• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Internasional
  • Ruang Bebas
  • Nasional
  • Politik
  • Hukrim
  • Sport
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • More
    • Tekno
    • Mom & Kids
    • Hiburan
    • Kesehatan
    • Travel
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Indeks
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
Pilihan
Aktivasi Siskamling, Bima Arya "Ronda" Bareng Wali Kota Bandung
Harga Beras Mulai Ada Penurunan di Banyak Daerah
Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Mendagri Tekankan Bantuan ke Masyarakat Harus Tepat Sasaran
Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
Ini Respon Kasat Lantas Polres Kampar, Terkait Keresahan Masyarakat Desa Siabu Terhadap Mobil Perusahaan Melebihi Tonase

  • Home
  • Ekbis

Menkeu: Internet Jadi Hal Mewah Bagi Sebagian Orang

Redaksi

Rabu, 21 Oktober 2020 13:34:03 WIB
Cetak
Menkeu: Internet Jadi Hal Mewah Bagi Sebagian Orang
Menteri Keuangan Sri Mulyani

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut akses internet masih menjadi hal mewah di sebagian wilayah Indonesia. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya infrastruktur pendukung di pelosok negeri.

Padahal, akses internet semakin dibutuhkan di tengah pandemi virus corona atau covid-19 yang mengharuskan masyarakat bekerja dan sekolah secara virtual dari rumah.

"Akses internet masih menjadi kemewahan bagi sebagian orang atau beberapa wilayah," ungkap Ani, sapaan akrabnya, saat menjadi pembicara di Simposium Pembangunan Asia Tenggara (SEADS) 2020, Rabu (21/10). 

Masalah lain, masyarakat Indonesia masih banyak yang belum memiliki perangkat seluler yang bisa digunakan untuk kerja dan sekolah dari rumah.

Bahkan, menurutnya, banyak masyarakat yang belum melek digital sehingga rentan mengalami kerugian dalam pendidikan selama pandemi covid-19.

Atas kondisi ini, Ani mengatakan pemerintah sebenarnya sudah berusaha untuk menutup kesenjangan akses internet melalui alokasi pembangunan infrastruktur internet. Misalnya, pembangunan jaringan Palapa Ring hingga Satelit Satria. 

"Kami juga menyediakan internet gratis untuk para siswa, guru, dan pendidikan tinggi, kami menjadi tulang punggung selama pandemi covid-19. Kami juga memberi dukungan bagi UMKM dalam transisi dan transformasi digital untuk beradaptasi dengan bisnis model baru," katanya. 

Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika juga sudah meluncurkan program T-Corn untuk menjaring 1.000 perusahaan rintisan (start-up).

Hal ini dilakukan karena APBN memiliki keterbatasan untuk pengembangan akses internet dan infrastruktur jaringan.

Oleh karena itu, kehadiran start up diharapkan bisa turut mengembangkan ekosistem jaringan dan internet di dalam negeri, khususnya ke wilayah yang belum terjangkau.

Harapan lain, penjaringan start up tak hanya memberi dampak bagi bidang tersebut, namun turut melahirkan start up dengan valuasi di atas US$1 miliar alias unicorn dan start up dengan valuasi lebih dari US$10 miliar atau decacorn. 

"Pemerintah memberi dukungan penuh untuk unicorn dan decacorn melalui program pengembangan sumber daya manusia dan dukungan dari regulasi dan infrastruktur," ujarnya.  

Tak hanya dari pemerintah pusat, bendahara negara juga memastikan bahwa pemerintah daerah ikut memberikan dukungan bagi penyediaan akses internet, khususnya pembangunan infrastruktur di daerah. 

"Sebagai menteri keuangan, saya juga memastikan belanja pemerintah daerah dialokasikan untuk internet. Ini semua untuk memastikan bahwa masyarakat mendapat akses dan infrastruktur tersedia," tuturnya. 

Menurutnya, dukungan dari pemerintah daerah penting, karena saat ini masih ada sekitar 12 ribu desa di Tanah Air yang belum terhubung akses internet yang memadai. 

"Kami targetkan 1.000 desa dan kecamatan dan daerah Indonesia yang paling luar dan terbelakang bisa terkoneksi pada tahun depan guna mewujudkan peningkatan akses digital dan industri 4.0," terangnya. 

Lebih lanjut, mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu memandang keterbatasan akses internet sejatinya bukan hanya tantangan Indonesia, namun juga negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Oleh karena itu, penting agar ada dukungan, termasuk dari Bank Pembangunan Asia (Asia Development Bank/ADB) agar bisa meningkatkan kerja sama di bidang ini guna meningkat ekonomi negara-negara kawasan. 

"Kita harus memastikan bahwa negara-negara di seluruh dunia dan semua rakyat bisa mendapatkan kesempatan yang lebih adil dalam memanfaatkan digitalisasi," ungkapnya. 

Kendati begitu, ketika akses internet dan aktivitas digital meningkat, ia menekankan para regulator perlu juga memikirkan soal pungutan pajak dari kegiatan ini. Makanya, perlu kebijakan pajak digital yang adil. 

"Saat ini, kami bekerja sama di G20 aagr dapat membangun praktek yang baik tentang kebijakan perpajakan global yang adil," pungkasnya. 

Sementara, Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengungkapkan lembaganya terus berusaha membantu para negara-negara anggota dalam hal akses internet dan teknologi digital. Sebab, ADB memandang hal ini perlu dan bisa membantu negara-negara untuk memulihkan ekonomi di tengah pandemi covid-19. 

"Ketika krisis covid-19 memanas, ADB merespons dengan cepat melalui bantuan US$20 miliar untuk mendukung anggota," kata Asakawa pada kesempatan yang sama. 

Kendati begitu, ia menilai pemerintah di masing-masing negara tetap perlu meningkatkan rencana pembangunan berkelanjutan terkait akses kepada masyarakat. Khususnya, untuk mengurangi kesenjangan akses di masing-masing wilayah. 

"Kita harus menutup kesenjangan digital dan memperluas investasi yang ada dalam infrastruktur dengan membangun infrastruktur broadband seluler yang lebih banyak dan berkualitas serta memastikan akses internet terjangkau ke layanan sosial, kesehatan, pendidikan, dan keuangan," tandasnya. (*)


Sumber : cnnindonesia.com /

[ Ikuti RuangRiau.com ]


RuangRiau.com

Berita Lainnya
+INDEKS
Ekbis

Harga Beras Mulai Ada Penurunan di Banyak Daerah

Selasa, 09 September 2025 - 10:14:26 WIB

RUANGRIAU.COM– Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapr.

Ekbis

Pemblokiran Rekening Dormant Efektif Tekan Judol hingga 70 Persen

Senin, 04 Agustus 2025 - 16:30:00 WIB

RUANGRIAU.COM - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melapork.

Ekbis

Wamendag Apresiasi Stabilitas Harga di Pasar Cik Puan Pekanbaru

Senin, 28 April 2025 - 16:29:27 WIB

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Dyah Roro .

Ekbis

Paguyuban Sinarmas Gelar Bazar Rakyat Ramadan, Mulai Sembako Murah, UMKM hingga Layanan Kesehatan Gratis

Kamis, 20 Maret 2025 - 17:15:59 WIB

PEKANBARU (RUANGRIAU.COM) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama Paguyuban.

Ekbis

Mendagri: Generasi Muda Jangan Hanya Ingin Jadi ASN, Waktunya Jadi Pengusaha!

Kamis, 20 Maret 2025 - 09:21:17 WIB

JAKARTA (RUANGRIAU.COM) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muh.

Ekbis

Emas Antam Pecah Rekor! Harga Tembus Rp 1,75 Juta per Gram

Rabu, 19 Maret 2025 - 10:10:44 WIB

JAKARTA (RUANGRIAU.COM) – Harga emas batangan 24 karat keluaran Logam Mulia An.


Tulis Komentar
+INDEKS


Terkini
+INDEKS
Satpol PP Pekanbaru Tegaskan PKL Wajib Jualan di Lokasi Resmi
10 September 2025
Aktivasi Siskamling, Bima Arya "Ronda" Bareng Wali Kota Bandung
09 September 2025
Harga Beras Mulai Ada Penurunan di Banyak Daerah
09 September 2025
Pemda Kampar dan KONI Gelar Upacara Peringati HAORNAS Ke 42 Tahun 2025, di Lapangan Pelajar Bangkinang, Ini Kata Ketua Pengkab PBSI Kampar
09 September 2025
Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Mendagri Tekankan Bantuan ke Masyarakat Harus Tepat Sasaran
08 September 2025
Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
08 September 2025
Tingkatkan Rasa Cinta Kebangsaan, Bupati Kampar Undang Forkopimda dan Stakeholder Gelar Apel
08 September 2025
Mendagri Instruksikan Kepala Daerah Perkuat Satlinmas dan Dorong Forkopimda untuk Jaga Situasi Kondusif di Daerah
07 September 2025
Futsal Bareng ASN, Cara Wali Kota Pekanbaru Bangun Kekompakan
04 September 2025
Gebrakan Wali Kota Pekanbaru: Penurunan Parkir, Infrastruktur, Persampahan, hingga Program Sosial
03 September 2025
Terpopuler
+INDEKS
  • 1 Dinas Koperasi Kampar: 50 Persen Lahan Sawit yang Diserahkan PT Ciliandra ke Koperasi Siabu Tidak Layak
  • 2 Ini Respon Kasat Lantas Polres Kampar, Terkait Keresahan Masyarakat Desa Siabu Terhadap Mobil Perusahaan Melebihi Tonase
  • 3 Warga Siabu Melapor ke Polres Kampar, Protes Truk dan Teronton CPO yang Keluar Masuk PT Ciliandra Over Tonase dan Merusak Jalan
  • 4 Antusias Ribuan Peserta Meriahkan Karnaval HUT RI Ke-80 Lenggadai Hulu
  • 5 Masalah PT.Ciliandra Perkasa dan KSMB, Diperdagkop Kabupaten Kampar Berpatokan Kesepakatan di Masa Bupati H.Aziz Zaenal
  • 6 2 Helikopter Dikerahkan, 10 Ha Karhutla di Rupat Berhasil Dipadamkan
  • 7 Spanduk Kecaman Terhadap PT.Ciliandra Bertabur, Saat Demo Anggota Koperasi Siabu

Ikuti Kami


Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

RuangRiau.com©2020 | All Right Reserved