• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Internasional
  • Ruang Bebas
  • Nasional
  • Politik
  • Hukrim
  • Sport
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • More
    • Tekno
    • Mom & Kids
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Travel
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Indeks
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
Pilihan
Aktivasi Siskamling, Bima Arya "Ronda" Bareng Wali Kota Bandung
Harga Beras Mulai Ada Penurunan di Banyak Daerah
Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Mendagri Tekankan Bantuan ke Masyarakat Harus Tepat Sasaran
Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
Ini Respon Kasat Lantas Polres Kampar, Terkait Keresahan Masyarakat Desa Siabu Terhadap Mobil Perusahaan Melebihi Tonase

  • Home
  • Daerah
  • Pekanbaru

PIN Polio di Pekanbaru, 54.981 Anak Sudah Diimunisasi

Redaksi

Senin, 29 Juli 2024 10:46:26 WIB
Cetak
PIN Polio di Pekanbaru, 54.981 Anak Sudah Diimunisasi
Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa, ketika menggendong seorang anak yang sedang menerima imunisasi polio. (Pekanbaru.go.id)

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) - Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap I sudah berlangsung sejak tanggal 23 Juli kemarin. Berdasarkan data pada Ahad (28/7/2024) pukul 16.00 WIB, hingga Senin (29/7/2024) pukul 10.34 WIB, ada 54.981 anak di Pekanbaru telah diimunisasi atau 37,72 persen dari taget 145.754 anak. 

Adapun anak yang ikut imunisasi, adalah kelompok usia 0 hinggal 7 tahun. Rinciannya, usia 0-59 bulan sudah 27.215 anak yang diimunisasi atau 32,15 persen dari target 84.661 anak. 

Kemudian usia 5 hingga 7 tahun ke bawah 11.992 anak atau 29,34 persen dari target 40,878 anak. Lalu, usia 7 tahun 15.774 anak atau 78,03 persen dari target 20.215 persen. 

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadiakes) Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut menjelaskan, ada 1.533 Pos PIN yang tersebar di seluruh wilayah kota. Masyarakat bisa mendapat layanan imunisasi Polio di Posyandu, Puskemas, sekolah serta rumah sakit. 

Disampaikannya, pemberian imunisasi tahap pertama berlangsung hingga 29 Juli. Sedangkan, untuk tahap kedua akan dibuka lagi pada 6-12 Agustus mendatang. 

"Kita mengimbau dan mengajak masyarakat untuk membawa anak mereka ke Pos PIN terdekat. Masyarakat bisa membawa anak untuk PIN di Posyandu, sekolah, rumah sakit, Puskesmas, dan pos PIN lainnya," ucap Ingot. 

Plt Kadiskes mengungkapkan, pelaksanaan PIN Polio 2024 setelah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) di sejumlah daerah. Ada tujuh provinsi yang terdapat KLB Polio. 

”Maka perlu digelar imunisasi untuk mencegah anak-anak berusia di bawah delapan tahun terjangkit Polio,” ujarnya. 

PIN Polio Tidak Menghambat Imunisasi Rutin 

Selain itu, ada orang tua yang ragu membawa anak-anak mereka mengikuti imunisasi polio tambahan pada pelaksanaan PIN Polio, saat jadwal imunisasi rutin lainnya seperti DPT2 (difteri, pertusis, tetanus), PCV2 (Pneumococcal Conjugate Vaccine), dan RV2 (Rotavirus), sedang berlangsung. 

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Prima Yosephine, M.K.M menjelaskan, pemberian imunisasi polio tambahan yang dilakukan secara massal pada PIN Polio tidak menghambat layanan imunisasi rutin. 

Artinya, anak-anak yang mengikuti imunisasi tambahan polio tetap aman mendapatkan imunisasi rutin lain sesuai jadwalnya. 

“Pelaksanaan PIN Polio tidak menghambat pelayanan imunisasi rutin. Vaksin polio tetes yang diberikan saat PIN aman untuk diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya,” jelas Prima dikutip dari laman kemkes.go.id 

Baru-baru ini, beredar narasi “Setop Vaksin Polio Tipe 2” di media sosial. Narasi dalam video yang beredar menyebutkan, “Seharusnya yang dilakukan untuk mencegah polio adalah meningkatkan imunitas, bukan dengan berkali-kali vaksin yang justru dapat menyebabkan wabah kembali jika diberikan kepada anak yang tidak sehat.” 

Menurut Prima, pemberian vaksin polio tambahan saat PIN justru sangat penting dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok yang optimal. Vaksin yang digunakan saat PIN adalah vaksin polio tetes (bivalent Oral Polio Vaccine/bOPV)) yang dapat memberikan perlindungan terhadap virus polio tipe 2. 

Apalagi, menurut penilaian risiko menggunakan tool standar yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia dikategorikan sebagai wilayah risiko tinggi penularan polio. Sebanyak 32 provinsi (84 persen) dan 399 kabupaten/kota (78 persen) di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio. 

“Untuk menghentikan penularan, harus dilakukan pemberian imunisasi tambahan secara massal dan serentak dengan cakupan tinggi dan merata agar dicapai kekebalan kelompok yang optimal sehingga dapat menghentikan transmisi virus polio yang saat ini mengancam kesehatan anak-anak kita,” terang Prima. 

Berdasarkan catatan Kemenkes, Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio tipe 2 sejak akhir 2022 hingga saat ini dilaporkan terjadi di Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten. 

“Status KLB ini belum dicabut karena kasus masih saja terus dilaporkan. Ini artinya, penularan virus polio masih berlangsung bahkan dapat meluas ke wilayah lainnya,” sambung Prima. 

Bentuk Antibodi Terhadap Penyakit Polio 

Imunisasi adalah upaya untuk memberikan perlindungan khusus pada tubuh. Dengan pemberian imunisasi polio, tubuh seseorang yang mendapatkan vaksin akan membentuk antibodi spesifik terhadap penyakit polio. 

“Selain pemberian imunisasi, untuk mencegah penularan polio juga perlu diimplementasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,” kata Direktur Pengelolaan Imunisasi Prima Yosephine. 

Upaya pemberian imunisasi tambahan saat PIN Polio turut dilatarbelakangi dengan capaian tren imunisasi polio suntik (Inactivated Poliovirus Vaccine/IPV) yang rendah. Cakupan imunisasi IPV rutin selama 7 tahun masih di bawah target 95%. 

Akibatnya, terjadi kesenjangan atau gap imunitas, terutama untuk perlindungan terhadap virus polio tipe 2 yang kekebalannya hanya bisa diperoleh dari imunisasi polio suntik. 

“Kita melihat tren cakupan imunisasi IPV rutin rendah selama hampir 7 tahun, sehingga anak-anak kita tidak memiliki cukup perlindungan dari bahaya polio tipe 2. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan seluruh anak-anak kita yang berusia 0-7 tahun mendapatkan 2 dosis imunisasi tambahan saat PIN ini berlangsung,” ucap Prima. (*)


 Editor : Bambang

[ Ikuti RuangRiau.com ]


RuangRiau.com

Berita Lainnya
+INDEKS
Daerah

Penandatanganan MoU KUA-PPAS RAPBD TA 2026 Berjalan Lancar, Ketua DPRD Apresiasi Pemkab Kampar

Selasa, 04 November 2025 - 07:54:05 WIB

BANGKINANG KOTA (RUANGRIAU.COM) - Penandatanganan Memorandum of Understanding (M.

Daerah

Pemkab Kampar dan DPRD Sepakati MoU KUA-PPAS Rancangan APBD Tahun 2026 Lewat Paripurna

Senin, 03 November 2025 - 22:25:41 WIB

BANGKINANG KOTA (RUANGRIAU.COM) - Memorandum Of Undarstanding (MoU) pada Kebijak.

Daerah

Pengerjaan Normalisasi Kanal di Sintong Pusaka Pakai Dana APBD Rohil Diduga Tidak Tepat Sasaran

Senin, 03 November 2025 - 23:41:27 WIB

SINTONG PUSAKA (RUANGRIAU.COM) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) melalui Dinas .

Daerah

Wali Kota Dumai Minta Segera Selesaikan Ganti Rugi Lahan untuk Atasi Banjir

Kamis, 25 September 2025 - 15:40:23 WIB

DUMAI (RUANGRIAU.COM) - Wali Kota Dumai H Paisal memimpin Rapat Pembahasan Tinda.

Wali Kota Dumai Teken MoU dengan PT. Eco Oils

Dorong Pemanfaatan Hasil Olahan Limbah Menjadi Produk Pembangunan Efisien

Selasa, 30 September 2025 - 15:56:21 WIB

DUMAI (RUANGRIAU.COM) - Wali Kota Dumai H Paisal menghadiri Penandatanganan Kese.

Daerah

Tahun 2016 APBD Dumai Diprediksi 2,3 Triliun

Rabu, 24 September 2025 - 09:21:27 WIB

DUMAI (RUANGRIAU.COM) - Kendati seluruh daerah sedang menghadapi defisit anggara.


Tulis Komentar
+INDEKS


Terkini
+INDEKS
Penandatanganan MoU KUA-PPAS RAPBD TA 2026 Berjalan Lancar, Ketua DPRD Apresiasi Pemkab Kampar
04 November 2025
Pengerjaan Normalisasi Kanal di Sintong Pusaka Pakai Dana APBD Rohil Diduga Tidak Tepat Sasaran
03 November 2025
Pemkab Kampar dan DPRD Sepakati MoU KUA-PPAS Rancangan APBD Tahun 2026 Lewat Paripurna
03 November 2025
Pemangkasan TKD Rp433 Miliar di 2026, Pemko Pekanbaru Optimalkan PAD
29 Oktober 2025
Buktikan Pemuda Pekanbaru Mampu Berkontribusi dalam Pembangunan
28 Oktober 2025
Kejari dan PWI Pekanbaru Sepakat Perkuat Kolaborasi Edukasi Hukum untuk Masyarakat
22 Oktober 2025
Swasembada Pangan, Bersama Polsek Rimba Melintang Pemkep Lenggadai Hulu Tanam Jagung Serentak Kuartal IV
08 Oktober 2025
Satpol PP Pekanbaru Bongkar 46 Bangunan Liar di Sekitar RS Prima
08 Oktober 2025
Pekan Depan Operasi Skala Besar Terhadap P2KS di Kota Pekanbaru akan Digelar
07 Oktober 2025
Dorong Pemanfaatan Hasil Olahan Limbah Menjadi Produk Pembangunan Efisien
30 September 2025
Terpopuler
+INDEKS
  • 1 Pengerjaan Normalisasi Kanal di Sintong Pusaka Pakai Dana APBD Rohil Diduga Tidak Tepat Sasaran
  • 2 Kepala SMKN 4 Rambah Klarifikasi Soal Plang Nama Program Revitalisasi
  • 3 Sidak, Satpol PP Pekanbaru Periksa Izin Hingga Cek Ruangan Hiburan Malam D'Poin
  • 4 66 Pejabat Kampar Resmi Dilantik, Ini Pesan dan Ketegasan Bupati
  • 5 Pagi Ini Bupati Lantik Pejabat di Lingkungan Pemkab Kampar
  • 6 Wali Kota Pekanbaru Cek Satkamling untuk Pastikan Keamanan Lingkungan
  • 7 Satpol PP Pekanbaru Tegaskan PKL Wajib Jualan di Lokasi Resmi

Ikuti Kami


Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

RuangRiau.com©2020 | All Right Reserved