• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Internasional
  • Ruang Bebas
  • Nasional
  • Politik
  • Hukrim
  • Sport
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • More
    • Tekno
    • Mom & Kids
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Travel
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Indeks
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
Pilihan
Aktivasi Siskamling, Bima Arya "Ronda" Bareng Wali Kota Bandung
Harga Beras Mulai Ada Penurunan di Banyak Daerah
Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Mendagri Tekankan Bantuan ke Masyarakat Harus Tepat Sasaran
Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
Ini Respon Kasat Lantas Polres Kampar, Terkait Keresahan Masyarakat Desa Siabu Terhadap Mobil Perusahaan Melebihi Tonase

  • Home
  • Daerah
  • Pekanbaru

Warga Rumbai Protes Tolak Keberadaan TDS Ilegal

Redaksi

Rabu, 22 Januari 2025 13:46:26 WIB
Cetak
Warga Rumbai Protes Tolak Keberadaan TDS Ilegal

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) - Masih saja beroperasi di lingkungan warga, Trans Depo Transit (TDS) atau tempat transit sementara ilegal di Jalan Siak 2 didemo warga pada Rabu (22/1). Warga RT 1/RW 7 Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai Barat protes lantaran keberadaan Transdepo tak berizin tersebut berdampak terhadap pencemaran lingkungan sekitar. Puluhan warga membawa sejumlah spanduk dan poster bertuliskan penolakan keberadaan transdepo. Mereka berteriak kepada pemilik lahan untuk segera menutup tempat pembuangan sementara ilegal tersebut. 

"Tutup! Kami tolak pembuangan sampah di sini!" sorak warga. "Kami sudah lelah menghirup debu, jangan ditambah dengan aroma sampah!," teriak warga. 

"Kami sebagai warga menolak pembuangan sampah di sini, jangan cemari lingkungan!" seru warga. 

Aksi demo tersebut sempat diwarnai ketegangan antara warga dan sang pemilik lahan. Namun, ketegangan dapat diredam oleh petugas kepolisian. 

Masdi, selaku pemuka masyarakat mengatakan, aksi demo ini dilakukan karena warga merasa terganggu akibat sampah-sampah yang berada di Transdepo ilegal. Bau busuk yang menyengat dari tumpukan sampah dan banyaknya lalat juga menjadi keresahan warga sekitar. 

"Yang kami pertama rasakan itu jelas bau busuk (polusi). Kedua, lalat dan itu menimbulkan penyakit bisa diare dibuat. Kami mau makan nasi dipiring kita itu sekarang sudah dihinggapi dengan lalat, jadi kami sering kipasin dulu kalau mau makan. Bahkan, lalat itu sampai masuk ke tempat ibadah," ujarnya. 

Masdi menyampaikan tiga poin tuntutan penolakan keberadaan Transdepo dihadapan sang pemilik lahan, diantaranya Pertama, memberhentikan aktivitas pembuangan sampah di lokasi Transdepo. Kedua, tumpukan sampah yang menggunung di dalam Transdepo harus dibersihkan, dikosongkan dan segera dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ketiga, menuntut Transdepo ditutup alias tidak boleh dijadikan tempat untuk menampung sampah lagi. Warga sepakat memberi tenggat waktu selama satu minggu untuk mengosongkan aktivitas mobil-mobil pengangkut sampah. 

"Mulai hari ini tidak boleh ada aktivitas lagi. Kalau tidak, kami akan datang lebih banyak lagi," tegas Masdi. 

Warga juga menyegel dengan cara memportal akses masuk Transdepo Jalan Siak 2 tersebut agar tak ada lagi aktivitas pengantaran sampah oleh mobil-mobil pengangkut sampah. Gunungan sampah yang berada di Transdepo Jalan Siak 2 ini sudah hampir selama tiga minggu. 

"Lebih kurang tiga minggu. Terus terang, sudah 5 hari operasional pemilik tanahnya baru melapor dan itu saya tolak. Alangkah lebihnya dilaporkan awal, nah ini tidak setelah lima hari jalan baru dia melapor," ungkap Masdi. 

Sementara itu, Napitupulu sang pemilik lahan membela dirinya soal tuntutan penolakan Transdepo. Dirinya hanya mencari keuntungan pribadi di atas tanah miliknya sendiri. 

"Pekanbaru ini penuh dengan sampah, jadi ini tempat sementara, tiga bulan sementara untuk menanggulangi sampah di kota," ucap Napitupulu. 

Napitupulu juga enggan berkomentar terkait penolakan keberadaan transdepo di atas tanahnya yang disampaikan warga setempat. '"Itu urusan warga. Saya yang punya lahan, saya mau dapat duit loh. Izin warga? Ini tanah saya," ucapnya. (*)


[ Ikuti RuangRiau.com ]


RuangRiau.com

Berita Lainnya
+INDEKS
Daerah

Satpol PP Pekanbaru Tegaskan PKL Wajib Jualan di Lokasi Resmi

Rabu, 10 September 2025 - 13:51:51 WIB

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Satpol PP Kota Pekanbaru mengingatkan para Pedagan.

Daerah

Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak

Senin, 08 September 2025 - 13:10:00 WIB

KAMPAR (RUANGRIAU.COM) - Rapat permasalahan Lahan Sawit yang di serahkan pihak p.

Daerah

Pemda Kampar dan KONI Gelar Upacara Peringati HAORNAS Ke 42 Tahun 2025, di Lapangan Pelajar Bangkinang, Ini Kata Ketua Pengkab PBSI Kampar

Selasa, 09 September 2025 - 09:49:13 WIB

KAMPAR(RUANGRIAU.COM) - Pemerintah Daerah Kabupaten menggelar upacara memperinga.

Daerah

Tingkatkan Rasa Cinta Kebangsaan, Bupati Kampar Undang Forkopimda dan Stakeholder Gelar Apel

Senin, 08 September 2025 - 09:20:00 WIB

KAMPAR (RUANGRIAU.COM) - Dalam rangka menjaga, memelihara, meningkatkan rasa cin.

Daerah

Futsal Bareng ASN, Cara Wali Kota Pekanbaru Bangun Kekompakan

Kamis, 04 September 2025 - 12:20:43 WIB

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, mengisi sore h.

Daerah

Gebrakan Wali Kota Pekanbaru: Penurunan Parkir, Infrastruktur, Persampahan, hingga Program Sosial

Rabu, 03 September 2025 - 16:07:32 WIB

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Genap 100 hari sejak dilantik pada 20 Februari 202.


Tulis Komentar
+INDEKS


Terkini
+INDEKS
Satpol PP Pekanbaru Tegaskan PKL Wajib Jualan di Lokasi Resmi
10 September 2025
Aktivasi Siskamling, Bima Arya "Ronda" Bareng Wali Kota Bandung
09 September 2025
Harga Beras Mulai Ada Penurunan di Banyak Daerah
09 September 2025
Pemda Kampar dan KONI Gelar Upacara Peringati HAORNAS Ke 42 Tahun 2025, di Lapangan Pelajar Bangkinang, Ini Kata Ketua Pengkab PBSI Kampar
09 September 2025
Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Mendagri Tekankan Bantuan ke Masyarakat Harus Tepat Sasaran
08 September 2025
Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
08 September 2025
Tingkatkan Rasa Cinta Kebangsaan, Bupati Kampar Undang Forkopimda dan Stakeholder Gelar Apel
08 September 2025
Mendagri Instruksikan Kepala Daerah Perkuat Satlinmas dan Dorong Forkopimda untuk Jaga Situasi Kondusif di Daerah
07 September 2025
Futsal Bareng ASN, Cara Wali Kota Pekanbaru Bangun Kekompakan
04 September 2025
Gebrakan Wali Kota Pekanbaru: Penurunan Parkir, Infrastruktur, Persampahan, hingga Program Sosial
03 September 2025
Terpopuler
+INDEKS
  • 1 Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
  • 2 Ini Respon Kasat Lantas Polres Kampar, Terkait Keresahan Masyarakat Desa Siabu Terhadap Mobil Perusahaan Melebihi Tonase
  • 3 Warga Siabu Melapor ke Polres Kampar, Protes Truk dan Teronton CPO yang Keluar Masuk PT Ciliandra Over Tonase dan Merusak Jalan
  • 4 Antusias Ribuan Peserta Meriahkan Karnaval HUT RI Ke-80 Lenggadai Hulu
  • 5 Masalah PT.Ciliandra Perkasa dan KSMB, Diperdagkop Kabupaten Kampar Berpatokan Kesepakatan di Masa Bupati H.Aziz Zaenal
  • 6 2 Helikopter Dikerahkan, 10 Ha Karhutla di Rupat Berhasil Dipadamkan
  • 7 Spanduk Kecaman Terhadap PT.Ciliandra Bertabur, Saat Demo Anggota Koperasi Siabu

Ikuti Kami


Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

RuangRiau.com©2020 | All Right Reserved