnya Sumpah/Janji Pimpinan DPRD Kampar Zulpan Azmi Berjalan Lancar
BANGKINANG KOTA (RUANGRIAU.COM) - Ada yang menarik dari peresmian pengucapan sum.
Bagi Alat Peraga Sosisalisasi yang Langgar Perda, akan Ditertibkan
PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) - Bagi alat peraga sosialisasi (APS) para bakal pasang.