• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Internasional
  • Nasional
  • Politik
  • Hukrim
  • Sport
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Tekno
  • More
    • Mom & Kids
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Travel
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Indeks
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
Pilihan
Penyebab Longsor Jalan Lintas Riau - Sumbar, Akibat Penambangan Liar Mengambil Batu di Sisi Tebing
BPJN Riau Mempercepat Perbaiki Jalan Nasional Pekanbaru - Sumbar
Teruntuk Menhub, Riau Berharap Bandara SSK II Pekanbaru Tetap Berstatus Internasional
Karya Guru dan Siswa SMPN 4 Pekanbaru Terdaftar Sebagai HAKI di Kemenkumham
Rekomendasi Dongeng Pendek untuk Anak, Ada Cerita dari Riau

  • Home
  • Mom & Kids

Mom Penasaran Kenapa Dokter Kandungan Lebih Banyak Pria?

Redaksi

Senin, 27 Februari 2023 09:52:04 WIB
Cetak
Mom Penasaran Kenapa Dokter Kandungan Lebih Banyak Pria?
Ilustrasi

RUANGRIAU.COM - Mom tentu pernah penasaran kenapa dokter kandungan lebih banyak pria? Ingin tahu penjelasannya, terus baca tulisan ini ya, Mom.

Dokter kandungan yang dimaksud adalah Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi atau dikenal juga Obgyn atau SpOG.

Dikutip dari HaiBunda, Ginekolog Dr Anita Mitra dalam akun Instagram miliknya @gynaegeek menjelaskan, alasan kenapa banyak dokter pria yang spesialisasinya di kesehatan reproduksi wanita. Salah satu alasannya ini cukup 'menakjubkan', yakni berhubungan dengan alat kesehatan yang tersedia, Mom.

"Alat bedah umumnya dirancang untuk pria karena memiliki pegangan yang besar yang bisa merepotkan untuk orang dengan tangan kecil (wanita), dan sejauh ini saya tidak mengetahui ada perusahaan yang membuat instrumen untuk tangan wanita yang kecil. Ketika saya memberi tahu ini, sepertinya akan mengejutkan orang," kata Mitra, dilansir Huffpost.

Ada alasan lain kenapa banyak dokter kandungan berjenis kelamin pria. Alasan ini dapat ditemukan dalam data dari Royal College of Obstetrics and Gynaecology, seperti dijelaskan Mitra.

Menjelang akhir pendidikan dokter, mereka diminta untuk memilih spesialisasi. Menurut data, pria cenderung memiliki ginekologi, sementara wanita banyak yang memiliki spesialisasi kebidanan (obstetri) yang fokus pada kehamilan, persalinan, dan masa nifas.

"Ginekologi adalah spesialisasi bedah yang bila dibandingkan dengan obstetri, ini banyak didominasi pria karena memiliki tantangan tersendiri," ujar Mitra.

"Pelatihan bedah bisa sangat intens dengan hari yang sangat panjang dan bisa menjadi rumit bisa anda menjalaninya saat memiliki keluarga dan bekerja sambilan, ini tidak selalu mudah," sambungnya.

Menurut Mitra, wanita juga masih menghadapi isu seksisme di tempat kerja. Meskipun berubah, harus diakui bahwa isu ini juga masih terjadi di luar profesi medis.

"Tapi syukurlah ada banyak ginekolog dan ahli bedah wanita yang menginspirasi di luar sana. Jadi jangan menunda bila itu adalah jalur karier yang ingin Anda jalani. Tidak ada yang tak mungkin," katanya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada aturan khusus yang mewajibkan dokter kandungan harus pria ya, Mom. Terkait gender ini juga dijelaskan oleh Dr. Xiavier Rusizana, pemilik Klinik swasta di Remera, Kigali di Rwanda.

Dokter Kandungan Adalah Profesional Dibidangnya

Dr. Xiavier Rusizana tidak menganggap gender berperan dalam profesi ginekologi. Bisa saja pria memilih profesi ini memang karena ingin membuat perbedaan dan pilihan kariernya.

"Sama halnya ketika seorang wanita menjadi spesialis testis, beberapa pria mungkin merasa tidak nyaman karenanya (profesi dokter kandungan). Pada akhirnya, orang-orang yang berprofesi sebagai dokter melakukan tugasnya dan semua sangat profesional. Orang biasanya terjun ke bidang yang menurut mereka dapat membuat perbedaan," ujar Rusizana.

"Pria itu bisa saja memiliki ibu, saudara perempuan, bibi, sepupu, teman, istri, dan lainnya dengan masalah reproduksi yang dapat menginspirasi dia untuk menjadi seorang ginekolog. Ia ingin mencoba dan mencegah masalah tersebut terjadi," sambungnya.

Menurut Rusizana, semua dokter, entah itu pria atau wanita, pada akhirnya adalah profesional. Mereka tidak akan mundur hanya karena perbedaan gender dengan pasiennya.

"Saya juga ingin mengatakan bahwa ginekolog pria tidak 'mundur' saat memeriksa pasien wanita. Mereka adalah para profesional yang menjadi dokter untuk membantu masyarakat," ungkapnya, dikutip dari The New Times Rwanda. (*)


 Editor : Bam

[ Ikuti RuangRiau.com ]


RuangRiau.com

Berita Lainnya
+INDEKS
Mom & Kids

Buka Puasa Makan Gorengan, Ini Dampaknya Bagi Janin Ibu Hamil

Sabtu, 25 Maret 2023 - 10:45:20 WIB

JAKARTA (RUANGRIAU.COM) - Gorengan kini menjadi salah satu primadona menu b.

Mom & Kids

Mom Cari Jenis Diet yang Cocok? Diet Ala Manusia Purba Ini Bisa Ditiru

Sabtu, 04 Maret 2023 - 09:12:20 WIB

RUANGRIAU.COM - Mom sedang mencari jenis diet yang sekiranya cocok untuk membant.

Mom & Kids

Mom, 11 Tanaman Pengusir Serangga Ini Bisa Ditanam Sendiri di Rumah

Sabtu, 25 Februari 2023 - 08:55:01 WIB

RUANGRIAU - Mom, 11 tanaman pengusir serangga bisa ditanam sendiri di rumah..

Mom & Kids

Cara Tepat Mendidik Anak Anak dengan IQ Tinggi

Senin, 20 Februari 2023 - 16:35:16 WIB

JAKARTA (RUANGRIAU) - Kecerdasan merupakan kemampuan seseorang untuk belaja.

Mom & Kids

Pesan dari Warren Buffett, Ajari Anak 3 Hal Ini

Selasa, 14 Februari 2023 - 07:28:43 WIB

RUANGRIAU - Warren Buffett terkenal dengan nasihatnya yang cemerlang dan penuh w.

Mom & Kids

Childfree? Nikah Itu untuk Berkembang Biak

Sabtu, 11 Februari 2023 - 22:05:57 WIB

JAKARTA (RUANGRIAU) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin turut b.


Tulis Komentar
+INDEKS


Terkini
+INDEKS
Honda ADV160 Sabet Gelar Motor Terbaik di Indonesia
29 Maret 2023
DPRD Rohil Jadwalkan RDP Bersama Mahasiswa
29 Maret 2023
PUPR Targetkan Payung Masjid An-Nur Beroperasi Jelang Idul Fitri
29 Maret 2023
Bupati Rohil Serahkan Bantuan kepada 25 Masjid dan Musala
29 Maret 2023
Pembangunan Kembali Gedung MPP Pekanbaru Menunggu Hasil Tim Labfor
28 Maret 2023
H Jasmadi Kori Jemput Aspirasi Masyarakat Sungai Nyamuk
28 Maret 2023
Warga Karya Mulyo Sari Minta Pembangunan Jalan dan Sarana Olahraga
28 Maret 2023
Warga Rokan Baru Pesisir Minta Pembangunan Jalan Usaha Tani
28 Maret 2023
Ketua DPRD Rohil Serap Aspirasi Masyarakat Pelita
28 Maret 2023
Wakil Ketua DPRD Rohil Turut Ikuti Safari Ramadhan Wagubri
28 Maret 2023
Terpopuler
+INDEKS
  • 1 Kasubag Rumah Tangga Siap Menjadi Tim Kerja Terbaik Sekda Kuansing
  • 2 Bupati Rohil: Saya Mohon Tunjuk Ajarnya
  • 3 Mau Ikut Kompetisi Olimpiade Sains Nasional 2023 SMA/MA? Begini Cara Daftarnya
  • 4 Pemekaran Kabupaten Rokan Tengah Kembali Digaungkan
  • 5 Hadiri Undangan Menyambut Bulan Ramadan, Wagubri Sampaikan Permohonan Maaf pada Masyarakat
  • 6 Bupati Rohil Serahkan 8 Ton Beras kepada Masyarakat Darussalam dan Sungai Bakau
  • 7 Pemkab Rohil Gelar Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW

Ikuti Kami


Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

RuangRiau.com©2020 | All Right Reserved